Assalamu'alaikum, kembali lagi ☺️
Terima kasih sudah memberikan vote dan komen 🤗
Tandai typo!
Happy reading
•••
2 Bulan Kemudian …
Waktu begitu cepat berlalu. Sudah dua bulan berlalu sejak Satria bertemu dengan Revin. Abang sepupunya itu setuju dan tidak protes lagi atas niatan Elysia yang mau pulang 6 tahun lagi.
Cowok yang sekarang bekerja sebagai dosen itu mengikuti saran Satria yang menyuruhnya untuk menikahi perempuan Inggris dan hidup bahagia. Revin juga akan pulang jika sang adik pulang juga.
Saat ini, Satria dan istri keduanya, Ezy sedang berada di halte bus depan gedung apartemen lagi menunggu Elysia yang mau menjemput mereka. Kedua istri Satria mau ke dokter, ingin periksa kandung.
Usia kandungan Ezy 9 bulan. Sedangkan Elysia 7 bulan. istri kedua Satria itu tinggal menunggu hari untuk melahirkan. Sedangkan istri pertama, masih ada 3 bulan lagi. Biarpun usianya berbeda, tapi ukuran perutnya sama besar, dikarenakan Elysia mengandung anak kembar.
"Lama banget," keluh Satria sudah bosan menunggu Elysia menjemput mereka. Sangking bosannya, cowok gemas itu sampai menghitung kendaraan yang lewat di depannya.
"Sabar, Mas. Sebentar lagi juga sampai," kata Ezy mengelus tangan sang suami.
Tidak lama, ada mobil berhenti di depan mereka. Mobil itu merupakan mobil yang ditunggu-tunggu Satria dan Ezy.
Satria langsung masuk ke mobil, dia duduk di depan. "Lama!"
Elysia geleng-geleng kepala mendengar sindiran suami kecilnya. Dia tadi mengisi bensin dulu baru baru jemput madu dan suaminya. Kedua wanita hamil itu masuk ke mobil, untuk menghindari amukan sang suami, Elysia yang menyetir.
•••
Selesai pemeriksaan, Satria dan kedua istrinya berjalan beriringan menuju parkiran rumah sakit.
Banyak pasien, pengunjung rumah sakit, dan suster menatap keluarga kecil itu. Kebanyakan dari mereka heran dengan seorang cowok imut di tengah kedua wanita hamil. Mereka menerka kalau Satria merupakan adik dari kedua wanita cantik itu, bukan suami. Kalau mereka tahu kalau pemuda yang ada di tengah itu suami dari kedua wanita itu, pasti mereka tak percaya.
"Kayak artis," beber Satria merasa bangga pada dirinya sendiri karena sepanjang koridor rumah sakit selalu dilihati sama orang. Bahkan cara jalannya pun sambil melambaikan tangan ke arah orang-orang yang menatapnya.
Kedua istri Satria memutar bola mata malas melihat kelakuan suami mereka yang tingkat kepedeannya sangat tinggi. Elysia tak bisa melarang apa yang dilakukan Satria, karena dia tidak mau sang suami menangis di tempat umum.
Begitu di luar, mata bulat itu tak sengaja melihat ada sebuah gerobak jualan yang ia sukai.
"ES KRIM!" teriak Satria sambil lari ke penjual es krim yang mangkal di depan gerbang rumah sakit.
Elysia dan Ezy kompak melotot melihat sang suami lari. Bukan takut jatuh, tapi mereka lagi buru-buru pulang, Elysia mau berangkat kerja lagi.
"Gimana itu?" tanya Ezy pada Elysia.
Elysia tak menjawab. Dia langsung menghampiri sang suami karena suaminya tak membawa uang sepeser pun.
"Kak, dua, ya," kata Satria ketika kedua istrinya telah sampai di samping.
KAMU SEDANG MEMBACA
Si Bungsu Punya Istri (END)
Romance__________________________________ Cerita berawal dari permintaan seorang anak kesayangan atau disebut brothership dari keluarga Brahmananda. Anak itu adalah 'Satria Revin Brahmananda'. "Daddy, Satria boleh minta sesuatu?" "Minta apa Baby?" "Satria...