Assalamu'alaikum, kembali lagi 😊
Terima kasih sudah memberikan vote dan komen ☺️
Tandai typo!
Happy reading
•••
Hari sudah pagi. Sudah dua hari Elysia tidak mengijinkan Satria kuliah, karena menurut gadis itu, luka sang suami masih belum kering betul.
Hari ini Satria diperbolehkan kuliah lagi sama sang istri dengan syarat tidak boleh dekat-dekat sama Quel.
Setiba di kampus, Elysia langsung menggendong suaminya turun dari mobil dengan Neeson dan kedua sahabatnya sudah menunggu.
"MORNING, SATRIA!" sapa Neeson, Vion, dan Zeon dengan kompak, menyambut kedatangan Satria ke kampus kembali.
"Pagi, Bang Neeson! Pagi, Bang Vion! Pagi, Bang Zeon!" jawab Satria mengabsen Neeson, Vion, dan Zeon dengan tersenyum manis.
Neeson dan kedua sahabatnya mengerutkan dahi, melihat kepala dan tangan kiri Satria diperban. Tapi setelah mereka teringat dua hari yang lalu, mereka mengerti kenapa diperban.
Elysia menurunkan Satria dari gendongannya dan mensejajarkan tubuh
dengan sang suami."Ingat ya, Baby. Jangan terlalu dekat sama perempuan itu!" peringat Elysia sekali lagi sambil mengelus kepala depan Satria.
Neeson tidak mengerti maksud ucapan Elysia yang menyatakan perempuan itu. Siapa yang dimaksud istrinya Satria? Apa Quel? Kalau memang Quel, pemuda berhidung mancung tersebut akan mengeluarkan perempuan yang dimaksud Elysia dari kampusnya.
"Iya Kak. Satria akan ingat sama pesan Kakak," jawab Satria tersenyum dengan meletakkan tangannya di bahu sang istri.
Kemudian Elysia menegakkan badannya untuk berbicara pada ketiga cowok berahang tegas di depannya dengan ekspresi wajah datar.
"Saya titip Satria pada kalian dan tolong. Jauhkan suami saya dari perempuan yang ganggunya," ucap Elysia berbahasa Inggris memohon kepada Neeson dan kedua sahabatnya.
Vion dan Zeon menganggukkan kepalanya dan Neeson berkata, "iya Kak. Kami akan berusaha untuk kejadian itu tidak terulang lagi."
Elysia menganggukkan kepalanya dengan tersenyum tipis. Dia jadi tenang jika menitihkan suami tercinta pada ketiga cowok yang terkenal kejam. Kemudian gadis berpakaian formal itu kembali ke Satria yang tidak menghilangkan senyumannya sedikit pun.
"Ya udah, Kakak pergi dulu. Nanti Kakak jemput," pamit Elysia mengelus pipi chubby Satria.
Satria membalasnya dengan anggukan kepala. Lalu kedua pipinya dicium oleh sang istri. Cowok menggemaskan itu kaget sewaktu Elysia melumat bibir di depan ketiga pelindungnya.
Neeson, Vion, dan Zeon dengan kompaknya membalikkan badan agar tidak melihat adegan itu. Mereka masih polos, tidak pernah melakukan yang dilakukan Satria dan Elysia dan baru ini mereka melihat adegan itu secara nyata. Kalau melalui HP ... jangan ditanya.
"Already, Bro," kata Satria melihat ketiga cowok tampan di depannya masih menutup mata.
Neeson dan kedua sahabatnya membuka mata mereka dan melihat istri Satria sudah tidak ada, yang berarti telah pergi.
"Gila-gila! Kukira polos, eh ternyata tidak," ujar Zeon geleng-geleng kepala melihat Satria sudah melakukan yang belum dia lakukan.
Lebih tepatnya Zeon memilih tidak melakukan itu dulu, tunggu dia mempunyai pasangan yang pas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Si Bungsu Punya Istri (END)
Любовные романы__________________________________ Cerita berawal dari permintaan seorang anak kesayangan atau disebut brothership dari keluarga Brahmananda. Anak itu adalah 'Satria Revin Brahmananda'. "Daddy, Satria boleh minta sesuatu?" "Minta apa Baby?" "Satria...