Pindah

29 4 0
                                    


assalamualaikum, kembali lagi  😊











Terima kasih sudah memberikan vote dan komen  ☺️











Tandai typo!











Happy reading☺️

•••

Malamnya, Satria beserta sang istri sudah siap dengan pakaian mereka yang terlihat cover.

Satria dan Elysia sedang menunggu jemputan Marcel yang katanya akan datang. Tapi sepasang suami istri itu sudah menunggu sejak 1 jam yang lalu.

"Ih. Daddy nih!" Satria kesal juga dengan sang daddy yang lama menjemput mereka.

"Telpon aja, Kak!" perintah Satria yang sudah bosan nunggu Marcel.

"Dari tadi Kakak udah telponin. Tapi gak diangkat!" balas Elysia ikutan kesal melihat mertua yang kelihatannya sengaja bikin ia dan Satria menunggu lama.

Mendengar kata istri kalau telponnya tidak diangkat, membuat Satria makin marah melihat kelambatan daddy-nya dalam menjemput.

"Awas aja kalau udah ketemu, Satria gak mau di pangku sama dia!" sungut Satria, kesalnya udah di ubun-ubun.

"Dia siapa?"

"DADDY MARCEL ANJING!"

Mendengar Satria memakinya, membuat Marcel langsung menggendong sang anak yang kurang ajar itu ala kalung beras.

"Turunin Satria, Daddy!" teriak Satria memukul punggung tegap Marcel berharap sang daddy menurunkannya.

"DIAM!"

Cowok menggemaskan itu langsung terdiam mendengar bentakan keras dari Marcel. Baru kali ini Satria mendapatkan bentakan dari Daddy-nya.

Elysia yang mendapatkan suaminya dibentak, merebut Satria dari sang mertua. Hatinya sakit melihat wajah menggemaskan Satria berganti menjadi tegang.

"Daddy boleh bentak saya. Tapi tolong. Jangan suami saya," kata Elysia setelah berhasil merebut Satria.

Marcel terkejut mendengar kata menantunya yang menganggap dirinya sengaja membentak anaknya. Padahal anak pertama Reynaldy itu tidak sengaja membentaknya dan ia mau Satria tetap duduk di pangkuannya saat menuju makan malam itu diadakan.

"Daddy bisa pergi dari rumah ini. Saya putuskan, kami gak ikut makan malam," lanjutnya berniat mengusir Marcel.

Marcel diam saja dalam kondisi mematung ketika sang mantu memutuskan untuk tidak ikut makan malam bersama. Yang berarti ia tidak bisa memberikan kejutan ulang tahun untuk anak kesayangannya. "Gak ..." kata bapak itu dengan lirih.

Begitu pintu rumah tertutup, Marcel tersadar dari lamunannya dan segera mendobrak pintu tersebut. Tapi orangtuanya Alvianto lupa kalau pintu sang anak dilapisi berupa keamanan yang ketat. Mau seperti apa Marcel mendobrak pintu itu, pintunya tidak akan terbuka, kecuali kusennya terlepas.

"ARGGHH!" Marcel semakin merasa bersalah telah membuat Satria dan menantunya marah padanya. Seharusnya ia tidak usah membuang-buang waktu lama buat menjemput sang anak dan tak usah pura-pura marah karena Satria memakinya.

Tidak lama kemudian, ada sebuah mobil mewah berhenti di depan Marcel dan hampir menabraknya.

Sang pemilik mobil pun turun. Ternyata Vergio dan Kelvin yang diutus oleh Reynaldy untuk menjemput sang adik.

Kelvin marah besar ketika melihat pintu rumah adiknya tutup yang berarti si pemilik rumah tidak ikut. Cowok itu marahnya bukan sama daddy-nya melainkan sama adiknya. Dia pikir, Satria tidak mau ikut makan malam karena masih tidak terima telah dibohongi atas kematian Revan.

Si Bungsu Punya Istri (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang