Kedatangan Profesor Bima sebagai pengganti Profesor Law memunculkan kontroversi di sekolah. Profesor Bima, seorang ahli teknologi yang ambisius, memiliki pandangan yang berbeda. Dia mendukung pengembangan teknologi robotik tanpa batas, percaya bahwa...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ravi, Aria, dan Kiran ditahan dan dibawa ke dalam sebuah mobil. Penutup mata mereka dilepas, memperlihatkan tiga laki-laki yang masih menodongkan senjata ke arah mereka. Salah satu dari orang-orang itu, yang duduk tepat di depan Ravi, melepas topengnya dan mengisyaratkan yang lain untuk menurunkan senjata mereka.
Laki-laki muda dengan tatapan tajam itu menatap Ravi, Aria, dan Kiran dengan mata yang penuh kecurigaan. "Apa yang kalian lakukan di kawasan terlarang ini?" tanyanya dengan suara dingin.
Aria, yang masih gemetar, menjawab, "Kami sedang mencari seseorang. Tujuan kami adalah Orionpolis."
Laki-laki itu tertawa kecil, namun tidak ada kebahagiaan dalam tawanya. "Orionpolis sudah tidak ada. Kalian terlambat jika ingin menikmati kota ini."
Ravi mengerutkan kening. "Apa maksudmu? Bagaimana bisa kota itu sudah tidak ada?"
Laki-laki itu mengisyaratkan mereka untuk melihat keluar jendela. Saat mereka menoleh, mereka melihat pemandangan yang mengejutkan. Kota yang mereka lihat adalah kota mati. Keadaan di sana jauh lebih parah daripada kota Horizon. Kota itu gersang, dengan tumpukan pasir yang mulai menutupi gedung-gedung tua yang roboh. Tidak ada tanda-tanda kehidupan di mana pun.
"Kota ini dulunya adalah Orionpolis," kata laki-laki itu dengan suara pahit. "Namun, kerusuhan menghancurkannya. Sekarang, ini hanya tinggal puing-puing yang tersisa."
Mobil itu mulai bergerak lagi, melewati jalanan kota yang sunyi dan penuh reruntuhan. Selama perjalanan, mereka bertanya lebih banyak tentang apa yang terjadi di kota itu.
"Kami adalah sisa-sisa dari para penduduk yang masih bertahan," kata laki-laki itu. "Banyak dari kami yang harus bertahan hidup dengan cara yang sulit. Kanibalisme adalah salah satu cara ekstrem yang diambil oleh sebagian orang. Tapi kami bukan bagian dari mereka. Kami mencoba untuk tetap hidup dan mencari harapan."
Dia kembali menatap Ravi, "Kalian bilang ingin mencari seseorang, siapa?" Tanyanya.
"Profesor Law, kami mencarinya untuk meminta bantuan." Ravi menjawab.
Laki-laki itu menatap sinis, memperhatikan Ravi dengan seksama, "Alasannya?" Tanyanya kembali.
Ravi menatap Aria dan Kiran bergantian, "Kami dari kota Nexopolis. Kami murid dari Profesor Law, beberapa saat lalu dia diusir dari sekolah kami, maka dari itu kami mencarinya untuk meminta bantuan karena kami rasa akan ada hal yang buruk karena pemimpin baru sekolah." Jelasnya.
Sudut bibir laki-laki itu membentuk senyuman tipis, "Bima? Dia berulah lagi ternyata."
Ketiganya terkejut ketika laki-laki itu mengucapkan nama Profesor Bima.
Ravi segera bertanya, "Apakah kamu mengenalnya?"
Laki-laki itu menjawab dengan suara berat, "Bima adalah orang yang menghancurkan kota Orionpolis. Dialah penyebab semua kekacauan ini. Maka dari itu kota ini bukan Orionpolis lagi."