"Loh kok rusak?"
Bebby melihat di pintu toilet perempuan itu terpasang kertas yang bertuliskan, 'Maaf toilet rusak'.
"Eh Mas, maaf…toilet perempuan yang lain di mana ya?" tanya Bebby pada seorang cleaning service yang ia temui.
"Memangnya toilet yang ini nggak bisa, Mbak?" tanyanya.
"Ya, itu lihat saja sendiri." Cleaning Service itu hanya mengerutkan dahi saat Bebby menunjuk kertas yang tertempel.
"Saya buru-buru Mas, tolong kasih tahu toilet lainnya ada di mana!" desak Bebby.
"Ada sih Mbak, tapi di luar ballroom…atau kalau Mbak-nya mau lebih cepat, di lantai atas juga ada, persis sejajar dengan toilet ini mbak. Mbaknya bisa tinggal naik lift yang itu," ujar cleaning service itu menunjuk ke arah lift yang berada di ujung lorong.
"Oh ya udah Mas, makasih ya…." Cleaning service itu tersenyum ramah. Setelah melihat Bebby masuk ke dalam lift, dia mencoba memeriksa toilet itu.
"Siapa sih yang jail begini, padahal nggak ada yang rusak kenapa di tempel kertas seperti ini!" Cleaning service itu melepas kertas tersebut.
●●●●●
Ketika Bebby hendak kembali ke ballroom, entah mengapa tiba-tiba saja ada seseorang yang membekap mulutnya dari belakang dan menyeretnya ke dalam salah satu kamar di hotel ini.
Awalnya Bebby mengira jika orang itu adalah daddy-nya karena tadi Adam pun sempat memperlakukannya seperti itu, tapi….
"Daddy?" Bebby berbalik badan ketika orang itu melepaskan bekapannya.
Namun seketika itu juga Bebby terkejut dengan apa yang dilihatnya saat ini, ternyata orang itu bukanlah Adam, melainkan pria bejat yang telah melecehkannya waktu itu dan sekaligus orang yang mau membunuhnya beberapa waktu yang lalu.
"Kamu!!!" geram Bebby.
"Hi, Sayang…. Apa kamu merindukanku? Karena di sini aku sangat merindukanmu," ucap pria itu dengan nada yang terdengar menjijikkan di telinga Bebby, membuat Bebby meringis jijik padanya.
"Huh…di dalam mimpimu, Bajingan!" cibir Bebby.
Bebby beringsut mundur ketika pria yang bernama Thomas itu mulai menghampirinya.
"Kenapa, apa kamu takut padaku, Sayang?" tanya Thomas dengan seringai mesumnya.
"Apa maumu?!" pertanyaan Bebby membuat pria itu menghentikan langkahnya.
"Good question.... Aku menginginkanmu menjadi milikku."
"Bukannya kau ingin membunuhku? Lalu kenapa sekarang kau menginginkan aku, huh?" tanya Bebby waspada.
"Ya, tadinya aku memang ingin melakukan hal itu kepadamu, karena kamu mengetahui rahasiaku dengan Lidya. Lidya memang menyuruhku untuk menghabisimu, tapi sepertinya sayang jika aku harus menghabisi gadis cantik dan seksi
sepertimu. Lebih baik kamu mau bekerja sama denganku, aku bisa memberikan apa saja yang kamu mau, asalkan kamu mau menjadi wanitaku.""Bukannya kau sudah memiliki Lidya!"
"Oh, ayolah ... jaman sekarang hanya dengan satu wanita itu tidak akan cukup, tapi tentu saja kamu akan kujadikan simpananku. Kita bisa rahasiakan hal ini dari Lidya. Lagi pula aku masih membutuhkan wanita bodoh itu," ucapnya licik.
'Orang ini benar-benar tidak bermoral!' dengus Bebby jijik.
Bebby menyentuh gadget dari luar mantelnya. Dia masih ingat jika gadget yang tadi diselipkan oleh Adam di saku mantelnya itu masih aktif dalam fitur merekam suara. Dia harus mengorek semua informasi yang bisa dijadikan bukti dan rekaman ini pasti bisa menjadi bukti yang sangat kuat untuk menjebloskan pria bejat itu serta Lidya ke penjara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Adam Is My Daddy, But He's My Uncle
RomanceLapak Revisi 2023 Judul Sebelumnya : My Daddy is My Uncle Sinopsis : Ketika cinta tak memandang status keluarga. Aku pria lajang dan aku memiliki seorang putri. Aku bukan duda! Aku lajang...ingat LAJANG! Belum pernah menikah. Soal putri...aku memang...