BAB 31 : Hadiah Ulang Tahun Untuk Daddy 🥹🤭

1.3K 25 4
                                    

Author POV

Bulu mata itu bergerak seirama, menandakan sang empunya tubuh yang berbaring tak sadarkan diri di atas ranjang rumah sakit itu, mulai mendapatkan kesadarannya.

Bebby berusaha membuka kelopak matanya yang terasa berat secara perlahan, cahaya yang menembus matanya membuatnya beberapa kali mengerjapkan mata cantiknya itu, membiasakan cahaya itu masuk secara perlahan di kedua bola matanya.

"Syukurlah, kamu sudah sadar, Sayang." Suara seseorang terdengar di telinganya. Bebby melihat sosok Natalie yang duduk di sisi ranjangnya memasang wajah lega.

"Tante Nat," gumam Bebby sambil berusaha untuk duduk, Natalie membantu gadis itu untuk duduk dan meletakan bantal di punggung Bebby.

"Ini dimana?" tanya Bebby mengedarkan pandangannya di ruangan yang serba putih itu, memori gadis itu belum pulih sepenuhnya.

"Ini di rumah sakit Sayang. Tante langsung terbang kesini setelah menerima kabar tentang kamu dari Jonathan," terang Natalie.

"Maafkan aku...aku jadi mengganggu acara bulan madu Tante dan Om Adrian," ucap Bebby sambil meringis merasakan sakit dan pusing di kepalanya.

Sedikit demi sedikit kejadian itu mulai kembali berputar di kepalanya. Bebby mengingat bagian mengerikan saat Thomas menikam Adam, hal itu membuat Bebby terperanjat.

"Daddy! Tante, Daddy...Daddy bagaimana?"

"Tenang sayang," ucap Natalie yang mengerti jika Bebby mulai tersadar akan kejadian semalam.

"Tapi Daddy...orang itu menikamnya, Daddy berlumuran banyak darah!" ucap Bebby histeris. "Daddy dimana, Tante? Dimana dia?!" Natalie memegang pundak Bebby berusaha menenangkan gadis itu.

"Tenanglah Sayang, Adam baik-baik saja," jelas Natalie meyakinkan gadis itu.

"Benarkah? Tante gak bohongkan?" tanya Bebby tak percaya, tapi terlihat sedikit kelegaan di mata sembab gadis itu.

"Tidak, Tante tidak bohong. Daddy-mu itu baik-baik saja, beberapa jam yang lalu dia baru selesai di operasi dan masa kritisnya pun juga sudah lewat dia hanya belum sadarkan diri." penjelasan Natalie membuat Bebby benar-benar lega. Gadis itu kini tertunduk sambil menangis terisak-isak.

Natalie merengkuh tubuh bergetar keponakannya itu dengan sayang. "Aku sangat takut sekali Tante, aku takut kehilangannya," ucap Bebby menumpahkan air matanya di pundak Natalie.

"Tenanglah, dia baik-baik saja," ucap Natalie menenangkan Bebby. Wanita itu mengelus punggung Bebby yang bergetar hingga terasa lebih tenang.

Setelah tenang Bebby mulai melepaskan pelukannya. "Aku ingin menemuinya," ucap Bebby sambil mengusap bulir air mata di pelupuk matanya. "Daddy dimana Tante?" tanyanya serak.

"Dia ada di ruangan ICU, tapi kamu masih belum bisa menemuinya, kondisimu sendiri masih lemah Sayang," cegah Natalie.

Bebby tak menggubris perkataan Tantenya itu, gadis itu tetap beranjak dari ranjangnya. "Aku hanya ingin memastikan sendiri bahwa Daddy baik-baik saja!"

"Tapi, Sayang." ucapan Natalie terputus saat wanita itu refleks merengkuh pundak Bebby karena gadis itu kehilangan keseimbangannya saat kepalanya terasa berat dan pusing. "Apa Tante bilang, kamu masih belum kuat!" ucap Natalie sambil menuntun Bebby untuk kembali duduk di sisi ranjangnya.

Namun bukan Bebby namanya jika dia menuruti ucapan tantenya itu. "Kamu keras kepala sekali sih, baiklah Tante akan mengantarmu, tapi tunggu dulu di sini Tante akan carikan kamu kursi roda. Kamu tidak akan kuat jika harus berjalan dalam kondisi seperti ini." Kali ini Bebby menuruti ucapan Natalie.

Adam Is My Daddy, But He's My UncleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang