Penyebab

496 14 0
                                    

Terima kasih yang masih bersedia membaca cerita ini 🤗







Terima kasih juga yang sudah memberikan vote dan komen pada part sebelumnya 😘







Tanpa berlama-lama lagi mari kita lanjutkan saja ☺️







Happy reading


•••

Malamnya, Satria berserta keluarga Brahmananda makan malam di meja makan, dengan Satria duduk dipangkuan Vergio Brahmananda, abang keempat Satria.

Vergio sudah berusia 21 tahun. Ia sudah memasuki bangku kuliah semester 7 jurusan bisnis. Di Brahmananda International of University. Universitas milik keluarga Brahmananda. Sifat Vergio akan kalem kalau di depan sang adik. Tapi kalau di luaran, ia akan terlihat kejam, bengis, dan tidak ada kata ampun. Vergio juga pemimpin sebuah geng motor yang ditakuti semua orang. Geng motornya bernama Verizon.

Memang setiap Satria makan, Satria Bakalan duduk dipangkuan seseorang. Mau itu dipangkuan daddy-nya, abangnya, ayahnya, papinya, atau pun sepupunya.

Mereka sudah ada jadwal siapa-siapa saja yang akan memangku Satria setiap kali mereka makan bareng. Walaupun seluruh keluarga Brahmananda memiliki kesibukan masing-masing, mereka masih menempatkan diri untuk makan bersama.

Satria pun tidak makan sendiri. Melainkan disuapi. Disuapi oleh orang yang memangkunya.

"Nah, gitu dong Baby. Makannya habis," ucap Vergio ketika nasi yang di piring Satria sudah tak tersisa.

"Hehehe. Lapar Bang," beber Satria sambil mengelus perutnya yang terlihat besar. Memang setiap saat Satria bakalan merasakan lapar di setiap waktu. Makanya, daddy-nya selalu menyediakan berbagai cemilan sehat untuk anak kesayangannya itu. Jadi, setiap Satria lapar di jam-jam tanggung, anaknya itu tidak makan makanan yang berat atau tidak sehat.

"Setelah makan, apa yang dilakukan, Baby?" tanya Kevin Brahmananda. Abang ketiga Satria.

Kevin sudah berusia 24 tahun. Kevin sudah bekerja di salah satu perusahaan keluarga yang bernama PT. Brahmananda Michael. masih di bawah naungan perusahaan keluarga Brahmananda. Kevin menjabat sebagai direktur utama. Sifat Kevin agak dingin dan kaku kalau di luaran. Tapi kalau sudah bersama keluarganya, ia akan menjadi hangat dan banyak omong.

Kevin mau tau, sejauh mana Satria mengingat kegiatannya. Pasalnya, Satria selalu lupa sama kegiatannya sendiri.

"Main hp," jawab Satria dengan semangatnya sambil mengepalkan tangannya ke udara.

Semua orang yang ada di meja makan tersebut mengeraskan rahangnya ketika Satria menjawab itu. Pihak keluarga tidak pernah mengijinkan Satria buat main handphone. Tapi kenapa Satria bilang main hp setelah makan? Siapa yang mengajarinya?

Di pojokan meja makan, lebih tepatnya di samping Kelvin, ada seorang cowok tampan dengan kisaran usia 20 tahun, bergidik ketakutan. Masalahnya, ia yang telah mempengaruhi Satria buat main handphone setelah makan.

"Siapa yang mengajarimu main hp?" tanya Zaydan Elang Brahmananda. Anak dari pasangan Michael dan Almh. Shabina atau sepupu Satria.

Zaydan, nama panggilannya. Berusia 26 tahun. Diusianya yang sudah memasuki 26 tahun, Zaydan sudah bekerja sebagai pilot di salah satu maskapai penerbangan. Sifat Zaydan tidak jauh beda dengan Kevin.

"Abang Justin Brahmananda," jawab Satria sambil menunjuk orang yang dimaksud. Orang itu berada di samping Kelvin.

Justin Brahmananda a.k.a anak dari Michael dan Almh. Shabina. Justin berusia 24 tahun. Ia bekerja sebagai guru bahasa di Brahmananda International School. Justin orangnya banyak ngomong. Mau di luaran, apalagi di dalam ngomong. Makanya, para muridnya, menyukai dirinya cara mengajar.

Si Bungsu Punya Istri (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang