assalamualaikum, kembali bersama Autgan 😊
Terima kasih sudah memberikan vote dan komen ☺️
Tandai typo!
Happy reading
•••
Di sisi lain, Elysia panik saat di luar hujan deras disertai petir dan angin. Gadis yang sedang memegang buket bunga itu mengkhawatirkan keadaan Satria yang kemungkinan besar masih setia di depan makam Revan.Elysia takut, Satria tidak beranjak dari tempatnya dan mengabaikan hujan yang sangat deras membasahi tubuh sang suami.
Elysia segera keluar dari toko bunga untuk menyusul suaminya yang masih di pemakaman Revan dan langsung melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Tapi jalanan yang dilalui Elysia mengalami macet parah.
"Argh! Sialan!" teriak Elysia memukul kemudi mobil karena mobilnya sama sekali tidak bisa bergerak.
Elysia teringat kalau tadi ia sudah memberikan sebuah handphone kepada Satria. Dengan itu, ia bisa menelpon suaminya untuk memastikan kalau Satria sudah berteduh.
Elysia semakin panik ketika telponnya tidak diangkat sama Satria. Ia membanting ponselnya ke sembarang arah. Mau tidak mau, Elysia harus jalan kaki untuk secepatnya memastikan tidak Satria tidak kehujanan.
Istri Satria terus berlari tanpa memperdulikan seluruh tubuhnya basah kuyuk.
Setiba di pemakaman, menantu Marcel mendapatkan suaminya sudah tiduran di samping kuburan Revan dengan keadaan sudah tidak mengunakan baju. Ia menghampiri Satria dan segera membawa sang suami ke dekapannya.
"Baby kenapa gini?" tanya Elysia menangis melihat suaminya sudah kedinginan dengan tatapan mata Satria kosong.
"Kita pulang, ya?" ucap Elysia menangkup wajah Satria yang sudah pucat karena kedinginan.
Gadis itu memastikan bahwa Satria akan mengalami demam tinggi setelah ini.
Satria tidak menjawab, melainkan menatap makam sang adik, sedih.
Tanpa mengambil resiko yang lebih, Elysia langsung menggendong Satria untuk dibawa pulang. Biarkan pakaiannya ikutan kotor, yang penting Satria tidak menggigil lagi.
Pas di depan pintu pemakaman, sebuah mobil mewah berhenti tepat di depan Elysia. Sang pemilik mobil pun turun dan segera menghampiri sang adik. Wajah sang pemilik mobil tersebut sangat kentara panik.
"Satria kenapa, Elysia?!" tanya pemilik mobil tersebut, yang tidak lain Alvianto.
Elysia tidak menjawab pertanyaan Alvianto. Ia segera mendekati mobil itu dan memasukkan Satria di mobil tersebut.
Alvianto pun masuk dan segera mengemudikan mobil dengan kecepatan tinggi menuju mansion.
Sesampainya di mansion, Marcel menghadang mobil yang membawa Elysia, Satria, dan Alvianto dengan merentangkan tangannya.
Alvianto menggeram pas sang daddy menghalangi laju mobilnya. Untungnya ia bisa mengerem tepat waktu. Kalau tidak, sudah dipastikan besok di mansion-nya akan ramai.
Marcel membuka pintu mobil yang langsung mengarah ke Satria dan segera membawa sang anak masuk.
Awalnya Satria mau memberontak, tapi seluruh badan lemas. Pada akhirnya Marcel membaringkan tubuh sang anak yang bergetar hebat akibat kedinginan di kasur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Si Bungsu Punya Istri (END)
Romansa__________________________________ Cerita berawal dari permintaan seorang anak kesayangan atau disebut brothership dari keluarga Brahmananda. Anak itu adalah 'Satria Revin Brahmananda'. "Daddy, Satria boleh minta sesuatu?" "Minta apa Baby?" "Satria...