Cerai?

125 7 1
                                    

Assalamualaikum, kembali lagi bersama Autgan ☺️😃










Harus semangat bacanya 💪











Happy reading

•••


"Mas."

Mendengar panggilan dari sang istri tercinta, Satria membalikkan badannya untuk melihat Elysia. Ia langsung berlari memeluk sang istri yang lagi menundukkan kepala.

Elysia kaget mendapatkan sang suami tiba-tiba memeluknya. Ia pikir cowok yang memiliki wajah menggemaskan itu akan mengusirnya lagi atau membentak. Gadis cantik itu membawa sang suami ke tempat tidur agar Satria bisa tenang.

"Jangan nangis, Mas. Maafkan aku," bisik Elysia menenangkan sang suami yang lagi menangis terisak sembari mengelus punggung bergetar sang suami.

Satria semakin mengencangkan tangisan ketika mendengar suara sang istri yang malah menenangkannya, padahal ia sudah menyakiti hati Elysia.

Cowok menggemaskan itu melepaskan pelukan mereka dan menghapus jejak air mata yang menggenang di pelupuk matanya.

Lalu Satria menggenggam tangan Elysia, dengan tangan satunya menghapus cairan bening likuid sang istri.

"Maaf Kak. Udah bikin Kakak nangis," ucap Satria menenangkan sang istri menatap dengan mata berkaca-kaca.

Elysia menganggukkan kepalanya. Ia tidak marah pada pemuda imut itu walaupun sang suami menyakiti hatinya sekalipun.

Satria kembali memeluk Elysia. Cowok yang mempunyai tubuh mungil itu tidak ada niatan buat menyakiti hati sang istri. Ia hanya mengikuti kata hati kecil Satria yang menyatakan kalau pengakuan pria asing itu benar. Padahal belum tentu pengakuan pria asing itu benar.

•••

Keesokan paginya, Satria dan Elysia memutuskan untuk baikkan. Satria sudah berfikir untuk tidak menyakiti hati istri sahnya sebelum ia mengetahui, apakah sang istri benar-benar berbohong atau tidak.

Satria dan Elysia berjalan menuju ruang makan untuk sarapan pagi bersama keluarga besar Brahmananda dengan bergandengan tangan dan senyuman manis yang merekat pada bibir dua sejoli itu.

Semua anggota keluarga yang sudah stay di kursi makannya masing-masing dan melihat berlian mereka sudah akur dengan Elysia, tersenyum. Mereka terharu melihat senyuman yang sudah terbit lagi di bibir mungil Satria.

"Selamat pagi semuanya!" sapa Satria setelah sampai di dekat Marcel.

"Pagi Baby."

"Pagi adek."

"Pagi juga."

"Pagi sayang."

"Pagi cucu Opa."

"Pagi anak kesayangan Daddy."

Balas seluruh anggota keluarga Brahmananda balik menyapa sang anggota keluarga kesayangan dengan tersenyum manis.

Elysia membantu sang suami untuk duduk di kursi makannya dengan ia duduk di samping Satria.

"Udah baikan?" tanya Fiko yang melihat adik sepupunya sudah akur dengan Elysia.

Satria hanya tersenyum dan menganggukkan kepalanya menjawab pertanyaan Fiko. Lalu ia merangkul pinggang sang istri menandakan mereka sudah tidak marahan lagi.

Si Bungsu Punya Istri (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang