Author POV
Adam terpaku menatap layar ponselnya, sambungan teleponnya sudah terputus beberapa detik yang lalu, tapi entah mengapa rasanya ada yang mengganjal dihatinya. Perasaan pria itu tiba-tiba menjadi tidak enak, ia merasa ada sesuatu yang tidak beres sedang terjadi pada Bebby.
Saat hendak kembali menelepon gadisnya itu, tiba-tiba pintu ruang kerjanya terbuka dan memperlihatkan Jonathan yang kini tengah menghampirinya dengan ekspresi wajah yang sedikit terlihat tegang.
"Ada apa Jo?" tanya Adam.
"Kamu habis menelepon siapa?" tanya Jonathan tapa menjawab pertanyaan Adam. Ada sedikit kelegaan di raut wajah Jonathan setelah melihat sahabatnya itu.
"Bebby," jawab Adam.
"Apa dia baik-baik saja?" tanya Jonathan lagi, pria itu kembali memasang wajah tegangnya.
"Ya, dia baik-baik saja," jawab Adam lagi. Jujur sebenarnya ia masih kepikiran dengan gadisnya itu.
"Sebenarnya ada apa, kenapa wajahmu tegang seperti itu?" tanya Adam heran atas ekspresi yang diberikan sahabatnya itu.
"Syukurlah," desah Jonathan lega.
"Syukurlah?" gumam Adam mengulang kata-kata yang diucapkan oleh Jonathan tadi. "Sebenarnya ada apa, kenapa kau seperti ini? Jangan membuatku khawatir Jo!" sergah Adam kesal. Gelagat Jonathan membuat perasaan Adam semakin kacau.
"Maaf, tadi pengacaramu menemuiku. Dia bilang Thomas kabur," jelas Jonathan.
"Apa?! Bajingan itu melarikan diri?!!!" Jonathan mengangguk. "Bagaimana bisa?!"
"Saat di perjalanan untuk dipindahkan ke lapas penetapan hukuman tetapnya, dia berpura-pura memuntahkan darah dari mulutnya dengan cara melukai lidahnya sendiri, pihak kepolisian yang terkecoh membawanya kerumah sakit. Saat di rumah sakit itu dia melarikan diri." terang Jonathan.
"Brengsek!!!" umpat Adam. "Dia tidak bisa lari semudah itu dari hukumannya dan dia juga tidak akan bisa kabur dari negara ini, cepat atau lambat bajingan itu pasti akan kembali ke dalam penjara!" Adam memasukan ponselnya ke dalam saku celananya dan menyisir rambutnya kebelakang dengan jemari tangannya. "Damn! Semua masalah ini membuatku pusing!"
"Sepertinya dia melarikan diri bukan untuk bersembunyi," ucapan Jonathan itu membuat Adam menautkan kedua alis matanya.
"Apa maksudmu?" Adam menatap tajam sahabatnya itu.
"Jason, pengacaramu itu, memberikan ini padaku," ujar Jonathan memberikan dua lembar robekan majalah itu pada Adam.
Adam melihat robekan majalah itu menampakkan gambar dirinya. Rahang Adam terlihat mengeras ketika membaca tulisan tangan yang ditulis di gambar itu.
Aku akan menumpahkan darahmu dengan tanganku, aku bersumpah akan mencabut nyawamu!!!
Tulisan itu digores dengan spidol berwarna merah.
"Gambar itu ditemukan oleh sipir penjaga lapas yang ditempati Tomas sebelum dia dipindahkan, itu terselip di bawah bantal Thomas," jelas Jonathan, "karena itu aku khawatir, takut terjadi sesuatu denganmu."
"Jadi pria brengsek itu ingin membunuhku? Huh! Jangan mimpi," cibir Adam mendengus sambil menyeringai mengejek.
Adam melihat lembaran gambar berikutnya dan di saat itu juga ekspresinya berubah. Kali ini rahangnya memang terlihat mengeras, tapi ada sorot matanya ketakutan saat menatap lembaran gambar yang menunjukkan gambar gadisnya itu. Di gambar itupun ada tulisan yang tercetak jelas.
Sebelum aku menghabisimu, tubuhmu harus menjadi milikku terlebih dahulu! Tunggu aku, Sayang!
Tulisan itupun ditulis dengan menggunakan spidol merah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Adam Is My Daddy, But He's My Uncle
RomanceLapak Revisi 2023 Judul Sebelumnya : My Daddy is My Uncle Sinopsis : Ketika cinta tak memandang status keluarga. Aku pria lajang dan aku memiliki seorang putri. Aku bukan duda! Aku lajang...ingat LAJANG! Belum pernah menikah. Soal putri...aku memang...