26. Dinner 2

3 0 0
                                    

Happy reading!

Azalea pergi ke kafe yang dikelola Hanjian, dia juga akan meminta tolong ketiga temannya itu untuk menyiapkan tempat untuk makan malam dengan Devanka.


Memasuki kafe, Azalea langsung menyapa Asa yang ada di meja tempat pemesanan.


"Asa."


"Eh, Aza, mampir?" sapa balik Asa pada Azalea.


"Iya. Eh, Sa, aku mau minta tolong sama kamu boleh nggak? Sama Hanjian sama Juna juga, sih." Ucap Azalea dengan mengetuk-ngetuk meja menggunakan jarinya.


"Mau minta tolong apa? Biasanya langsung nyuruh."


"Ayo kita duduk dulu, panggil Juna juga, ya."


Azalea pergi untuk mencari tempat duduk. Sedangkan Asa, dia memberikan pekerjaannya pada rekan kerjanya yang lain. Dia juga memanggil Juna untuk mengikutinya bertemu dengan Azalea.


Ketiganya sudah duduk dengan Azalea yang menghadap Asa dan Juna. Namun, Azalea tidak menemukan Hanjian bersama mereka.


"Jian mana?"


"Nggak berangkat, sibuk katanya," jawab Asa.


Azalea hanya ber-oh ria. Setelahnya dia mulai membicarakan rencananya pada kedua temannya itu.


"Kamu mau dinner sama suami kamu, Za?" Tanya Juna dengan tangan diletakkan di atas meja.


Melihat reaksi Juna yang tidak terkejut dengan rencana Azalea, sepertinya Juna sudah mengetahui status Azalea yang sekarang. Mungkin Asa atau Hanjian yang memberitahunya, Azalea tidak akan menanyakannya, dia tidak mau membahas tentang status dirinya lagi.


"Iya. Aku minta tolong ke kalian buat bantuin aku nyiapin tempat. Tapi aku nggak mau di dalam Kafe. Aku maunya di rooftop," jelas Azalea.


"Rooftop tempat nongkrong kita, Za. Masa mau dijadiin tempat buat dinner." Asa menimpalinya dengan bersandar ke kursi.


"Boleh, nanti kita bantu," sedangkan Juna tanpa memprotes apa pun langsung menyetujui permintaan Azalea.


"Loh, Jun. Itu rooftop kan tempatnya biasa aja, nggak ada bagus-bagusnya sama sekali buat dinner."


"Ya, kan, bisa di tata biar bagus, Asa."


Asa menganggukkan kepalanya dengan pelan. "Iya, sih."


"Nah, aku penginnya habis ini kita tata itu rooftop biar nggak keburu-buru. Kalau dimulai nanti sore takut mepet waktunya." Azalea dengan membuka ponselnya untuk mencari referensi untuk menghias tempatnya agar terlihat romantis.


"Nggak gratis, Za. Kamu harus beliin aku makanan-makanan kesukaanku kapan-kapan," celetuk Asa dengan menaik-turunkan alisnya.


"Mending aku minta bantuan ke Jian kalau gini. Punya temen perhitungan amat." Sindir Azalea dengan melirik ke Asa.


"Udah, nggak usah dengerin si Asa, Za. Anggep aja angin lalu," timpal Juna membela Azalea.


Asa hanya berdecak kesal, "Iya, Tuan Puteri emang harus dilayani."


"Asa," gertak Azalea dengan cepat.


Asa sendiri hanya tertawa, entah kenapa akhir-akhir ini dia sangat suka sekali menjaili Azalea dengan memanggilnya Tuan Puteri.


Diskusi mereka selesai dengan lancar. Mereka sekarang sedang berjalan menuju rooftop untuk melihat kondisinya.


Mereka mulai menyiapkan tempat yang akan digunakan oleh Azalea. Azalea sendiri menyapu tempat itu, Asa dan Juna menyingkirkan barang-barang yang sekiranya tidak dipakai agar tempat itu terasa lebih luas dan lapang.

Senandung SilsilahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang