BAB 11 : Menahan Diri Dari Rasa Frustrasi 🤣🤭

4.1K 64 0
                                    

Maaf ya Guys, telat Update...harusnya kemarin update-nya. Tapi ternyata acaraku sampai malem. 🙏🏻

Dan sekedar info. Untuk Mingu besok updatenya akan aku majukan lagi di hari Kamis & Jumat. Karena Sabtu & Minggu aku ada acara, jadi takutnya aku gak bisa update lagi kayak hari ini. ☺️

Oke, sekian aja infonya. Happy reading ;)

•••••

"Hahahaha...." 

Tawa Jonathan menggema di ruangan itu ketika Adam selesai menceritakan kejadian malam itu padanya. Adam yang melihat tingkah sahabatnya yang terpingkal-pingkal itu mendengus kesal. 

"Ya, terus saja kau mentertawakanku seperti itu! Tahu begini aku tidak akan menceritakannya padamu," ucap Adam dengan nada yang benar benar ketus. 

"Maaf-maaf, gitu aja ngambek…." ucap Jonathan mengusap sudut matanya yang basah karena air matanya. 

"Tapi, Bebby hebat juga, dia bisa menjahilimu sampai seperti itu. Belajar dari mana anak itu?" Jonathan masih terkikik geli. 

Adam memutar bola matanya malas. "Mana kutahu, yang jelas aku benar-benar marah padanya. Lihat saja, aku tidak akan menyapanya untuk beberapa hari!" ucap Adam yakin. 

"Kau yakin tidak akan menyapanya huh? Memangnya kau sanggup?" Jonathan meremehkan tekadnya. 

"Sanggup!!!" seru Adam membuat Jonathan manggut-manggut. 

‘Ya kita lihat saja nanti….’ batin Jonathan tak yakin. 

"Lalu bagaimana perkembangan penyelidikanmu?" tanya Adam mengalihkan topik sambil melihat gedung-gedung pencakar langit yang berada di luar sana. 

Jonathan yang tadi berdiri kini tengah duduk di sofa sambil menatap punggung sahabatnya itu. "Dari apa yang aku dapat, sepertinya Thomas dan Lidya ada peran dalam kasus ini," ucap Jonathan. 

Adam berbalik badan ke arah Jonathan dan menatap sahabatnya itu dengan tatapan meminta kejelasan yang pasti. "Maksudmu mereka adalah dalangnya?" tanya Adam. 

"Mungkin...." 

Adam tak puas dengan jawaban sahabatnya itu. 

"Bisa lebih diperjelas? Kau membuatku bingung Jo! Sebenarnya mereka itu dalang dari semua ini atau tidak?" 

Adam mulai geram karena tidak mendapatkan kepastian yang benar-benar jelas. 

"Aku belum bisa memastikan benar atau tidaknya hal itu karena buktinya masih belum cukup. Cara satu-satunya hanya  dengan cara itu," ucap Jonathan. 

"Maksudmu, memancing orang itu dengan menggunakan Bebby sebagai umpannya begitu?!" Jonathan mengangguk. 

"Tidak! Aku tidak akan melakukan hal itu, nyawanya bisa terancam!" tolak Adam. 

"Tapi tidak ada cara lain selain cara itu…. Jika memang benar mereka mengincar Bebby karena dia tahu rahasia mereka, mereka pasti akan bertindak!" 

"Nah, Dan di saat itulah kita akan mendapatkan bukti bahwa merekalah yang telah mengkorupsi dana perusahaan serta mencoba membunuh keponakanmu itu," ucap Jonathan. 

Adem menggelang. "Tetap tida……" 

"Aku mau!" seru Bebby memotong ucapan Adam. 

Bebby berjalan memasuki ruangan Adam setelah beberapa saat berdiri di depan pintu untuk mendengan semua pembicaraan keduanya, intinya Bebby memang sedang menguping. 

"Bebby!" 

"Maaf Dad, karena aku belum sempat jujur padamu tentang masalah ini. Sebenarnya aku sudah tahu tentang perbuatan mereka, karena itulah mereka mengincarku waktu itu." 

Adam Is My Daddy, But He's My UncleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang