Prolog

62 29 14
                                    

Takdir membawaku memasuki kehidupanmu. Membuatku harus mengenal dan mengikutimu. Meski tidak ada yang berubah dari kehidupanku sejak itu, tetap saja semua masih terasa asing bagiku.

Kita melakukan semuanya bersama sejak itu. Semua perhatianmu, candamu, dan godaanmu mengisi setiap hariku. Kamu yang selalu membuatku kesal karena selalu mengajakku ke tempat kesukaanmu. Namun, entah kenapa, meski aku selalu kesal denganmu aku tidak bisa menolak permintaanmu itu.

Aku selalu menjaga hatiku agar tidak terjatuh padamu. Karena aku tahu, sebenarnya aku bukanlah perempuan yang  harus berdampingan denganmu.

Lambat laun, hati yang aku jaga agar tidak jatuh padamu, akhirnya gugur karena semua tingkah lakumu. Sejak aku menyadari hal itu, aku tak pernah menolakmu. Dan saat itu juga, semua perhatianku aku curahkan untuk dirimu. Meski aku tahu, kamu belum mempunyai rasa yang sama denganku. Namun, aku tidak menyerah untuk itu.

Jika takdir yang membawaku memasuki kehidupanmu, lantas kenapa akhirnya dia juga mengeluarkanku dari kehidupan itu. Semua usaha yang aku lakukan untuk menarik hatimu, kini bagai daun yang gugur satu per satu.

Bunga krisan merah dan kuning yang aku letakkan di meja kala itu, ternyata mempunyai arti yang sangat mewakili perasaanku.

Pada akhirnya, meski dengan tertatih aku tetap menerima akhir dari kisah itu.

Senandung SilsilahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang