Author POV
"Daddy!!!"
Suara Bebby membuat Adam yang sedang berkosentrasi pada layar laptop-nya sedikit merasa terganggu, bukan karena suaranya atau teriakan gadis itu melainkan karena panggilannya itu.
"Sampai kapan kamu akan memanggilku dengan sebutan itu hah?" ucap Adam yang masih sibuk berkutat dengan laptop-nya. Pria itu terlihat begitu tenang dan hal itu membuat Bebby mengerutkan keningnya.
Bebby sempat berpikir, apakah Adam masih belum tahu tentang berita di majalah itu, tapi pikiran itu segera tersingkirkan ketika ia melihat majalah yang sama seperti yang ia lihat sebelumnya, ada di atas sofa ruang kerja Adam.
Gadis itu mengambil majalah itu dan sekali lagi memanggil Daddy-nya yang masih bersikap santai di balik meja kerjanya, bahkan raut wajahnya pun tak memancarkan kekhawatiran yang sama sepertinya.
"Daddy!!!" seru Bebby lebih lantang dari sebelumnya.
Adam melepaskan kacamatanya dan mulai fokus pada gadis yang ada di hadapannya itu. "Ada apa Sayang? Aku mendengarmu, jadi tidak perlu berteriak seperti itu." Adam mengitari meja kerjanya dan bersandar di tepi meja itu sambil memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celananya. Bebby mendengus kesal, gadis itu tidak habis pikir dengan ketenangan Adam saat ini. Bagaimana bisa Daddy-nya itu setenang ini, padahal berita tentang skandal mereka diketahui oleh publik dan karena berita itu, saat ini perusahaan mereka itu sedang pailit.
"Daddy tahu berita ini kan!" itu bukan pertanyaan melainkan pernyataan gadis itu.
"Ya," jawab Adam singkat dan hal itu membuat Bebby semakin kesal.
"Daddy!!!" bentak Bebby.
"Apa Sayang?" ucap Adam dengan nada menggoda. Ada seringai jahil yang disunggingkan kedua sudut bibir Adam, pria itu sengaja membuat gadisnya itu kesal.
"Daddy, aku serius!" sergah Bebby benar-benar kesal. Gadis itu merasa Adam terlalu santai dalam menanggapi berita itu, apa dia tidak merasa takut atau marah? Kenapa sikapnya bisa setenang itu? Bahkan ia masih bisa bercanda di saat seperti ini.
"Aku juga serius Sayang, berhentilah memanggilku seperti itu." Adam menghampiri Bebby yang saat ini tengah menatapnya dengan heran.
"Belajarlah memanggilku dengan namaku, atau kamu bisa memanggilku dengan sebutan Sayang, Honey, Darling atau panggilan sayang lainnya jika kamu masih belum terbiasa memanggilku dengan namaku, tapi jangan panggil aku dengan panggilan Daddy lagi, sekarang aku ini kekasihmu!" ujar Adam panjang lebar.
Bebby melongo dengan apa yang baru saja diucapkan oleh Adam, jadi pria yang sangat dicintainya itu kini risih jika dipanggil dengan panggilan Daddy olehnya. Bebby memukul lengan Adam dengan majalah yang saat ini tengah digenggamnya.
"Oh, c'mon Dad, ini bukan saatnya untuk kita membahas soal itu," ucap Bebby putus asa dengan sikap Adam.
Adam tersenyum simpul pada Bebby, pria itu mengambil majalah itu dari tangan Bebby. "Kamu tidak usah khawatirkan masalah ini." Adam melempar majalah itu kesembarang arah.
"Bagaimana aku tidak khawatir, berita itu membuat perusahaan Daddy pailit!" Bebby memutar tubuhnya dan melangkah beberapa langkah ke depan, gadis itu benar-benar dibuat frustrasi dengan berita itu. Adam menatap punggung Bebby yang entah mengapa tiba-tiba saja bergetar.
"Ini semua salahku, andai waktu itu aku tidak-" Bebby tidak melanjutkan kata-katanya. Gadis itu terisak karena menyesali perbuatannya waktu itu. Perbuatan yang kini terpampang jelas di dalam majalah itu.
Adam menghampiri Bebby, pria itu memutar bahu Bebby agar gadis itu kembali menatapnya, Bebby memeluk Adam dan menangis di dalam dada bidangnya.
"Ini semua salahku," ucapnya terisak. Adam melepaskan pelukan Bebby secara perlahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Adam Is My Daddy, But He's My Uncle
RomanceLapak Revisi 2023 Judul Sebelumnya : My Daddy is My Uncle Sinopsis : Ketika cinta tak memandang status keluarga. Aku pria lajang dan aku memiliki seorang putri. Aku bukan duda! Aku lajang...ingat LAJANG! Belum pernah menikah. Soal putri...aku memang...