Reina dan Rafa baru saja tiba disekolah, reina langsung pergi meninggalkan rafa. Rafa pun Nampak acuh dengan adik nya. Rafa yang baru saja ingin ke kelas melihat noa yang berjalan sendiri ia pun menghampiri noa.
Noa kaget ketika ada orang yang merangkul nya. Noa melihat ternyata rafa yang melakukannya. Ia langsung melepas rangkulan rafa "aku akan terkena masalah kalau kau merangkul ku"
Rafa tertawa mendengar ketakutan noa, "untuk apa kau takut? Kau tinggal bilang kita berteman"
Noa memutar bola mata nya malas "bagimu seperti itu tapi buat mereka tidak raf"
Rafa menatap sekeliling nya yang mulai memperhatikan noa dan rafa. Noa memilih pergi meninggalkan rafa. Rafa pun hanya diam tersenyum melihat noa.
Sampai kelas nya noa melihat reina yang sudah duduk disana. "kakak mu gila"
Reina menoleh ketika mendengar orang yang mengatai kakak nya gila, siapa yang di maksud. Ia menatap noa bingung.
Noa menarik nafas nya kasar "Rafael"
Reina hanya mengangguk angguk "dia memang gila, kau di ganggu dia?"
Noa mengangguk "orang gila itu merangkul ku di depan anak anak lain aku bisa kena masalah rein"
Reina tertawa kencang mendengar nya "kenapa takut? Bukannya kau kekasih Rafael?"
Noa langsung membekap mulut reina. Perhatian anak sekelas seketika tertuju pada nya "kalian berdua gila, sejak kapan aku berkencan dengan rafa"
Reina langsung berbicara pelan "bukan kah di taman hiburan kemarin hari pertama kalian?"
Noa langsung menggeleng ia seketika bersedih mengingat kejadian itu, reina yang melihat perubahan wajah noa langsung heran "ada apa? Ada masalah no?"
Noa menoleh dan menangguk pada reina "ya, Rafael menyaksikan aku di selingkuhi kekasih ku disana. Kau ingat aku bilang kesana untuk menemui kekasih ku?"
Reina mengangguk, "ia kesana dengan selingkuhan nya rein. Hati ku rasanya hancur untung rafa ada disana dia menghiburku saat itu padahal aku ingin langsung pulang rasanya"
Reina langsung memeluk noa, ia benar benar tidak tahu teman nya mengalami hal menyakitkan saat itu "maaf no aku terlalu asik dengan Justin sampai tidak memperhatikan mu"
Noa menggeleng dan tersenyum "tidak apaapa rein, lalu bagaimana hubungan mu dengan Justin?"
Reina langsung melepaskan pelukannya, ia sedikit terkejut bagaimana ia akan menjelaskan pada noa. Noa pasti akan sangat marah jika ia tidak bercerita. "berjanjilah padaku jangan terkejut dan jaga rahasia ini"
Noa mengangguk excited reina menarik nafas nya sebelum bercerita "Aku berkencan dengan Nathan"
"KAU BERKENCAN DENGAN NATHAN?!"
Reina seketika membekap mulur noa. "sudah ku bilang jangan terkejut no"
Noa langsung memukul tangan reina, reina pun melepaskan nya "kau gila? Bagaimana tidak terkejut kau mengencani kakak mu sendiri"
Reina menghela nafas dan mengalihkan pandangannya "Nathan bukan saudara kandung ku no"
Noa benar benar terkejut. Reina pun menceritakan semua nya pada noa. Mata noa seketika memanas ia tidak tau sahabat nya akan mengalami hal semenyakitkan begitu. Noa langsung memeluk reina. "rein kenapa kau baru menceritakan nya sekarang? "
Reina tertawa kecil mendengar noa menangis "aku terlalu takut untuk menceritakannya no"
Noa langsung melepas pelukan nya. "kau harus bercerita padaku apapun itu mulai sekarang, dan jika Nathan menyakiti mu langsung beritahu aku. Aku akan menghajarnya langsung!"
Reina tertawa "kau berani pada nya?"
Noa berfikir sejenak ia tersenyum menunjukan deretan gigi nya dan menggeleng.
Tak lama guru pun masuk mereka memulai pelajaran membuat reina dan noa terdiam.
.
.
Noa berjalan ke toilet setelah mengikuti pelajaran lama ia membersihkan tangan dan membasuh wajah nya karena ia benar benar mengantuk. Namun tiba tiba rambut nya di Tarik ke belakang noa kaget dan berteriak merasakan sakit di kepalanya.
"NIKEN?! Apaapan kau?!"
Niken datang bersama dua temannya. Niken menatap noa tajam. Ia maju dan mencengkram lengan noa. "beraninya kau mengencani Rafael!"
Noa menatap bingung niken ia sedikit meringis "kau salah paham aku tidak berkencan dengan rafa"
Noa memberanikan diri menatap niken ia merasa semakin marah melihat noa berani menatap nya
Plakkkk
Tamparan keras membekas di pipi noa "berani kau mengelak?! Aku sudah peringat kan teman mu kenapa kau malah ikut ikutan mendekati Rafael?!"
Air mata noa menetes deras ia memegang pipinya yang memanas. Hati nya bergejolak marah tangan noa mengepal keras. Noa kembali menatap niken kali ini tatapan nya jauh lebih tajam "jalang seperti mu tidak pantas untuk Rafael!"
Niken semakin marah ia langsung menyuruh kedua teman nya memukul noa. Kedua teman niken mengambil alat kebersihan dan memukul badan noa dengan alat tersebut sampai membuat noa terduduk.
Niken berjongkok di depan nya dan mencengkram dagu noa. "jangan coba coba melawan ku no atau kau akan tau akibat nya"
Byurrrrrrr
Niken terkejut ia langsung bangkit ketika merasa badan nya basah, niken berbalik melihat pelakunya.
"REINA? KAU?!"
Reina menatap niken tajam ia benar benar marah melihat noa yang sudah tak berdaya disana. Reina langsung maju dan menendang niken sampai tersungkur membuat kedua teman niken terkejut dan membantu niken berdiri. Reina menghampiri noa, noa menatap reina nanar sudut bibir noa mengeluarkan darah. Reina semakin marah melihat keadaan noa.
Ia pun berbalik melihat kedua teman niken. Niken pun sudah berdiri dan mencoba menyerang reina. Namun reina melawan nya, ia mengambil alat kebersihan tadi dan mulai memukuli niken dan kedua teman nya sampai babak belur.
Kondisi toilet menjadi ramai. Reina seperti kehilangan kendali , rafa yang melihat keramaian disana terkejut ternyata adik nya lah yang memulai pertengkaran itu. Rafael langsung menarik reina menjauh. "rein kau gila? Kau ingin dia mati?"
Reina memberontak ketika Rafael menarik nya. Kondisi niken dan teman teman nya sangat mengenaskan.
"APAAPAN INI?! REINA!"
Reina terdiam ketika salah satu guru meneriaki nya ia masih memandang sinis niken yang sekarang menatap takut reina. Reina berjalan mendekati noa ia merangkul noa. Guru dan beberapa orang disana terkejut mereka tidak menyadari ada nya noa disana yang sudah berantakan juga. Rafael pun terkejut ia menahan bahu noa "kau baik baik saja?"
Noa hanya menatap sinis Rafael, reina yang mengerti langsung membawa noa kehadapan guru tersebut. "dia korban bully dari niken aku harus mengobati nya dulu"
Guru itu mengangguk "setelah itu temui saya di ruang guru"
Reina mengangguk ia sadar ia akan terkena masalah setelah ini. Sedangkan Rafael menatap kepergian reina dan noa. Rafael berbalik melihat niken "bersyukurlah bukan aku yang menhajar mu"
Rafael langsung pergi dari sana setelah mengatakan hal itu dengan dingin.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
3 Brother's
RandomCerita tentang kehidupan 3 saudara bersama 1adik perempuan nya. begitupun sebaliknya hidup bersama 3 kakak laki laki yang mempunyai banyak sifat.