Author POV
Sudah berkali-kali Adam mengacak-acak rambutnya itu dengan gusar, pria itu sudah seperti cacing kepanasan yang tidak mau diam. Berjalan kesana kemari dengan mulutnya yang tak henti-hentinya meracau.
Jonathan yang sedari tadi melihat tingkah laku sahabatnya yang tidak bisa diam itu hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya saja. Sudah dua hari ini Adam tinggal di apartemennya. Adam tinggal bersamanya semenjak kegiatan pingit memingit itu mulai dilakukan oleh Natalie. Natalie memingit Adam dan Bebby sampai satu minggu ke depan, sampai acara pernikahan mereka berlangsung. Karena itulah saat ini Adam tinggal di apartemen sahabatnya itu, sedangkan Bebby tetap tinggal di mansion-nya bersama Kia karena tidak mungkin Kia tinggal bersama Adam dan Jonathan di apartemen Jonathan. Maka dari itu selama seminggu ini Kia ditugaskan oleh Natalie untuk menemani Bebby dan menjaga gadis itu dari jangkauan calon suami mesumnya itu.
Sudah dua hari ini Adam tidak bisa bertemu dengan gadis yang dicintainya itu, dan karena itulah saat ini pria itu terlihat gusar dan uring-uringan.
Jonathan menghela napasnya saat melihat sahabatnya itu tak henti-hentinya meracau. "Tidak bisakah kau duduk diam dan manis di sini, kau menghalangi acara TV-ku!" ucap Jonathan sambil menepuk sofa di sebelahnya.
"Kau tidak tahu rasanya Jo! Arghhhh, aku tak tahan, aku benar-benar merindukannya!" racau Adam meremas-remas rambutnya sambil duduk di sofa di sebelah Jonathan.
"Man, kau baru dua hari tidak bertemu dengannya bukan dua tahun!" Jonathan menepuk pelan pundak Adam.
"Tapi, bagiku itu memang seperti dua tahun Jo!" Adam menatap Jonathan dengan sinis, "Kau tahu? Rasanya itu benar-benar menyiksa!" Adam kembali mengacak-acak rambutnya.
"Kau seperti ABG saja, jika memang kau merindukannya kenapa tidak kau temui saja dia. Kau bisa bertemu dengannya secara diam-diam," usulan Jonathan itu membuat senyum itu kembali menghiasi wajah Adam.
"Shitt! Kenapa tidak terpikirkan olehku! Stupid!"
Adam menyambar jaket dan kunci mobilnya yang berada di atas meja. "Aku berhutang padamu Jo," ucap Adam sambil menyisir rambutnya yang berantakan itu dengan jemarinya.
"Lunasi saja dengan BMW 760li-mu itu, atau dengan Audi R8-mu juga tak masalah," ucapan Jonathan itu membuat Adam mendengus, sahabatnya itu meminta salah satu mobil dari koleksi mobil mewahnya.
"Dasar, kau ini! Ya sudah, jika kau suka ambilah, tapi ingat gajimu untuk beberapa bulan kedepan tidak akan turun." Kini Jonathan yang mendengus sebal dan Adam terkikik geli.
"Ambilah yang Audi, jangan yang BMWm aku belum puas dengan mobil itu," ucap Adam sebelum akhirnya menghilang di balik pintu.
Jonathan tersenyum puas sambil merebahkan tubuhnya di atas sofa bed-nya. "Apa aku akan seperti dia saat aku menikah dengan Kia nanti?" Jonathan tersenyum geli membayangkan hal yang baru saja diucapkannya itu.
•••••
"Sial!" umpat Adam sambil berusaha memanjat tembok pembatas yang berada di samping mansion-nya.
Saat ini Adam tengah berusaha untuk masuk ke dalam kediamannya sendiri dengan cara menyelinap, pria itu tidak bisa melewati pagar depan karena ada beberapa bodyguard yang berjaga di sana. Bodyguard-bodyguard itu sengaja disewa khusus oleh Natalie untuk menjaga kediamannya itu. Tujuan Natalie hanya satu, memastikan agar sepupu mesumnya itu tidak bisa masuk untuk menemui Bebby.
"Sial! Mau masuk ke rumah sendiri saja harus dengan cara seperti ini, memalukan! Awas kau Nat!" maki Adam sambil berusaha memanjat tembok.
Adam benar-benar nekat, rasa rindunya terhadap Bebby sudah membuatnya uring-uringan selama dua hari ini. Pria itu tidak bisa bertemu dan bahkan untuk mendengarkan suara gadisnya itu saja dia tidak bisa. Natalie sepupunya itu telah menyita semua alat komunikasi Bebby, gadis itu benar-benar dilarang keras oleh Natalie agar tidak menghubungi Adam lewat media apapun.

KAMU SEDANG MEMBACA
Adam Is My Daddy, But He's My Uncle
RomanceLapak Revisi 2023 Judul Sebelumnya : My Daddy is My Uncle Sinopsis : Ketika cinta tak memandang status keluarga. Aku pria lajang dan aku memiliki seorang putri. Aku bukan duda! Aku lajang...ingat LAJANG! Belum pernah menikah. Soal putri...aku memang...