03

321 22 0
                                    

Reina terdiam di tempat nya. Rafa sudah pergi meninggalkan nya. "hariku akan buruk sekarang"

Noa merangkul reina dan mengelus pundak nya "semoga indah hari ini rei" reina langsung menatap sinis noa. Noa tertawa melihat hal reina sedang marah.

"jangan tinggalkan aku sendiri seperti kemarin no"

Noa mengangguk dan mengajak reina ke kelas nya.

.

.

Nathan baru saja sampai tempat manda. "ada apa man?"

Manda tersenyum melihat Nathan datang. "akhirnya kau datang ayo kita berangkat" manda mengajak Nathan masuk mobil kembali.

Pagi pagi sekali ia mengabari Nathan bilang kalau mobil nya tidak bisa di stater berhubung tugas persentasi Nathan ada pada manda ia tidak ingin manda sampai telat.

"aku belum memeriksa mobil mu man" manda terkekeh melihat Nathan. Nathan heran menatap manda

"mobilku baik baik saja, sudah ayo kita berangkat" Nathan menghela nafas nya kasar ia sampai terburu buru pergi tadi.

Sampai di kampus Nathan dan manda turun dari mobil. Semakin banyak orang yang bespekulasi kalau mereka menjalin hubungan manda hanya senyam senyum di samping Nathan. Sedangkan Nathan benar benar tidak meladeni orang orang tersebut.

Ivar melihat Nathan dan manda dari kejauhan. Ia Nampak heran melihat kakaknya dengan perempuan itu. Pasalnya Nathan tidak pernah menceritakan hal apapun pada mereka. Ia pun memilih pergi dan menghampiri kekasih nya.

.

.

Rafa sedang bermain bola bersama teman teman nya. Ia sangat gemar bermain bola kalau ada waktu biasanya rafa dan teman teman nya suka bermain bola di lapangan sekolah. Niken datang menghampiri rafa, ia terlihat tebar pesona disana. Namun Nathan tidak memperdulikan nya.

Rafa duduk di pinggir lapangan setelah bermain bersama teman teman nya. Ia sesekali tertawa bersama teman teman nya. Sedang asik berkumpul teman Nathan ada yang menotice kehadiran niken. Rafa pun menoleh ke belakang ia sangat sebal melihat niken

"aku bawakan minuman untukmu raf" rafa tidak menanggapi nya ia membuang muka nya ke hadapan lain.

"raf aku sudah membelikan ini untuk mu loh" niken merasa kesal karena rafa menyuekinya. Rafa tiba tiba bangkit dan berdiri niken yang melihat itu langsung ikut berdiri melihat kemana arah rafa pergi.

Rafa melihat reina bersama noa sedang berjalan dan membawa minuman di tangan nya. Rafa langsung bangun dan menghampiri nya. Reina kaget tiba tiba ada orang yang mengambil minuman nya. Saat ia melihat rafa reina tidak jadi sebal kelakuan rafa di rumah pun juga sama seperti itu.

Reina melihat kesekitar dan melihat niken yang meremas botol minum yang ia bawa. Reina mengerti kenapa rafa tiba tiba seperti ini. Reina pun memukul lengan rafa. "kau membuat ku dalam masalah raf"

Rafa tertawa "tidak akan, bilang padaku kalau dia berani macam macam pada kalian"

Reina mengerutkan kening nya "kalian?" reina seketika menatap noa yang sedang tersenyum melihat rafa. Rafa mengedipkan mata nya kepada noa membuat noa bersemu merah. Reina langsung menarik noa pergi.

Saat sudah menjauh noa menyentuh dada nya "rei sumpah deg degan"

Reina langsung memegang kedua lengan noa "noa please sadar okey? Kau tau kakak ku seperti apa kan?"

Noa benar benar sudah hilang kendali. Ia berjalan sambil tersenyum meninggalkan reina disana sendiri. "raffff aku akan membunuhmu kalau berani sampai mempermainkan noa"

Reina pun berlari mengejar noa.

.

.

Rafa sedang membersihkan diri nya di toilet pria. Ia bercermin menatap diri nya dan merapihkan rambutnya. Namun tiba tiba pintu toilet terbuka kencang. Rafa kaget dan menoleh ke arah sumber suara itu.

"KAU?!!"

Rafa kaget melihat niken yang sudah masuk ke dalam toilet pria. "apa yang kau lakukan disini?"

Rafa ingin menarik niken namun niken tetap bersikeras diam di tempat. "aku tidak akan keluar sebelum kau mau kembali bersama ku raf"

Rafa mengusap wajah nya kasar. "kau gila?! Setelah melakukan hal kejam pada saudariku kau berharap aku kembali? Jangan harap niken!"

Niken Nampak bersedih ia mendorong rafa ke dinding. Rafa yang berdiri tidak siap pun terhuyung ke belakang. "kau membuatku terlihat menyedihkan raf. Kau lihat saja nanti apa yang akan aku lakukan pada adikmu jika kau tidak kembali bersama ku"

Rafa terlihat frustasi sekarang. Ia tidak menanggapi niken dan pergi dari sana. Niken tersenyum sinis di kamar mandi.

.

.

Bel sekolah telah berbunyi semua siswa pun pergi meninggalkan sekolah tersebut. Reina menunggu teman teman nya yang lain untuk sparing basket. Rafa yang melihat reina berdiri di lapangan pun menghampirinya.

"ayo pulang"

Reina menoleh melihat rafa, ia menunjukan basketnya. "tidak bisa aku ada sparing dengan sekolah lain. Kau duluan saja"

Rafa mengangguk dan pergi meninggalkan reina.

.

.

Reina sudah mengganti baju seragam nya dengan celana pendek basket dan kaos hitam tidak lupa ia menguncir 1 rambutnya. Ia sudah berisiap untuk melakukan sparing dengan lawan sekolahnya.

Reina Nampak trampil dalam mendribble bola tersebut, beberapa kali ia mencetak poin untuk tim nya. Pertandingan telah usai tim reina menang. Reina pun duduk di pinggi lapangan untuk merenggangkan kaki nya.

Setelah selesai reina berkemas untuk kembali ke rumah nya. Langit pun sudah gelap beberapa kali ia membuka ponsel nya ivar mencoba menelfon nya. Reina mencoba menelfon balik kakaknya tersebut.

"ya kak?"

"kau dimana?"

Rachel mengerutkan kening nya.

"rafa tidak bilang padamu ka? Aku sedang di lapangan bermain basket"

Ivar Nampak mengeram kesal.

"anak itu pergi tidur tanpa memberitahu apapun. Mau ku jemput?"

Reina tertawa mendengarnya. "tidak kak, lagipula ini dekat"

"yasudah hati hati ya"

Reina langsung mematikan sambungan nya. Ia pun pergi membawa tas serta bola basket nya. Reina memilih untuk berjalan kaki untuk ke rumah nya. Jalanan terlihat sangat sepi tidak seperti biasanya. Namun reina Nampak tidak takut sama sekali.

Namun tiba tiba lampu mobil menyorot terang ke arahnya, reina melihat ke belakang dan kaget ketika melihat mobil melaju sangat kencang ke arah nya.

"aaaakhhhh"

Tiiinnnnnnn.............

.

.

.

.

3 Brother'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang