Chapter 13: The Battle of Ideas

35 18 26
                                    

Sesampainya di perbatasan, Ravi, Aria, Kiran dan King turun dari mobil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sesampainya di perbatasan, Ravi, Aria, Kiran dan King turun dari mobil. Tempat itu sepi, hanya terdengar suara angin yang berhembus lembut. Mereka semua berdiri sejenak, menyadari bahwa ini adalah titik terakhir sebelum jalan mereka terpisah.

King memecah keheningan dengan bertanya, "Kemana tujuan kalian setelah ini?"

Aria menjawab, "Kami akan ke pusat kota Arcadia dan kemudian ke stasiun kereta cepat untuk menuju Nexopolis."

Zoy yang masih duduk di kursi penumpang mengangguk kecil dan berkata, "Semoga beruntung."

Setelah perpisahan singkat, King, dengan suara yang penuh perhatian, berkata, "Jaga diri kalian. Ini bukan jalan yang mudah. Dan ingat, kalian tidak sendiri."

Ravi, Aria, dan Kiran mengucapkan terima kasih kepada King dan Zoy untuk dukungan mereka. Aria, dengan suara penuh emosi, berkata, "Terima kasih untuk semuanya. Kami akan berhati-hati."

Ravi, Aria, dan Kiran mulai berjalan menjauh dari perbatasan, meninggalkan King dan Zoy di belakang. Mereka melanjutkan perjalanan mereka menuju Arcadia dengan perasaan campur aduk—bersemangat untuk menghadapi tantangan di depan, tetapi juga berat hati karena meninggalkan tempat yang mereka kenal dengan baik.

Saat mereka menghilang di kejauhan, King dan Zoy tetap berdiri di sana sejenak, menyaksikan mereka pergi. Zoy kemudian berbalik kepada King dan berkata, "Kita harus kembali dan terus mengawasi situasi. Banyak hal yang harus dipersiapkan." King mengangguk setuju, dan mereka berdua kembali menuju arah mobil, meninggalkan perbatasan.

Saat Ravi, Aria, dan Kiran tiba di pusat kota Arcadia, suasana kota itu masih tampak sama. Tanpa membuang waktu, mereka segera menuju loket tiket untuk membeli tiket kereta cepat menuju Nexopolis. Setelah mendapatkan tiket mereka, ketiganya langsung menuju platform dan naik ke dalam gerbong kereta paling belakang.

Begitu mereka duduk, Ravi segera mengaktifkan WaveTalk yang terpasang di jam tangannya. Dia menyentuh permukaannya dan dengan suara jelas berkata, "Talk." Alat tersebut segera muncul, terlihat samar di tangannya, menandakan bahwa komunikasi telah aktif. Ravi menghubungi Tommy dan berbicara, "Kami akan tiba di pusat kota Nexopolis dalam waktu 2,5 jam."

Tommy, yang berada di ujung lain, menjawab dengan tenang, "Mengerti. Aku dan Gonzales akan menunggu kalian di alun-alun kota. Pastikan kalian tidak menarik perhatian di sana."

Ravi mengangguk meskipun Tommy tidak bisa melihatnya, lalu berkata, "Baik, kami akan berhati-hati. Sampai jumpa nanti." Dia kemudian mematikan WaveTalk dengan berkata, "Wave," dan alat itu segera menghilang dari pandangan.

Kiran, yang duduk di samping Ravi, menatap ke luar jendela dengan tatapan khawatir. "Aku merindukan suasana di sekolah, apakah kali ini akan lebih terasa memanas," katanya pelan, lebih kepada dirinya sendiri.

Aria, yang duduk di seberang mereka, mencoba meyakinkan, "Kita sudah sejauh ini. Kita harus percaya pada diri sendiri dan teman-teman kita. Tommy dan Gonzales pasti sudah mempersiapkan segalanya."

❝ᴛᴇᴄʜ ᴡᴀʀꜱ: ᴡᴇ ꜱᴛʀɪᴋᴇꜱ ʙᴀᴄᴋ❞ || ᴇɴʜʏᴘᴇɴ [ᴇɴᴅ]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang