Hari sudah mulai sore mereka semua sudah berkumpul kembali di pintu keluar. Reina nampak terdiam sejak tadi. Nathan heran melihat adik nya yang mulai terdiam.
"Kalian pulang duluan saja aku harus mengantarkan Bernice dan noa pulang dulu"
Justin menangguk mereka pun masuk ke mobil nya. Justin memperhatikan gelagat Reina yang hanya diam memandang jalanan.
Justin pun menyentuh tangan Reina. "Rein kau baik baik saja?"
Reina menoleh dan mengangguk "aku hanya lelah jusa"
Justin sesekali memperhatikan Reina. "Kau lapar?"
Reina menggeleng Justin memikirkan cara bagaimana biar Reina tetap tersenyum. Justin pun menunjukan suatu foto di kamera ponsel nya ia menyempatkan melihat ponselnya saat menyetir. Setelah mendapat foto nya ia pun langsung memberikan foto nya pada Reina.
"Rein lihat lah"
Reina mengambil ponsel Justin ia pun terkejut melihat foto dirinya yang sedang mangap entah kapan Justin mengambilnya. "Jusaaaaa"
Reina langsung menggelitik Justin dan tertawa "hey hey oke maaf aku sedang menyetir rein"
Reina langsung kembali menghadap ke depan lagi. "Kau menyebalkan"
Justin tertawa dan melihat reina, Reina pun jadi ikut tertawa bersama nya. Nathan yang melihat dari jok belakang hanya bisa mengepalkan tangan nya kesal. Tak lama mobil sampai di rumah Nathan.
"Manda kau diam lah di mobil justin, Justin akan mengantar mu"
"Tapi nath... "
Nathan langsung menarik tangan Reina masuk. Justin hanya bisa tersenyum memandang Reina yang sesekali berbalik dan melambaikan tangan nya.
Sampai di dalam Reina langsung berjalan mendahului Nathan saat ingin masuk ke kmar nya Nathan menahan pintu tersebut dan masuk kesana.
"Jangan pernah dekat dengan Justin lagi!"
Reina langsung berbalik menatap Nathan "kenapa begitu?"
"Aku tidak suka dengan nya"
Reina menatap sinis Nathan emosi nya terpancing "kau yang tidak suka tapi aku suka dengan nya Nath! Jangan pernah larang aku"
Nathan langsung menatap tajam reina "kenapa kau tidak bisa sekali saja menurut padaku rei!?"
Reina semakin emosi mendengar nya ia maju mendekati Nathan "untuk apa aku menurut sedangkan kau saja tidak bisa menepati kata-kata mu?"
Nathan bingung apa maksud Reina kata-kata mana yang dia maksud.
"Kau bilang tidak akan berkencan dengan nya tapi apa nyata nya Nath?! Kau berkencan dengan orang yang coba mencelakai ku!"
Reina berteriak keras di depan Nathan. Nathan menjadi emosi. "Apa maksud mu rei? Aku tidak berkencan dengan siapapun!"
Reina mengusap wajahnya kasar "kau fikir aku tidak tau? Manda menceritakan semua nya Nath! Semua! Kenapa kau tega padaku Nath kenapa?! " Reina memukul dada Nathan dan menangis disana.
Nathan menjadi luluh ia mengerti sekarang manda pasti sudah berkata yang tidak tidak padanya. "Rei maaf biar aku jelaskan ya"
Reina langsung menaikan tangan nya di depan Nathan memberi isyarat Nathan untuk berhenti. "Aku benci melihat mu bersama dengan wanita lain Nath, aku benci kau tertawa dengan nya, aku benci kau diam saja saat dia memegang tangan mu nath! Apa kau tidak sadar itu?! Bahkan aku benci kenapa aku harus bisa mencintai kakak ku sendiri!"
Nathan kaget matanya seketika membelak perasaan dengan Reina terbalaskan. Reina memiliki perasaan yang sama dengan nya.
Nathan baru saja ingin memeluk Reina, Reina langsung mendorong nya keluar "keluar Nath aku lelah, dan jangan pernah berbicara soal ini pada manda jika kau tidak ingin aku terluka"
Nathan semakin bingung apa manda mengancam nya? Nathan seperti tidak punya tenaga ketika Reina mendorong nya keluar.
Reina langsung menutup pintu dan menguncinya. Ia menangis di belakang pintu dan terduduk. Nathan dapat mendengar tangis adik nya itu.
Ia pun mencoba mengetuk pintu kamar Reina namun Reina tidak menggubris nya "rei biarkan aku jelaskan padamu rei aku mohon"
Reina benar benar tidak keluar kamar nya. Nathan pun pergi ke kamar nya ia berfikir apa yang sebenarnya manda katakan pada Reina.
.
.
Sudah beberapa hari Reina selalu menghindari Nathan. Ivar dan rafa mulai menyadari itu semua. Ketika malam Ivar pun masuk ke kamar Reina. Reina menoleh ketika ada orang yang tiba tiba masuk ke kamar nya."Kak ada apa?"
Ivar duduk di kasur Reina "kau sedang ada masalah dengan Nathan?"
Reina terkejut namun ia menggeleng. "Rein aku tau kau berbohong."
Reina pun mendekat dan duduk di samping Ivar. Ia membuka ponsel nya dan menunjukan rekaman suara manda disana.
Saat itu Reina memang sengaja menyalakan perekam ponsel nya ketika manda mengusir Justin dan Nathan pergi.
Ivar mendengarkan suara itu. Ivar terkejut mendengar nya. Manda benar benar gila. Tapi ada hal lain yang membuat Ivar langsung menatap Reina.
Ivar menyentuh tangan Reina "kau baik baik saja rein?"
Reina menggeleng ia pun menangis Ivar langsung sigap memeluk nya erat. Seketika ingatan Ivar akan kecelakaan 18 tahun lalu berputar. Ivar memejamkan matanya seketika air mata juga menetes dari matanya.
"Sakit ka aku sangat sakit"
Ivar tidak bisa mengucapkan apa-apa rasanya lidah nya kelu seketika. Reina mengetahui kalau ia bukan adik kandungnya. Ivar bingung apa yang harus di jelaskan pada Reina.
"Kau adik ku selama nya kau tetap adikku rein"
Reina semakin menangis mendengar hal itu dari Ivar. Rafa yang mendengar tangisan dari kamar Reina pun masuk kesana ia melihat Ivar dan Reina yang sedang menangis.
"Ada apa ini?"
Ivar dan Reina langsung mengelap air matanya mereka menatap Rafa. Rafa maju mendekati mereka berdua.
"Jelaskan padaku ada apa?"
Ivar menoleh pada Reina untuk meminta izin pada nya. Reina pun mengangguk an kepalanya. Ivar memberikan rekaman itu pada Rafa.
Rafa mengambil ponsel Reina. Seketika matanya membelak mendengarkan percakapan dua orang itu.
Dengkul Rafa rasanya lemas mengetahui Reina bukan adik kandung nya. Dan terlebih mendengarkan manda beberapa kali mengancam Reina. Tangan nya mengepal kuat.
Rafa membawa ponsel Reina dan pergi dari sana Ivar dan Reina kaget. Reina langsung berlari mengejar Rafa. Sampai di bawah Reina langsung menarik tangan Rafa.
"Apa yang akan kau lakukan?"
Rafa menoleh ke Reina "apalagi? Ini bukti yang sangat kuat! Kau akan diam saja sekarang?! "
Reina menggeleng "jangan Rafa aku mohon aku tidak ingin Nathan sampai terluka Rafael"
"Apa maksudmu aku akan terluka Reina?!"
.
.
.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
3 Brother's
RandomCerita tentang kehidupan 3 saudara bersama 1adik perempuan nya. begitupun sebaliknya hidup bersama 3 kakak laki laki yang mempunyai banyak sifat.