Istri Baby Hamil

23 0 0
                                    


Assalamu'alaikum, kembali lagi  😊











Terima kasih sudah memberikan vote dan komen  ☺️











Tandai typo!











Happy reading

•••

Di tempat berbeda, Elysia lagi mengkhawatirkan keadaan Satria yang sampai jam 2 malam pun belum pulang. Ia menggerutu karena lupa mengingatkan suaminya untuk membawa handphone.

"Baby, kamu di mana," gumam Elysia mencoba menelpon Vion, tapi tidak diangkat.

Baru kali ini Elysia merasakan kekhawatiran yang luar biasa. Selama hidup, tidak ada orang yang mampu membuat ia secemas ini. Wanita berpiyama tersebut memutuskan duduk di sofa ruang tamu dan tetap menunggu sang suami pulang. Dia berdoa, semoga Satria tidak kenapa-kenapa di luaran sana, apalagi ini di negera orang.

Tidak lama, mata indahnya tertutup, menandakan Elysia tertidur.

•••

Satria sudah capek berlari menuju apartemen tempat ia dan sang istri tinggal dengan keadaan air mata terus membasahi pipinya. Jalanan mulai ramai, matahari pun mulai menampakkan diri. Tapi ia belum juga sampai di apartemen. Cowok menggemaskan tersebut berdoa semoga bisa ketemu Vion, Neeson, atau istri tercinta agar dia bisa pulang secepatnya.

Otak Satria terus memikirkan bagaimana kalau Elysia tahu, bahwa dia telah memperkosa wanita lain. Apalagi membayangkan Vion yang sangat marah padanya saat tahu sang pacar telah ia perkosa.

Satria duduk di panggil jalan dengan mata sudah bengkak. "Kak, maafin Satria," ucap Satria dengan lirih.

"Kalau Kak Elysia tahu, gimana ini. Satria gak mau pisah sama Kakak," gumam Satria yang sangat cemas ketika sang istri minta pisah. Dia mengedipkan matanya dan air mata kembali membasahi pipi.

"Terus kalau Kak Ezy hamil, gimana?" rintih Satria menangis membayangkan Ezy hamil anaknya.

Satria menyembunyikan wajahnya di lipatan tangan. Tak lama, ada sebuah tangan yang memegang bahunya. Dia mendongakkan kepalanya, ia mendapatkan Vion berdiri di depannya.

Satria semakin takut ketika pikirannya terlintas Ezy sudah cerita semua kejadian tadi malam sama sang pacar, Vion. Dia berdiri dengan kepala menunduk.

"Syukurlah. Abang kira kamu udah pulang, Satria," kata Vion berbahasa Inggris merasa bersyukur karena sudah menemukan keberadaan Satria dan diangguki kepala.

"Satria kenapa? Kok pakaiannya berantakan?" tanya Vion merasa heran sama baju yang dipakai Satria sangat kusut sambil menyamakan tinggi badan dengan cowok imut itu.

"it's okey," balas Satria langsung merapikan bajunya agar Vion tidak curiga.

Vion menganggukkan kepala. "Ayo, abang antar kamu pulang," ajak Vion yang mau menggandeng Satria tapi sang empunya sudah lebih dulu jalan. Bahkan sudah masuk ke mobil.

Vion menghela nafasnya. Dia merasa bersalah sudah membuat Satria seperti orang ketakutan. Cowok tampan tersebut menyusul Satria yang sudah masuk ke mobilnya.

"Nanti bang bantu jelasin ke Kak Elysia," ucap Vion berbahasa Inggris melihat Satria gelisah, Mungin lagi memikirkan bagaimana jelasin ke istri kenapa tadi malam tidak pulang.

Satria menganggukkan kepala. Setidaknya ada yang mau jelasin ke sang istri kenapa tidak pulang. "Apa alasan yang pas biar Kak Elysia ngerti?" tanya Satria yang masih pusing ngasih penjelasan ke istrinya.

Si Bungsu Punya Istri (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang