Adam Is My Daddy, But He's My Uncle

BAB 15 : Ini Bukan Cinta Yang Seperti Itu! 😔

Hi Guys, maaf hari Minggu kemarin aku lupa update karena terlalu capek, sebagai gantinya aku update sekarang. 🙏🏻

Terus untuk Minggu ini aku update hari Jumat & Sabtu. Segitu aja infonya silakan di lanjut, tapi jangan lupa tinggalkan jejak Like ⭐ & juga Comment 💬 ya. Thx ☺️🙏🏻

•••••

Sudah hampir satu minggu Bebby tidak melihat Adam ataupun bertemu dengannya. Semenjak kejadian malam itu, Bebby merasa Adam sengaja menjaga jarak dengannya. Buktinya saat ini dia terlihat sulit sekali untuk bisa bertemu dengan Daddy-nya itu. 

Bebby berpikir bahwa Adam memang benar-benar marah padanya, namun di sisi lain, dia bingung, apa 
sebenarnya kesalahannya sehingga Adam tidak mau bertemu dengannya? 

Bebby sudah mencoba untuk mengunjungi Adam di kantornya, tapi ia selalu mendapatkan ruangan itu kosong tanpa penghuninya, begitu pula di rumah. Bebby selalu menunggu Adam pulang hingga tengah malam, namun tetap nihil yang ia dapatkan. Adam sama sekali tidak pulang ke rumah dan ini sudah hari ke-4 Adam tidak menginjakkan kakinya di rumah. 

Bebby sempat menghubungi Jonathan untuk menanyakan keberadaan dan keadaan Daddy-nya itu. Awalnya Jonathan pun sulit sekali untuk dihubungi, tapi kemarin ia sempat mendapatkan balasan pesan dari Jonathan. Pria itu mengatakan jika keadaan Adam baik-baik saja. Saat ini Adam sedang menyelesaikan proyek di luar kota, itulah yang disampaikan oleh Jonathan. Akan tetapi hati Bebby mengatakan jika Jonathan sedang berbohong padanya. Bebby merasa kondisi Adam tidak sedang baik-baik saja. 

Adam benar-benar membuat Bebby khawatir. 

"Daddy kemana sih? Mika kangen Dad!" grutunya. 

"Aku salah apa sih? Kenapa Daddy mengabaikanku seperti ini?" 

Bebby menenggelamkan kepalanya di atas meja kerjanya. Gadis itu termenung sedih dalam kesendiriannya di ruangan yang telah sepi karena jam pulang kantor telah lewat. 

Semenjak kejadian pengkorupsian dana itu terungkap dan semua orang-orang jahat itu ditangkap, Bebby sudah tidak merasa takut berada di kantornya lagi walau dia harus sendirian seperti ini. Traumanya sudah berangsur menghilang, tapi kini gadis itu merasa ditinggalkan. Ditinggalkan oleh orang yang sangat disayanginya. 

"Mika, kamu masih di sini?" 

Suara itu membuat Bebby cepat-cepat mengusap air mata yang sempat jatuh di pipinya saat dia mengingat Adam. 

"Lho…Kia, bukannya kamu tadi sudah pulang?" tanya Bebby dengan suara parau. 

"Oh, itu…. Ada berkasku yang ketinggalan. Aku mau kerjakan di rumah saja," jawab Kia. 

Kia memperhatikan wajah Bebby yang sedikit lebih tirus dari biasanya dan kantung matanya pun juga terlihat sedikit sembab. 

"Kamu habis nangis?" tebak Kia. 

"Ahh, nggak kok…." tepis Bebby cepat. 

Kia menarik sebuah kursi ke dekat bilik Bebby dan duduk di kursi itu sambil berhadap-hadapan dengannya. 

"Kamu nggak bisa bohongin aku, cerita sama aku ada apa." tegas Kia mempertanyakan. 

Bebby sempat ragu apakah dia akan menceritakan hal itu pada Kia atau tidak. Setelah cukup lama Kia menunggu Bebby pun menceritakannya. Bebby menceritakan semua kejadian itu pada Kia tanpa terkecuali. Ia pun menceritakan apa yang saat ini dirasakannya pada sahabatnya itu. 

Awalnya Kia sempat terkejut mengetahui fakta tersebut. Seharusnya Adam tidak boleh melakukan hal itu pada keponakannya sendiri, tapi mengapa Adam melakukan hal itu, mencium keponakannya sendiri seperti itu?