Mentari pagi telah mengintip dari celah kelambu ranjangku, mau tak mau aku pun harus membuka kedua mata. Dengan masih setengah mengantuk aku menyibak vitrase agar cahaya matahari pagi bisa leluasa menyinari seluruh penjuru kamarku.
Sambil meregangkan tubuh dan menguap aku bergumam, "Tidurku nyenyak sekali."
Tak lama aku mengingat satu hal. "Bukankah kemarin aku tidur di kamar Daddy? Pasti Daddy yang memindahkanku ke sini."
Hi, namaku Bebby Mikaela atau sering dipanggil Mika. Aku tidak terlalu suka dipanggil dengan nama Bebby, seperti anak kecil saja panggilan itu. Lagian aku ini sudah 21 tahun, terlalu kekanakan jika harus di panggil dengan nama itu.
Sebenarnya ada satu orang sih, yang selalu memanggilku dengan nama Bebby. Dia adalah Daddy-ku, namanya Adam Sanders. Aku sudah sering bilang padanya kalau aku tidak suka dipanggil dengan nama Bebby, tapi Daddy bilang kelakuanku masih seperti anak kecil yang selau suka merengek dan merajuk padanya, dan dia juga bilang biar panggilan itu jadi panggilan sayangnya padaku.
Aahh, gimana aku gak leleh kalau Daddy mengatakannya dengan penuh kasih sayang.
Di dunia ini hanya Daddy yang aku miliki dan dialah orang yang paling aku sayang seantero jagad!
Aku lebay?
Ya, aku memang lebay, tapi memang begitulah adanya. Semenjak kedua orangtuaku meninggal, Daddy-lah yang mengasuh dan merawat aku sampai aku sebesar ini. Daddy bukan ayah kandungku, lebih tepatnya dia adalah Pamanku, adik dari Ayah kandungku. Mengapa aku memanggilnya Daddy? Karena aku tidak ingin kehilangan figur seorang Ayah, maka dari itu aku memanggil Paman Adam dengan panggilan Daddy.
Kalian tahu, Daddy-ku itu tampan loh, sungguh! Dan juga masih muda, umurnya saja masih 34 tahun. Menurutku sih masih muda, tapi entah menurut kalian. Daddy-ku itu masih lajang belum pernah menikah, tapi sering sekali gonta-ganti pacar. Maklumlah ya, namanya juga playboy tampan dan kaya raya, siapa juga wanita yang gak nyangkut sama jerat kesempurnaannya itu?
"Uwaastagaaaa, sudah jam tujuh!" Aku segera berlari ke arah kamar mandi karena aku tidak ingin telat hari ini.
Hari ini adalah hari di mana aku akan diwisuda, dan aku akan resmi menyandang gelar sarjana. "Aahh senangnya, masa-masa terberat membuat skripsi akhirnya membuahkan hasil!"
Aku tak sabar ingin memakai topi toga dan kebaya super cantik yang di kirim oleh Tante Natali kemarin.
Selesai mandi aku pun memakainya. Kutatap diriku di cermin. "Aku nggak sabar ingin menunjukannya sama Daddy."
"Pasti dia akan memujiku cantik...," ya iyalah, Mika gitu. Daddy-nya ganteng putrinya juga pasti cantik dong, hehe....
"Eeehh! Kok ada lebam lagi sih di leherku, perasaan sering sekali aku mendepat bercak merah keunguan seperti habis dicubit seperti ini?" gumamku heran menatap pantulan dari cermin.
Kata orang, kalo ada bercak merah keunguan di kulit seperti ini itu tandanya badan lagi kecapean atau habis dicubit setan, tapi kalau untuk hal yang dicubit setan itu sih aku rasa itu cuma mitos. Tapi, ada juga yang bilang kalau bercak seperti ini itu bercak bekas habis dicium, atau banyak orang lebih sering mengucapkannya dengan sebutan kissmark.
Tapi kalau untuk lebamku ini pasti karena kecapean, mana mungkin karena kissmark. Lagian juga siapa yang nyium aku di leher, aku kan nggak punya pacar. Masa iya setan? Tapi kalo bener karena dicium setan ... ehh salah dicubit setan maksudku, wkwk ... serem juga ya! (×o×)" *Reader : Setannya si DamDam, Beb!
"Ok, perfect!" pujiku pada polesan makeup di wajahku. Aku pun tak lupa menutup lebam tadi dengan foundation.
●●●●●
KAMU SEDANG MEMBACA
Adam Is My Daddy, But He's My Uncle
RomanceLapak Revisi 2023 Judul Sebelumnya : My Daddy is My Uncle Sinopsis : Ketika cinta tak memandang status keluarga. Aku pria lajang dan aku memiliki seorang putri. Aku bukan duda! Aku lajang...ingat LAJANG! Belum pernah menikah. Soal putri...aku memang...