Reina gadis cantik berusia 18 tahun yang hidup bersama 3 orang kakak laki laki nya. Ia bangun dari tidur nya dan terburu buru turun ke bawah. Di bawah sudah ada 3 kakak nya. Ia terlambat masuk ke sekolah nya karena mengerjakan tugas sampai larut.
Reina menuruni anak tangga sambil memakai sepatunya. Ia terkejut melihat rafa yang masih berada di meja makan.
"kau belum berangkat? Hey raf! Lihat jam kita sudah telat!"
Reina dan rafa memang seumuran. Rafa adalah sauda kembar non identik Reina.
Ketiga kakak nya itu menatap reina heran. Nathan mengecek jam tangan nya. Bahkan ini masih terlalu pagi untuk berangkat ke sekolah.
"Rei, apa jam di kamar mu mati?"
Ivar bertanya pada Reina dan menarik kursi reina untuk duduk. Namun reina tetap berdiri disana. Ia mengingat jam nya ia sadar betul kalau jam nya itu menyala "tidak jam ku menyala aku cukup sadar untuk melihat itu kak"
Nathan melihat rafa yang menahan tawa nya. Ia menghela nafas dan memberikan roti untuk reina. "Duduklah, jam mu tidak benar ini masih sangat pagi"
Reina melihat ke belakang mengecek jam dinding yang ada disana. Rafa tertawa terbahak bahak melihat reina yang tadi terburu buru seperti di kejar hantu. Reina sadar ia pasti sudah di tipu rafa. Ia pun duduk di kursi depan rafa dan memajukan kursinya. Dengan satu kali tendangan kursi rafa goyang dan hamper saja ia terlungkup kebelakang.
"hei jangan kasar rein aku kakak mu!"
Reina menatap rafa malas. "aku tidak mau berangkat bersamamu hari ini"
Reina menaruh roti nya "kak lihat lah adik mu ini"
Rafa langsung mendapat dateglare dari kedua kakaknya. Rafa menghela nafas nya pasrah. Ia langsung bangkit dan membawa tas nya. Reina yang melihat itu langsung ikut berdiri "tunggu aku raf"
Reina berlari mengejar rafa. Sampai di mobil rafa diam, reina bingung melihat rafa yang terdiam. "Kenapa Raf?"
Rafa berbalik menatap rafa "kau tau kan aku bisa saja menurunkan mu dimana pun aku mau?"
Seketika reina menengguk ludah nya kasar. Ia langsung kembali masuk ke dalam. Nathan dan ivar kaget melihat adik nya yang kembali masuk serta mendengar suara mobil rafa yang sudah pergi.
"ka ivar antar aku ke sekolah ya"
Ivar melihat ponsel dan jam tangannya "maaf rei, hari ini aku harus buru buru ke kampus ada tugas yang harus aku kerjakan."
Reina cemberut menatap ivar. Ia ingin meminta Nathan untuk mengantar nya. Namun ia sedikit segan dengan kakak pertamanya itu. Nathan tiba tiba bangkit dari duduk nya. Dan mengambil tas serta kunci mobil nya. "ayo aku tunggu di mobil"
Reina tersenyum senang dan melambai pada ivar yang masih duduk di meja makan. Reina duduk di jok belakang. Nathan heran melihat adik nya yang duduk disana. "aku bukan supir mu rei, cepat pindah"
Reina pun meloncat ke kursi depan samping Nathan. Mulutnya terkatup rapat tidak mengeluarkan suara sama sekali. Nathan melirik orang di samping nya. "kau sekelas dengan rafa?"
Reina menoleh dan menggeleng. "kita beda kelas kak"
"Apa rafa selalu mengerjaimu di sekolah"
Reina seketika menjadi sebal mengingat betapa menyebalkan nya rafa di sekolah. "ya tidak di rumah tidak di sekolah ia tetap seperti itu. Aku sering di permalukan oleh nya. Itu sangat menyebalkan ka. Dia pernah menempelkan permen karet di bangku ku dan pergi begitu saja"
Nathan tersenyum mendengar cerita reina. Reina terheran melihat Nathan tersenyum "kau senang aku di bully olehnya kak?"
Nathan langsung menatap reina. "tidak hanya kalian sangat lucu"
Tak kerasa mobil Nathan pun sampai di depan gerbang sekolah. Reina turun dari mobil nya dan berbalik kea rah kemudi Nathan "terimakasih sudah mengantarku ka" Nathan tersenyum dan pergi.
Reina berjalan ke dalam sekolah nya tiba tiba ada orang yang merangkul nya. "apa itu kakak mu rei?" reina mengangguk.
"woaahhh kenalkan aku padanya rei" reina langsung berhenti menatap Noa. Ia menggeleng ia tahu betul sahabatnya itu sangat menyukai pria pria tampan. "tidak dia limited edition"
Bahu noa merosot mendengar omongan reina. Reina mangacak rambut noa dan kabur dari sana.
.
.
Nathan baru saja tiba di kampus nya, ia satu kampus dengan ivar hanya beda jurusan. Nathan kuliah di semester akhir sedangkan ivar baru masuk semester 2. Nathan mengambil jurusan ekonomi sedangkan ivar mengambil hokum.
Nathan baru saja memakirkan kendaraan nya. Ia pun turun dari mobilnya. Nathan membawa tas serta berkas – berkas tugas nya.
"hei nath, tumben agak siang"
Nathan menoleh dan tersenyum pada manda. Manda adalah sahabat Nathan yang diam diam menaruh rasa pada Nathan. "ya aku mengantar adikku"
Manda berhenti berjalan "adikmu? Rafa?"
Nathan menoleh ke belakang dan menggeleng "reina"
Manda heran sejak kapan Nathan mempunyai adik perempuan. Nathan memang orang yang tertutup ia jarang meng upload foto tentang adik perempuannya. "oh kau terlihat lebih ceria pagi ini nath setelah mengantar adikmu"
Nathan tertawa kecil mendengar ucapan manda "ya adikku baru saja bercerita tentang kehidupannya di sekolah. Sangat menggemaskan"
Manda tersenyum getir melihat nya. Entah mengapa rasanya ia sangat sebal melihat Nathan tersenyum karena wanita lain meskipun itu adik nya.
Nathan pun memasuki kelas nya dan di ikuti oleh manda. Banyak orang yang menggosip soal hubungan Nathan dan manda sedangkan Nathan hanya diam tidak perduli. Nathan pun fokus kepada pelajaran hari ini.
.
.
Jam istirahat berbunyi reina mencari noa namun noa tidak ada di kelas nya sejak tadi. Ia alas an ke toilet namun belum juga kembali. Reina berjalan sendiri ke kantin namun saat sampai di kantin reina disiram susu panas di baju nya. Reina langsung mengibaskan baju nya. "apa- apaan kau?!"
Ketiga wanita itu tertawa. Reina tau betul siapa perempuan yang ada di depan nya ini. Mereka adalah perempuan perempuan penggila rafa.
"sudah ku bilang jauhi rafa!"
Reina melotot kepada mereka bertiga "kau gila?! Aku saudara nya!"
Niken maju dan mendorong bahu reina "aku tidak peduli rein, aku benci melihat rafa terus mengganggu mu"
Niken dan teman teman nya pun pergi. Reina kesal melihat baju nya sudah basah dan lengket. Ia harus memberi pelajaran pada rafa nanti di rumah. Reina pun pergi ke loker nya untuk berganti pakaian.
.
.
.
.
Haiii aku come back dengan cerita baruuuu!! Semoga kalian suka yaa
KAMU SEDANG MEMBACA
3 Brother's
RandomCerita tentang kehidupan 3 saudara bersama 1adik perempuan nya. begitupun sebaliknya hidup bersama 3 kakak laki laki yang mempunyai banyak sifat.