Chapter 16: The Heist Begins

35 15 25
                                        

Malam itu, suasana di NeoTech Academy begitu sunyi, hanya terdengar gemerisik angin di luar gedung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam itu, suasana di NeoTech Academy begitu sunyi, hanya terdengar gemerisik angin di luar gedung. Zabi dan Tara berada di depan ruang kontrol CCTV, tempat semua kamera sekolah terhubung. Tara memastikan dua penjaga yang sebelumnya berjaga di luar ruang kontrol tidak akan menimbulkan masalah. Dengan gerakan cepat, dia membekap mulut mereka dengan kain yang dibasahi cairan sedatif, lalu mengikat tangan mereka dengan tali. Setelah itu, dia memasukkan tubuh mereka yang tak berdaya ke dalam lemari kosong di sudut ruangan.

Mereka berdua saling mengangguk, menandakan kesiapan mereka. Zabi kemudian melaporkan melalui wavetalk yang mereka gunakan, "Area CCTV sudah kita kuasai. Aku akan mulai merekayasa sistem."

Di dalam ruang kontrol, Zabi segera menyalakan komputer utama dan mulai bekerja. Jari-jarinya bergerak cepat di atas keyboard, membuka program yang akan mengalihkan rekaman CCTV. Dengan keterampilannya, dia mengubah tampilan di layar sehingga menunjukkan cuplikan video yang sudah direkam sebelumnya, seolah-olah semuanya berjalan normal.

"Kita berhasil mengendalikan CCTV dan menangani penjaga," kata Zabi melalui earphone. "Kalian bisa lanjut."

Mendengar laporan itu, Ravi mengangguk dan memberi sinyal kepada Flow dan Erryk untuk bergerak. Keduanya bertugas untuk mencari tempat persembunyian yang strategis dekat pintu gedung utama, tempat mereka akan memulai tindakan selanjutnya.

Saat sudah cukup dekat, Flow memberikan tanda kepada Erryk. Dengan gerakan serempak, mereka menyuntikkan cairan sedatif yang sudah mereka siapkan ke leher kedua penjaga. Cairan itu bekerja cepat, dalam hitungan detik, mereka menahan tubuh para penjaga yang ambruk.

Mereka segera memindahkan tubuh penjaga itu ke tempat tersembunyi di balik semak-semak dekat gedung, memastikan mereka tidak akan ditemukan dengan mudah. "Dua penjaga pintu utama sudah kami amankan." Ucap Flow

Setelah beberapa saat Ravi dan yang lain mendekat, Flow mengangkat alis, berpikir sejenak. "Apakah kalian akan mengambil seragam mereka?" tanyanya, menyadari bahwa mengenakan seragam penjaga bisa membantu mereka menyusup lebih dalam ke gedung.

Ravi mengangguk lagi, sudah memikirkan strategi ini sebelumnya. "Ya, itu akan membantu kita bergerak tanpa dicurigai. Kiran, Gonzales, kalian yang akan mengenakan seragam itu."

Kiran dan Gonzales saling pandang, lalu mengangguk setuju karena dalam rencana mereka akan masuk ke gedung terlebih dahulu. Mereka segera mendekati penjaga yang sudah pingsan dan mulai melepas pakaian mereka. Gonzales, yang selalu merasa sedikit canggung dalam situasi seperti ini, mulai melepas seragam penjaga dengan hati-hati. Flow, yang merasa tidak nyaman melihatnya, mengalihkan pandangannya ke arah lain.

Setelah beberapa saat, Kiran dan Gonzales sudah mengenakan seragam penjaga dengan rapi. Mereka tampak berbeda, namun cukup meyakinkan sebagai bagian dari petugas keamanan. Ravi memeriksa mereka sejenak, memastikan tidak ada yang mencurigakan.

Dengan persiapan selesai, Kiran dan Gonzales bergerak dengan tenang menuju gedung 1, di mana ruangan CCTV utama berada. Mereka berusaha untuk tetap tenang dan tidak menarik perhatian. Setibanya di depan pintu ruangan CCTV, Gonzales berhadapan dengan seorang penjaga yang sedang duduk mengawasi monitor. Gonzales melangkah masuk lebih dulu dan Kiran berjaga didepan ruangan. "Di pintu utama tidak ada yang berjaga," kata Gonzales dengan nada tenang, mencoba untuk tidak menimbulkan kecurigaan.

❝ᴛᴇᴄʜ ᴡᴀʀꜱ: ᴡᴇ ꜱᴛʀɪᴋᴇꜱ ʙᴀᴄᴋ❞ || ᴇɴʜʏᴘᴇɴ [ᴇɴᴅ]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang