Chapter 20: The Kidnapping

36 16 41
                                    

note : mungkin ceritanya akan panjaaaang banget

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

note : mungkin ceritanya akan panjaaaang banget. Oleh karena itu, aku berharap para pembaca bisa bijak untuk menghargai kerja penulis dengan memberi vote atau komentar.

just enjoy it y'all

**

Tim inti, bersama Rex, melanjutkan diskusi strategis mereka di ruangan yang diterangi cahaya lampu redup. Peta sekolah terhampar di atas meja bundar, dengan beberapa titik penting yang sudah ditandai. Ravi, yang mendapatkan kesempatan untuk memimpin diskusi, membuka pembicaraan.

"Kita harus fokus pada misi pembebasan siswa yang hilang terlebih dahulu," Ravi mengusulkan dengan tegas. "Dari yang aku tahu, Profesor Bima kemungkinan menyembunyikan mereka di dalam gedung utama, di lantai empat. Ada bagian yang terlihat seperti laboratorium robotik. Aku yakin teman-teman kita ada di sana."

Profesor Law mengangguk setuju. "Fokus utama kita adalah lantai empat," katanya, sambil melirik peta. "Tapi kita perlu memastikan rencana kita berjalan lancar. Ned, bisakah kau memberikan rincian lebih lanjut?"

Ned mengambil alih, berdiri di samping peta. "Seperti yang Ravi katakan, kita akan memutus seluruh akses di gedung utama," jelasnya. "Kami akan meretas sistem keamanan dan memungkinkan kita untuk bergerak tanpa terdeteksi. Pertama-tama, kita harus memutus sistem keamanan gedung utama," kata Ned, menunjukkan pada peta lokasi pusat kendali utama yang berada di ruangan yang ditunjukkan Profesor Law.

"Pusat kendali ini adalah otak dari seluruh sistem keamanan di sekolah ini. Di sinilah semua data dari kamera pengawas, sensor gerak, dan sistem alarm disimpan dan dikelola." Ned melanjutkan, "Untuk meretas sistem ini, kita akan membutuhkan dua hal yaitu akses fisik ke pusat kendali dan perangkat khusus untuk mengambil alih sistem."

Rex menyeringai, "Itu akan memberikan keuntungan besar bagi kita."

King kemudian melangkah maju untuk melanjutkan rencana. "Setelah Ned berhasil memutus keamanan, kita akan menerapkan teknik shadow," jelasnya dengan tenang. "Ini berarti kita akan bergerak dengan senyap, masuk tanpa disadari. Rencananya adalah memasuki gedung dari dinding belakang gedung satu, melalui celah yang telah kami identifikasi sebagai titik lemah. Dari sana, kita bisa mencari jalan masuk menuju gedung utama."

King melanjutkan, "Kita akan menggunakan alat peledak dinding untuk menciptakan akses. Tim Shadow Snipers akan memberikan perlindungan dari jauh, sementara tim Strikes akan memimpin serangan langsung. Ingat, tujuan utama kita adalah menyelamatkan teman-teman kita dan mengamankan bukti kejahatan Profesor Bima. Kita harus tetap fokus dan tidak terjebak dalam konflik yang tidak perlu. Rex yang akan menunjukkan alat-alatnya."

Rex membuka tasnya dan mengeluarkan beberapa alat, menempatkannya di meja bundar di depan anggota tim. Dengan tangan terampil, dia mulai menjelaskan, "Ini adalah Wallbuster," kata Rex sambil menunjuk pada alat peledak dinding. "Alat ini dirancang khusus untuk menembus dinding dengan cepat. Dengan menggunakan mekanisme peledak canggih, Wallbuster akan membuat lubang yang cukup besar untuk kita akses."

❝ᴛᴇᴄʜ ᴡᴀʀꜱ: ᴡᴇ ꜱᴛʀɪᴋᴇꜱ ʙᴀᴄᴋ❞ || ᴇɴʜʏᴘᴇɴ [ᴇɴᴅ]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang