23. Kenan VS Kevin

16 1 0
                                    

Vin, sorry. Tunggu gue sebentar ya, jangan ke mana-mana dulu.

Setelah gue mengirim pesan itu ke Kevin, gue berlari menyusul Kenan ke parkiran kafe. Untungnya dia masih ada di dalam mobil. Dari kaca jendela, gue liat Kenan yang lagi menyenderkan kepalanya di stir mobil. Dia pasti ngerasa stress dan kaget banget setelah gue bilang kalau gudang restorannya kebakar karena hantu.

Apa lagi, kebakaran itu juga bikin dua karyawannya terluka. Pasti Kenan ngerasa bersalah banget. Tapi, Kenan harus tahu ini.

"Udah aku bilang kan, kalian akan berantem."

Gue menoleh ke arah hantu perempuan yang berdiri di sebelah gue di deket mobil.

"Sebenernya apa sih mau kamu? Apa yang kamu butuhin dari Kenan?" tanya gue dengan suara pelan tapi penuh penekanan. Tapi hantu perempuan itu kembali menghilang.

"Kikan."

Gue menoleh ke belakang, dan melihat Kenan membuka pintu mobilnya tanpa beranjak dari kursinya.

"Chef, aku minta maaf. Tapi tolong dengerin aku. Aku tahu ini bikin kamu shock banget, aku ngerti ..."

"Jelasin, gimana caranya hantu itu bakar gudang aku. Karena itu gak masuk akal," ucap Kenan.

Gue menghela napas panjang, kemudian menyalakan layar ponsel gue.

"Kamu inget aku pernah kerasukan dan makan ayam goreng sebaskom? Itu ulah hantu di gudang, Chef. Dan kemarin, mereka bilang sama aku kalau hantu perempuan itu yang bakar. Dia ngerasukin Amel, dan waktu staf dapur lagi sibuk, dia bawa bensin ke gudang. Dia bakar gudang itu. Kebetulan waktu itu juga ada Nisa dan Rizky yang mau ambil bahan," ucap gue menjelaskan. Terus, gue nunjukin foto botol bensin yang gue liat di pinggir gudang.

"Ini, botolnya masih ada di sana gak aku apa-apain. Kamu bisa periksa sendiri."

Kenan melihat foto di handphone gue selama beberapa saat. Terus, dia menoleh lagi ke arah gue.

"Bisa aja Amel gak kerasukan. Mungkin dia ..."

"Chef ... Sekesel-keselnya pegawai sama kamu, gak mungkin mereka mikir bakal melakukan tindakan kriminal begini. Amel gak punya motif yang kuat buat bakar gudang itu."

"Terus menurut kamu apa hantu itu punya motif yang kuat?"

"Iya. Dia tahu, kita akan berangkat ke Paris hari itu, dan dia gak bisa ngikutin kamu sampe ke Paris. Makanya dia bikin kekacauan itu karena dia tahu kamu akan dateng ke resto dan batalin rencana ke Paris," jawab gue menjelaskan. Kenan makin keliatan kaget, dia cuma diam sambil menghela napas gusar. Oke, kayanya masalah ini udah kaya double kill buat Kenan. Gue harap, setelah ini dia mau tahu siapa hantu cewek itu.

Gue berjongkok di deket Kenan dan meraih tangan Kenan yang ada di pangkuannya. Gue akan berusaha bujuk sekali lagi.

"Jujur, aku juga takut datengin Kevin sendiri. Kamu juga udah bilang sama aku untuk gak usah datengin Kevin. Tapi aku perlu tahu siapa hantu perempuan itu dan apa maunya. Kamu mau kan, temenin aku ketemu Kevin?" tanya gue. Tapi Kenan masih diam. Kayanya dia masih berusaha mencerna semua penjelasan yang gue bilang barusan.

"Chef ... Aku berani ketemu sama Kevin karena aku pikir ada suami aku yang akan nemenin," imbuh gue masih berusaha membujuk Kenan.

Kenan menghembuskan napas panjang, terus dia menatap gue lagi.
"Oke, ini yang terakhir ya, Kikan. Aku harap, setelah masalah hantu perempuan itu, kamu berhenti untuk urusin hantu-hantuan lagi."

Gue mengangguk, sambil tersenyum. Ya, sebenernya gue harap juga ini yang terakhir. Gue gak mau diganggu hantu lagi.

Akhirnya Kenan keluar dari mobil, dan dia mengunci mobilnya lagi. Tangannya kembali meraih tangan gue, dan dia menggandeng gue menghampiri Kevin. Gue tahu, Kenan masih setengah hati untuk ikut gue nemuin Kevin. Tapi, gue terpaksa tutup mata soal itu supaya masalahnya tetep beres.

I'M WITH YOU (Sequel Thank You Chef)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang