Reina menggeliat dalam tidur nya ia melihat cahaya di jendela mulai bersinar. Reina menoleh berbalik arah namun ia terkejut ketika melihat Nathan di samping nya. "aakhhhh.."
Reina menendang Nathan sampai terjatuh. "rei apa apaan kau? Ini sakit"
Nathan mengusap tangan nya yang membentur lantai. "apa yang kau lakukan di kamar ku nath? Cepaat keluar"
Reina langsung bangkit bersiap untuk menarik Nathan, namun Nathan menahan badan nya "aku harus jelaskan sesuatu padamu"
Reina tidak perduli ia mendorong badan Nathan keluar. Reina membuka kunci pintu kamar nya dan kembali mendorong Nathan. Setelah Nathan di luar reina langsung menutup dan mengunci kembali pintunya. "rei buka dulu aku ingin menjelaskan padamu"
"aku tidak ingin mendengar apapun Nathan!"
Nathan terus menggedor pintu kamar reina. Ia pun menyerah ia kembali ke kamar nya dan bersiap siap.
Reina sudah bersiap siap dengan seragamnya ia membawa tas nya saat melewati kamar Nathan reina terdiam karena Nathan juga baru saja keluar kamar nya. Reina langsung berjalan tidak memperdulikan Nathan.
Nathan mengejar reina "rei aku mohon kau salah paham rei"
Reina tidak mendengarkan ia terus menuruni anak tangga. Nathan mencoba menyentuh tangan reina namun reina melepaskan nya. "rei please kasih aku waktu untuk menjelaskan"
Reina menghela nafasnya dan berbalik "apa yang mau di jelaskan? Kau bilang di rumah tau tau kau bermain bola di temani teman mu itu?! Kau tidak pernah meminta ku untuk menemanimu berlatih nath"
Setelah berbicara panjang lebar reina berjalan kearah meja makan Nathan terus mengejar reina dan terus membututinya. "oke aku minta maaf rei, aku tidak berniat mengajak manda dia memaksa ku rei"
Reina mengambil susu di meja dan meminumnya. "rei please maaf"
Reina menatap Nathan tajam "lalu kenapa kau harus berbohong padaku nath?"
Nathan mengusap wajah nya kasar. "aku takut kau marah reina, dan lihat lah sekarang kau benar marah kan?"
Reina berdiam di depan Nathan. "kau menyebalkan nath"
Nathan melotot reina menyebutnya menyebalkan Nathan menyentuh kedua tangan reina "aku akan ceritakan nanti yaa semua nya, aku minta maaf"
Reina menaruh gelas nya dan berjalan Nathan menghela nafasnya kasar dan mengikuti reina. Kondisi di meja makan saat itu sebenarnya sudah ramai. Mereka semua terdiam mendengar keributan Nathan dan reina. Mereka semua menatap reina dan Nathan namun kedua pasangan itu seakan tidak peduli kalau di meja makan itu ada banyak orang.
"ayo raf cepat kita berangkat!"
Baru saja rafa ingin melahap rotinya ia terdiam menatap reina yang tiba tiba mengajak nya pergi. Rafa langsung berdiri. "jangan coba coba bangkit raf aku yang akan mengantar nya"
Reina menatap Nathan tajam rafa kembali duduk dan ingin kembali menyantap rotinya. "Bangun raf atau aku tidak akan membantu mu dengan noa"
Rafael kembali bangkit dan meletakan rotinya. Nathan yang kesal langsung menarik tangan reina keluar. Reina mencoba memberontak ia memukul lengan Nathan. Namun Nathan tidak perduli.
Mereka semua masih menatap keributan dua sejoli itu. Setelah pintu tertutup mereka terkejut Nathan membanting pintu rumah nya kencang.
"apa kita tidak terlihat disini?"
Ivar seakan kehilangan jiwa nya melihat mereka berdua ribut. Romeo memijat pelipisnya. Sedangkan Melinda hanya tersenyum melihat kejadian lucu tadi.
Di mobil reina mendiami Nathan. Nathan menepikan mobil nya. Ia menghadap ke arah reina.
"rei aku tau kau tidak mau mendengar ku tapi aku mohon biarkan aku jelaskan ya. Laporan soal manda tidak di terima polisi aku pun baru mengetahui nya akhir akhir ini. Aku juga kaget melihat manda ada di kampus. Dan kemarin maaf aku berbohong padamu. Aku tau kau akan menyusulku jika aku bilang aku masih di lapangan. Aku tidak bilang soal manda karena manda mengancamku untuk melukaimu babe. Aku tidak bisa melihat kau di lukai lagi olehnya. Aku sedang mencari cara untuk kembali menangkap nya babe. Maafkan aku ya"
Reina menatap Nathan matanya berkaca kaca. Reina menyadari sifat nya sangat kekanak kanakan. "aku minta maaf nath"
Reina langsung memeluk Nathan. Nathan membalas pelukan reina. Nathan mengangguk "pulang sekolah aku jemput nanti yaa aku akan mengajak mu pergi"
Reina melepaskan pelukan nya. "aku ingin ke toko buku, temani aku ya nath"
Nathan mengangguk dan mengelus kepala reina. Reina memilih bersandar di bahu Nathan dan memeluk lengan Nathan yang berada di stir.
.
.
Sampai di sekolah reina tersenyum senang. Ia melihat noa bersama Rafael. ia menghampiri mereka. "kau cepat sekali raf"
Rafael menoleh dan memutar bola matanya malas. "kau yang kemana bersama Nathan? Pergi duluan tapi baru tiba sekarang"
Reina tersenyum menunjukan giginya. "tentu saja menyelesaikan masalah"
Rafa menatap nya sebal. Sedangkan noa tersenyum melihat reina. "hey no, bilang aku jika dia menyakitimu okey. Aku pergi dulu"
Reina berlari membalik badan nya dan melambaikan tangan. Rafael menatap nya heran "dia sedang gila babe, kau harus hati hati"
Noa tertawa memukul bahu Rafael "dia saudari mu raf"
Rafael kembali berjalan menggandeng noa. Mereka tidak perduli dengan tatapan orang orang di sekolah. Rafael menyakinkan noa akan selalu menjaga nya. Dan Rafael membuktikan itu hari ini.
.
Pelajaran telah usai reina Nampak senang seharian ini. Noa sesekali menatap reina heran. "kau baik baik saja rein?"
Reina menghentikan kegiatannya yang sedang memasukan barang barang nya ke tas. "aku sangat baik no, ada apa?'
Noa menggeleng "apa Nathan memberi mu sesuatu sebelum berangkat?"
Reina menggeleng dan tersenyum "aku akan pergi dengan Nathan ke toko buku."
Noa mengangguk mengerti, rafa sudah menceritakan kejadian di rumah pada noa. Noa tertawa mendengar nya saat itu. Dan sekarang reina sudah terlihat senang berarti Nathan berhasil membujuk nya.
"hati hati ya rein"
Reina berbalik menatap noa dan melambaikan tangan nya. Sampai depan pintu ia melihat Rafael yang ingin menjemput noa. Reina memeluk Rafael dan segera pergi "aku pergi dulu kakak"
Rafael menatap nya heran. Pertama kali nya reina memanggil nya kakak. "babe kau baik baik saja kan dengan nya tadi?"
Noa tertawa ia mengangguk "reina sudah berbaikan dengan Nathan biarkan saja"
Rafael mengangguk "pantas saja anak itu menjadi gila"
.
.
Reina berlari ketika mendapat pesan Nathan kalau ia sudah di depan. Reina melambaikan tangan nya menghampiri mobil Nathan. Reina langsung berputar ke bangku penumpang. Namun tiba tiba kaca bangku kemudi terbuka dan menampilkan seseorang disana. Reina terkejut seketika mood nya hancur.
"kau???!!!"
.
.
.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
3 Brother's
RandomCerita tentang kehidupan 3 saudara bersama 1adik perempuan nya. begitupun sebaliknya hidup bersama 3 kakak laki laki yang mempunyai banyak sifat.