Satria Gak Mau Nikah Lagi

17 1 0
                                    


Assalamualaikum, kembali lagi 😊











Terima kasih sudah memberikan vote dan komen  ☺️











Tandai typo!











Happy reading


•••


Tepat Satria menyelesaikan sarapannya, bel apartemen berbunyi, menandakan ada tamu. Cowok imut itu meletakkan piring kotor di atas nakas dan mau membukakan pintu. Tapi sudah keduluan sang istri.

"Biar Kakak aja. Baby baru sembuh," kata Elysia mencegah Satria untuk ke luar kamar.

Satria pun mengangguk dan kembali duduk di kasur dengan sang istri meninggalkannya, sendirian. Setengah jam ia ditinggal sang istri, Elysia kembali dan langsung menghampirinya.

"Siapa Kak?" tanya Satria mendongakkan kepala ketika Elysia berdiri di depannya.

Elysia hanya tersenyum tipis. "Ayo, ikut Kakak. Biar kita lihat sama-sama," balas Elysia tak ingin memberitahu siapa tamunya.

Karena rasa penasaran yang tinggi, Satria pun mengangguk dan mengikuti sang istri ke luar, menemui tamu mereka.

Ketika ke ruang tamu, Satria melihat ada Vion, Ezy, dua pasang sepasang suami istri dan pemuda tampan.

Pas Satria mau masuk ke kamar, sang istri menarik tangannya. "Ikut!" tekan Elysia melototkan mata.

Dengan rasa ragu dan berat, Satria melanjutkan perjalanan ke ruang tamu. Sesampainya, ia duduk merapat di samping sang istri sambil memeluk tangan Elysia, seperti orang ketakutan. Istrinya memilih duduk di samping Vion.

"Langsung saja. Kedatangan kami, mau meminta pertanggung jawaban atas perbuatan dia ke anak saya," jelas pria paruh baya berbahasa Inggris yang menjadi papa Ezy menyampaikan maksud kedatangan mereka dengan menunjuk ke arah Satria.

Satria yang ditunjuk, pun menggelengkan kepala sambil menegakkan badannya. "Gak! Satria gak ngapa-ngapain Kak Ezy!" teriak Satria mau pergi, tapi tangannya sudah ditahan sama cowok dingin yang menjadi adik Ezy.

"just here," kata pemuda itu dengan suara dingin dan datar.

Satria mengedip-ngedipkan mata melihat cowok di sampingnya. Ia baru sadar kalau cowok tersebut sudah duduk di sisi kanannya. Seingat dia, pemuda itu duduk di sebelah Ezy, tapi kenapa sekarang sudah di dekatnya?

Karna tidak mau ada di ruang tamu, Satria melepaskan genggaman erat adik Ezy. Tetapi semakin melepaskan genggaman cowok tersebut, semakin kuat pula pegangan tangan pemuda itu.

"Duduk, atau saya pangku!" ancam adik Ezy dengan mata melotot dan bersiap memangku Satria.

"It's Impossible!" marah Satria langsung duduk karena tidak mau dipangku sama cowok dingin itu.

Adik Ezy tersenyum tipis melihat Satria takut dengan ancamannya. "sweet," batin cowok tersebut menatap suami Elysia dari atas sampai kaki.

Pemuda berumur 15 tahun itu sewaktu melihat wajah imut Satria langsung terpanah dan ingin memilikinya. Dia merasa bersyukur sang kakak mengandung anak cowok menggemaskan di sampingnya. Dengan begitu, ia bisa bermain sama Satria sepuasnya.

"So, why?" tanya wanita paruh baya, ibu Ezy mengenai pertanggung jawaban Satria terhadap anak gadisnya.

Elysia bingung mau ngomong apa di saat sang suami nampaknya tidak mau mempertanggung jawabkan perbuatan. Dengan berat hati, dia harus merelakan Satria untuk mempunyai istri lagi.

Si Bungsu Punya Istri (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang