Reina hari ini sudah di perbolehkan pulang oleh dokter. Ia berkemas merapihkan barang nya. Kakak dan orang tua nya sibuk dari kemarin. Ia mengemasi barang barang sendiri.
Setelah memastikan tidak ada barang nya yang tertinggal Reina pergi. Ia sudah bisa berjalan normal meskipun agak sedikit linu di bagian perut nya. Reina membawa tas nya keluar ruangan.
Reina sibuk menatap ponsel nya saat berjalan.
Brukkk
"Awww.. "
Reina menyentuh perutnya setelah tak sengaja menabrak seseorang. "Maaf aku terlalu fokus pada ponsel ku"
Pria itu tersenyum "tidak apa-apa, kau habis di rawat disini? Kemana keluarga mu?"
Rachel tersenyum menanggapi pria di depan nya "mereka sedang sibuk jadi aku sendiri"
Pria itu mengangguk ia menyodorkan tangan nya "aku justin, Justin hubner. Siapa namamu?"
Reina menyambut tangan itu "Reina Tjoe A On"
Justin memandang wanita di depan nya. Ia terpesona dengan mata cantik Reina. Reina merasa heran dengan Justin. Perlahan ia menarik tangan nya.
"Oh maaf aku tidak fokus"
Rachel mengangguk tersenyum. "Kau berobat kesini?"
Justin menunjukkan ronsen nya. "Aku sempat cedera beberapa bulan lalu dan habis kontrol kesini. Btw rein, mau ku antar pulang?"
Reina sedikit terkejut Justin tiba tiba menawari pulang. "Jangan salah paham aku hanya ingin menolong mu, kau terlihat kesusahan"
Reina tertawa kecil. "Tidak usah aku akan memesan taksi disana"
Justin mengambil tas yang di bawa Reina "baiklah setidaknya biarkan aku membawakan tas mu"
Reina menggeleng dan tersenyum mereka pun berjalan ke arah lobby. Reina memandang ke depan ia melihat seseorang yang ia kenal. Reina melambaikan tangan nya.
"Kau mengenal nya? "
Reina mengangguk "dia kakak pertamaku"
Nathan berlari menghampiri Reina yang sedang bersama lelaki yang ia tidak kenali. "Kau mau kemana rein?"
Reina memeluk lengan nathan "aku sudah boleh pulang. Aku fikir kau sibuk ka"
Nathan menatap tajam Reina yang tidak mengabari nya Reina hanya menyengir melihat Nathan.
Ekhemm
Justin yang merasa di abaikan mengeluarkan suara.
"Astaga aku lupa, kenalkan ka dia Justin teman baruku"Justin mengulurkan tangan nya, Nathan menatap tajam Justin. Ia pun membalas jabatan itu. "Dia Nathan, kaka ku Justin oh ya terima kasih sudah membawakan tas ku"
Justin mengangguk dan menyerahkan tas nya pada nathan. Nathan mengambil tas itu dan membawa Reina keluar. Reina kaget tiba tiba Nathan menarik nya.
Reina menoleh ke belakang dan melambaikan tangan nya ke Justin. Nathan yang melihat itu langsung membalik badan Reina. Reina bingung dengan sikap Nathan.
"Kenapa kau mendorong ku? "
"Jangan berkenalan dengan orang yang tidak jelas rein"
Reina menatap Nathan sebal. "Dia baik ka, terlihat dari wajah nya"
Nathan tidak menggubris langsung melajukan mobil nya. Sampai di rumah Nathan kaget melihat mobil manda. Reina menatap mobil yang terparkir disana. Ia mengingatnya namun Reina memilih untuk diam.
Reina dan Nathan masuk ke dalam rumah. Mereka melihat Melinda yang sedang mengobrol dengan manda. Reina yang baru saja masuk menyentuh lengan Nathan ia meremas lengan Nathan ketakutan.
Nathan yang merasa Reina mencengkram nya menoleh. "Ada apa rein?"
Reina menggelengkan kepala nya.
Melinda melihat kedua anak nya pulang "nak kau sudah kembali."
Melinda bangkit dan memeluk putrinya. Fokus Reina masih kepada manda.
"Kenapa kau kesini man?"
Manda langsung berdiri menyambut Nathan. "Aku mencarimu di kampus untuk memberikan ini tapi kau tidak ada"
Melinda menoleh ke arah mereka berdua. "Manda sudah menunggu mu dari tadi nath, ajak dia makan bersama disini. Ibu sudah menawarkan nya namun ia menolak"
Manda tertawa kecil melihat Melinda "aku tidak enak tante"
Nathan memperhatikan Reina yang tegang melihat manda. Namun ia tidak menanyakan langsung pada Reina.
"Makan lah disini ibu ku sudah menyuruhmu"Nathan masuk menggandeng Reina. Manda pun masuk yang di gandeng oleh Melinda. Manda tersenyum melihat perlakuan baik ibu Nathan.
Mereka ber empat pun makan di ruang keluarga. Rafa yang baru saja datang memandang sinis manda. Namun ia tidak menunjukan di depan mereka semua. "Aku pulang"
"Raf sini bergabung ada teman kakak mu disini"
Rafa menggeleng "aku ingin istirahat bu"
Melinda menatap aneh anaknya yang sedikit berubah itu. Namun ia tidak terlalu menggubris nya.
Reina tidak terlihat nyaman makan bersama disana. Sesekali ia melihat manda dan melirik Nathan di samping nya yang asik makan.
"Tante boleh aku izin mengajak Nathan pergi? Kebetulan aku ingin mencari buku"
Melinda mengangguk. Nathan terdiam menatap manda "aku tidak bisa lelah"
Manda langsung murung, Melinda yang melihat itu langsung menyenggol Nathan. "Temani dia nath"
Nathan pun menghembuskan nafas nya. Mau tidak mau Nathan mengiyakan ajakan manda.
"Kau mau ikut rein?"
Reina melihat ke arah Nathan. Baru saja ingin menjawab manda langsung memotong "Reina baru sembuh nath lagi pula takutnya ia drop lagi"
Reina hanya diam tidak menjawab Nathan. Nathan melihat adik nya sedikit murung. Reina meletakan alat makan nya. "Bu aku ke kamar dulu ya ingin istirahat"
Melinda mengangguk Reina pun bangkit dan pergi ke kamar nya. Nathan menatap kepergian adik nya.
Sampai di kamar Reina terduduk diam ia mengingat mobil itu kembali "tidak mungkin ka manda kan?"
Ketika sedang menggumam Rafa masuk ke kamar nya, Reina langsung kaget ketika Rafa masuk kesana.
"Raf aku pikir siapa?"
Rafa heran melihat Reina yang ketakutan. Ia duduk di samping Reina "rein kau mengingat mobil yang menabrak mu?"
Reina diam ia bingung akan jujur pada Rafa apa tidak. Rafa yang melihat gelagat bingung Reina menunjukan rekaman yang ia dapatkan. "Mobil ini kan?"
Reina kaget ia pun melihat Rafa dan mengangguk. "Bagaimana kau mendapatkan nya?"
Rafa menghela nafasnya. "Aku tidak ke sekolah hari ini" Reina baru saja ingin memarahi Rafa. Rafa langsung melanjutkan kalimat nya.
"Aku mencari tau tentang orang yang menabrak mu. CCTV di daerah sana seketika hilang orang orang tidak ada yang mau memberikan nya. Namun aku melihat mobil yang selalu parkir di depan sana aku mencoba berbicara pada orang yang mempunyai mobil. Syukurlah dia memberikan nya. Mobil itu mobil milik manda. Aku tidak tau bagaimana caranya memberitahu nathan"
Reina langsung menyentuh tangan Rafa. "Raf aku takut, Nathan akan pergi dengan nya jangan beri tau apapun pada Nathan "
Rafa memeluk Reina erat ia mengangguk "kau tenang saja ya aku akan melindungi mu"
Reina mengangguk dalam pelukan Rafa. Ia sedikit cemas dengan kondisi Nathan. Reina melepaskan pelukan Rafa. "Ayo kita ikut Nathan dan manda pergi. Supaya kita bisa melindungi Nathan raf"
Rafa cemas sebenarnya melihat kondisi Reina. Namun ia tetap mengangguk an kepala nya. Reina senang ia pun langsung bangkit untuk mengganti baju nya.
.
.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
3 Brother's
RandomCerita tentang kehidupan 3 saudara bersama 1adik perempuan nya. begitupun sebaliknya hidup bersama 3 kakak laki laki yang mempunyai banyak sifat.