10

2.4K 317 37
                                        

_HTK_

Zean serius saat mengatakan akan membuka studio foto. Meskipun usaha yang dia kerjakan masih kecil, tetapi tak ada salahnya untuk mencoba. Zean menyewa sebuah rumah yang dirombak menjadi studio. Dia juga merekrut beberapa temannya yang juga suka dalam hal foto atau pun mengedit. Zean harus mengocek uang yang lumayan untuk usahanya ini. Tak lupa dia juga mempromosikan lewat media sosial agar banyak orang yang tau.

Hari ini teman-teman Zean berkunjung ke studio milik Zean. Mereka ingin mencoba melakukan foto di sana. Itung-itung bantu promosi juga.

"Wedehh, keren banget studio lo, Ze. Cakep nih," puji Rollan yang cukup kagum melihat tatanan barang yang cukup rapi juga.

"Makasih Lan, doain lancar ya," kata Zean.

"Oke bro. Kita ke sini mau foto nih, bantu promosi kan lumayan. Jadi pelanggan pertama lo," ungkap Rollan.

"Boleh, khusus kalian gua kasih gratis dah. Gampang," kata Zean. Mereka tentu merasa senang karena mendapatkan gratis.

"Mantep banget nih, kita harus foto yang banyak kalau gitu," sahut Christof.

"Boleh. Kalian bisa bersiap dulu. Mau make up, atau mau ganti baju. Di sini juga nyediain beberapa baju yang bisa disewa," jelas Zean.

"Ah, kita pakek baju ini Ze. Lo harus ikut foto ya," kata Aldon.

Zean mengangguk setuju, mereka bersiap pada posisi foto yang akan diambil di dalam ruangan. Zean meminta tolong pekerjanya untuk mengambil foto mereka. Banyak gaya yang mereka lakukan sampai puas. Foto itu akan dicetak dan diberikan pada mereka, dan juga akan diposting di akun sosial media, agar banyak yang tau.

"Buat cetak foto, kita bayar aja deh Ze. Kita ada tiga orang masa digratisin semua. Ga enaklah, kan kalian udah kerja," kata Aldon yang merasa tak enak. Ini usaha temannya yang baru buka, masa sudah dikasih gratis saja.

"Ga papa Don, aman kok. Itung-itung buat syarat, siapa tau selanjutnya studio gua jadi lancar," jawab Zean.

"Udahlah Don, dikasih gratis itu nerima aja. Kapan lagi yekan?" kata Rollan, sambil merangkul pundak Aldon.

Sambil menunggu foto diedit, mereka berbincang bersama. Saling menceritakan kelangsungan hidup mereka dan curhat masalah percintaan.

_HTK_

Hari berlalu. Sudah ada beberapa orang yang menggunakan jasa Zean, dan itu cukup bagus dalam awal usaha dibangun. Zean cukup puas dari hasil yang dia dapatkan. Di sisi lain, dia juga selalu membagikan cerita kesehariannya ke mantan pacarnya itu. Mereka kembali dekat sekarang, meskipun hanya teman, dan belum juga ada kejelasan sampai sekarang. Namun, tak ada salahnya kan kalau berteman? Setidaknya mereka bisa kembali saling dekat.

Kini Shani dan kedua temannya Sisca, Feni datang ke studio Zean. Mereka ingin melihat tempat itu dan juga ingin berfoto tentunya. Sambil menunggu Sisca yang sibuk membenai make up nya, Shani berbincang dengan Zean yang tengah menyiapkan tempat untuk mereka berfoto.

"Kamu ga siap-siap juga?" tanya Zean, karena Shani sedari tadi terlihat santai dan malah mengikutinya.

"Nggak, inikan udah siap. Lagian aku ga perlu banyak dandan, simple aja udah cukup," jawab Shani.

HANYA TENTANG KITA III [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang