Jadi Abang

11 1 0
                                    

Assalamu'alaikum, kembali lagi 😊











Terima kasih sudah memberikan vote dan komen  ☺️












Tandai typo!











Happy reading


•••


2 Bulan Kemudian …

Sudah 2 bulan Satria menikahi Ezy. Tetapi dia tidak pernah menganggap Ezy itu ada di apartemen. Cowok imut tersebut selalu dekat sama istri pertama saja. Walaupun Elysia tidak ada di apartemen, Satria sama sekali tak keluar kamar sebelum mendengar suara istri tercintanya pulang.

Selama itu juga Ezy berusaha keras membuat sang suami menganggapnya, tapi semua usaha yang dilakukan tak berhasil. Bahkan Satria tidak pernah bicara sama dirinya.

Ia memaklumi sikap sang suami ke dirinya. Lagian dia menikah sama Satria itu karena janin yang ada di perutnya saja. Kalau anaknya telah lahir, Ezy akan minta cerai dari sang suami.

Saat ini Satria sedang bermain game di handphone-nya yang dibelikan sang istri, di kamar. Sudah 3 jam pemuda polos itu bermain game. Rasa lelah dan lapar mulai menguasainya. Ia pun menghentikan bermain dan berinisiatif untuk ke luar mencari makanan.

Ketika membuka pintu kamar, dia mendapati istri keduanya sedang mengepel apartemen. Ezy terlihat kelelahan, dilihat dari wajah yang banjir akan keringat.

Satria kembali menutup pintu kamar di saat hati kecilnya merasa nyeri saat melihat betapa capeknya jadi Ezy. Selama 2 bulan ini, memang Ezy yang mengerjakan pekerjaan rumah. Seperti menyapu, mengepel, memasak, sampai mencuci, semua dikerjain sama istri keduanya itu. Sedang Satria sebagian suami hanya tiduran di kamar. Terkadang dia menambah pekerjaan Ezy, seperti menginjak lantai yang telah dipel istrinya.

Satria merasa bersalah sudah membuat Ezy kelelahan setiap hari. Seharusnya dia bisa adil sama kedua istrinya, tidak berpihak pada Elysia saja. Apalagi Ezy sedang hamil besar. Meskipun itu bukan anaknya. Lagian istri pertamanya juga menyuruh pemuda gemas tersebut menyayangi Ezy, walaupun tidak cinta.

Satria sudah mengetahui kalau janin yang dikandung Ezy bukan dari benihnya, tidak sampai tahu siapa nama bapaknya. Dia juga telah tahu berapa usia kehamilan istri keduanya, yaitu 6 bulan. Cowok imut itu tidak marah waktu mengetahui bahwa dia hanya dijadikan sebagai pertanggung jawaban atas perbuatan bapak dari anak di kandung Ezy. Tugasnya hanya sampai Ezy melahirkan saja, tidak sampai merawat.

Karena rasa bersalah semakin meluap, Satria pun ke luar untuk membantu Ezy berberes rumah. Sewaktu membuka pintu, istri keduanya sudah berdiri di depan pintu dan mengagetkannya.

"Astaghfirullah!"

"Eh, maaf, Mas," kata Ezy merasa tidak enak sudah membuat suaminya kaget.

Ezy sudah belajar bahasa Indonesia hanya untuk memudahkannya berkomunikasi dengan sang suami dan Elysia. Dia memanggil Satria dengan sebutan 'mas' agar suaminya nyaman. Tentunya biar panggilan dia beda sama Elysia.

"Iya, gak apa-apa. Ada apa ya, Kak?" jawab Satria sekaligus bertanya maksud istri keduanya menghampirinya.

Ezy merasa senang begitu mendengar sang suami memanggilnya 'kak'. Baru ini Satria manggil dia kakak. Jangankan manggil, ngomong aja tak pernah. Karena tidak mau membuat Satria marah, wanita hamil itu menormalkan detak jantungnya yang berdegup kencang akibat senang dengan cara menghembuskan nafas panjang.

Si Bungsu Punya Istri (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang