Lapak Revisi 2023
Judul Sebelumnya : My Daddy is My Uncle
Sinopsis : Ketika cinta tak memandang status keluarga.
Aku pria lajang dan aku memiliki seorang putri. Aku bukan duda! Aku lajang...ingat LAJANG! Belum pernah menikah.
Soal putri...aku memang...
Kalau ada yg bingung sama Bab 19 ini, maaf ya. Hari Senin kemarin aku ternyata update yg Bab 20 duluan, dan aku baru sadar hari ini. Maaf Guys 🙏🏻😅🫣
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ini aku update Bab 19-nya. Bab 20 udah di update Senin kemarin dan akan tetep ada di urutan baca. Dan nanti malem aku update Bab 21-nya.
Sorry ya ... 🙏🏻😅
Happy Reading. 💕
•••••
Bebby menggeliat di atas ranjangnya, mata gadis itu mengerjap, membuat bulu mata lentiknya itu bergerak-gerak dengan indahnya. Cahaya mentari pagi yang menembus jendela kamarnya membuatnya mulai terjaga.
Bebby merintih, memegangi kepalanya yang terasa sakit dan berat. Gadis itu kembali merebahkan kepalanya di atas bantal.
Bebby menatap nyalang langit-langit kamarnya, ada suatu hal yang tengah dipikirkan olehnya.
"Mario." gumam Bebby menyebutkan nama seseorang.
Apa dia itu Mario yang kukenal?’ tanya batin Bebby.
Gadis itu berusaha mengingat-ingat kejadian semalam meskipun terlalu samar untuk diingat. "Astaga kepalaku rasanya mau pecah!"
"Sudah bangun?"
"Daddy," gumam Bebby melihat sosok Adam yang membawakan nampan sarapan ke kamarnya.
"Minum ini agar pengaruh alkoholnya berkurang." Adam memberikan segelas susu putih pada Bebby.
Bebby menyandarkan punggungnya di kepala ranjang dan menerima gelas berisi cairan putih itu. "Alkohol?" gumam Bebby menempelkan bibirnya di mulut gelas itu dan menyesap isinya secara perlahan.
"Ya, semalam kamu mabuk." Bebby mengerutkan keningnya sambil meminum susu itu. "Kamu kenapa minum hah?"
"Aku gak minum," ucap Bebby sambil memberikan kembali gelas itu pada Adam.
"Habiskan," Bebby menggeleng, "Lalu kenapa kamu bisa mabuk, apa kamu minum sesuatu?" tanya Adam sambil meletakkan gelas itu kembali ke atas nampan, lalu ia memberikan sepotong sandwich pada Bebby.
"Eenngghh...." Bebby mengingat-ingat sesuatu, "Iya, sepertinya aku minum sesuatu, tapi cuma segelas. Aku gak tahu kalau itu minuman beralkohol, habis warnanya sama seperti coke tapi ternyata bukan, rasanya pahit sekali," ujar Bebby dengan raut ekspresi seperti tak ingin dan tak akan pernah mau lagi meminum-minuman itu
Adam tertawa mendengar ucapan gadisnya itu, Bebby benar-benar gadis yang polos. Bebby menghabiskan sandwich yang diberikan Adam padanya.
"Aku gak mau ke tempat itu lagi," gerutu Bebby dengan nada kesal ketika dia mengingat semua kejadian yang dilihatnya saat di club tadi malam, dia pun teringat dengan kejadian waktu Adam dicium oleh wanita berambut keriting itu.
Adam menyipitkan matanya, menatap Bebby.
"Kenapa?" tanya Adam penuh selidik. Adam ingin mendengar jika gadis itu memang benar-benar marah karena kejadian kemarin.
