BAB 10 : Bukan Keadilan Yang Dibuat Tegak 🔞 😳

2.7K 56 1
                                    

Hi, Guys, aku update Jumat & Sabtu ya. Udah gitu aja infonya. Silakan dilanjut hehe ^^...

Settt...ada yg tegak tapi bukan keadilan *ups wkwk
Pura-pura gak tahu aja ya 🫣🤭🤫 🔞

•••••

"Daddy...."

Suara manis nan manja mengusik telinganya, gadis itu mengintip dari belakang daun pintu, menatap Adam seolah meminta izin untuk masuk.

Adam meliriknya. 'Menggemaskan...,' batinnya.

"Masuklah...," jawab Adam sambil kembali menatap layar laptop yang sedang dipangkunya.

Adam sedang disibukan oleh pekerjaannya yang menumpuk, meskipun begitu dia pasti akan selalu punya waktu untuk Bebby-nya.

Sambil tersenyum ceria Bebby masuk ke dalam kamar pamannya itu. Sebenarnya ada sesuatu yang Bebby pendam yaitu rasa kesalnya, dia masih jengkel dengan apa yang dilakukan Adam kemarin padanya saat di rumah Kia. Adam membuatnya malu di hadapan Jonathan.

Bebby menyeringai jahil pada Adam yang masih fokus pada layar laptop-nya itu. ‘It's show time Daddy….’ seru batin gadis itu jahil.

Bebby melepaskan kacamata Adam dengan tiba-tiba, membuat Adam sedikit terkesiap akannya.

"Sayang ada apa? Aku lagi sibuk, kembalikan kacamatanya. Kalau mau bicara tinggal bicara, aku akan mendengarkanmu." pinta Adam dengan suara yang lembut.

"Aku mau minta tolong." Bebby melipat kacamata Adam dan meletakannya di atas nakas sebelah sofa yang Adam duduki.

"Minta tolong apa? Hmmm?" tanya Adam.

Bebby menutup laptop itu dan mengalihkannya dari pangkuan Adam.

"Ikuti aku," Bebby menarik tangan Adam, menuntunnya untuk duduk di sisi ranjang. Hal itu membuat Adam bertanya-tanya apa yang sebenarnya diinginkan gadisnya itu. Bebby memberikan sebuah salep kepada Adam.

"Inikan salep luka memarmu?" Adam menerima salep itu.

"Iya, aku bisa minta tolong sama Daddy kan? Tolong olesin salep itu di luka lebamku yang ada di punggung, tanganku gak sampai soalnya." Hal itu membuat mata Adam terbelalak.

'Sial, ini anugrah atau bencana sih?' Umpat Adam.

‘Ini namanya kau mendapatkan anugerah yang menyiksa, Adam!’ Jawab pikirannya.

"Merry kemana?" Adam menanyakan pelayan perempuan yang memang ditugaskan untuk merawat Bebby selama sakit.

"Merry sudah tidur Dad, aku gak mau ganggu dia, kasihan…." jelasnya.

Bebby duduk di samping Adam sambil membuka tiga kancing teratas baju tidur sutranya, hingga memperlihatkan sedikit bra hitam yang membungkus dadanya itu. Adam yang melihat hal itu sempat menelan salivanya sendiri.

‘Damn! Jadi ini benar-benar serius?’ batin Adam.

Bebby membelakangi posisi duduk Adam, gadis itu menurunkan perlahan lengan baju tidurnya hingga terlihat punggung putihnya yang ada sedikit bercak kebiruan di sana, namun hal itu tidak mengurangi gairah Adam yang tengah membuncah pada tubuh gadis itu.

‘Oh God, cobaan apa lagi ini!’ jerit batin Adam.

"Ayo Daddy tunggu apa lagi cepat oleskan," ucap Bebby dengan nada manjanya. Membuat Adam yang mendengarnya semakin tersulut oleh gairahnya.

"Sial, meskipun kamu bayiku tapi kamu tetap perempuan!" ucap Adam.

"Memangnya kenapa?" tanya Bebby dengan tatapan polos. Adam memejamkan matanya sejenak.

Adam Is My Daddy, But He's My UncleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang