BAB 29 : Bertahan'lah Sampai Daddy Datang ⚠️😠

1.1K 27 7
                                    

Author POV

"Kau!!!" Bebby benar-benar terkejut melihat sosok itu kini kembali berdiri tepat di hadapannya.

De'javu!!!

Kejadian yang dulu pernah terjadi kembali terulang lagi.

"Ya, ini aku Thomas. Apa kau tidak merindukanku, Sayang?" Bebby mendengus jijik mendengar kata-kata pria itu.

"Kau masih sama saja seperti waktu itu, kau terlalu jual mahal," ucap pria itu menghampiri Bebby.

Sigap Bebby menghindarinya, gadis itu berlari ke arah meja makan bundar yang ada di depan pantry. "Oh, kau mau main kucing-kucingan denganku heh?" pria itu menyeringai mesum.

"Bukankah seharusnya kau ada di-" ucapan Bebby terpotong.

"Penjara!" sergah Thomas cepat, "Ya, kaulah yang telah mengirim aku ke tempat itu, tak sadarkah kau atas apa yang telah kau lakukan itu? Kenapa kau menyiksaku, Sayang?" ucap Thomas dengan nada lirih sambil mencoba meraih Bebby, namun gadis itu menghindarinya.

"Kenapa...kenapa kau mengirimku ke tempat seperti itu huh!!!" Bentakan Thomas membuat Bebby terkesiap akannya.

"Kau memang pantas mendekam di tempat itu brengsek!!!" tantang Bebby. Gadis itu tidak mau kalah dengan gertakan pria bejat itu.

"Kau melukaiku, Sayang..." ucap Thomas lirih sambil memegang sebelah dadanya, namun kedua sudut bibirnya menyeringai keji.

‘Dia sudah gila!’ batin Bebby.

Bebby sempat melirik ke arah ruang tamu, gadis itu ingin segera keluar dari rumah Kia, ia ingin menghindari pria gila itu. Mata Bebby pun melihat pisau yang sedang digenggam pria gila itu. Pisau itu selalu berkilat saat terpantul sinar dari luar jendela rumah Kia.

‘Hati-hati dengan pisau itu Mika.' batinnya memperingatinya.

Thomas menatap Bebby dengan tatapan mesum. Pria itu menyunggingkan seringai kejamnya pada gadis itu. Bebby berlari ke arah ruang tamu, gadis itu berusaha menggapai pintu depan.

Thomas tidak mengejarnya, pria itu malah terlihat santai. Bahkan sempat terdengar tawa dari bibirnya. "Kau tahu Sayang?" Seringai Thomas benar-benar terlihat mengerikan.

"Di balik jeruji besi itu terasa sungguh tidak nyaman, aku tidak betah berada di tempat menjijikan itu!" ucap Thomas sedikit lantang sambil berjalan menyusul Bebby dengan langkah yang santai. Thomas menceritakan kehidupannya selama di dalam bui.

Bebby seperti burung yang terperangkap di dalam sangkar, gadis itu tidak bisa keluar dari rumah Kia. Pintu depan terkunci dan kuncinya pun tak ada di tempatnya.

"Sial!" umpat Bebby.

"Kau mencari ini, hah?!" ucap Thomas memutar-mutar kunci pintu itu di jemarinya.

Bebby geram dengan pria yang saat ini sudah berada di hadapannya. Pria itu masih berdiri di tempatnya tanpa berbuat apapun. Mata pria itu masih memperhatikan sosok Bebby yang mulai terlihat panik.

Bebby kembali berusaha menemukan jalan keluar lainnya, gadis itu memeriksa setiap jendela untuk bisa keluar dari rumah itu. Jendelanya memang tidak terkunci namun sayangnya teralis besi yang terpasang di jendela itu menutup akses keluarnya. Sekali lagi Bebby mengumpat.

"Kau harus tahu Sayang, di tempat itu aku tidak bisa mendapatkan kepuasanku. Aku tidak bisa melakukan sex, kau tahu kenapa? Karena di sana hanya ada pria." Tawa Thomas memenuhi ruangan itu.

"Shitt! Itu tidak lucu brengsek!" tiba-tiba saja Thomas mengumpat dengan nada membentak, emosi pria itu berubah-ubah seperti orang yang tidak waras.

'Dia sudah benar-benar gila!’ batin Bebby mendengus jijik atas apa yang tadi diucapkan pria itu.

Adam Is My Daddy, But He's My UncleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang