06

243 17 0
                                    

Noa dan Rafa sudah sampai di RS. Rafa langsung membuka pintu rawat Reina. Noa berlari memeluk Reina. "Reinn.... Ko bisa sih?"

Reina tersenyum kecil "ya bisalah namanya musibah"

Noa melepas pelukan nya dan merengut. Saat seperti ini bisa bisa nya Reina bercanda. Rafa maju memeluk Reina. Reina merasakan lehernya basah.

"Raf kau menangis?"

Rafa masih diam disana. Reina mengelus punggung Rafa. "Aku baik baik saja raf jangan khawatir"

Rafa mengelap air matanya dan duduk di samping Reina "maaf aku tidak melindungi mu seharusnya aku menunggu mu latihan"

Reina tersenyum dan menyentuh tangan Rafa "tidak apa-apa raf bukan salah mu"

Noa tersenyum melihat keakraban dua orang itu. "Rein, apa kau ingat dimana lokasi kau di tabrak?"

Reina mengingat tempat itu tidak jauh dari lapangan.

"Kau ingat kita pernah beli cemilan dekat lapangan basket?" Noa mengangguk mengingat itu.

"Di sekitar sana aku di serempet no"

Rafa melihat ke arah noa "kau tau tempat nya? Kita kesana sekarang"

Reina langsung menahan Rafa. "Nanti kalian baru sampai. Istirahat dulu temani aku disini"

Rafa mengelus surai Reina dan mengangguk. Noa duduk di sofa panjang ruangan itu.

.
.

Sampai rumah Nathan merasa tidak nyaman ia mengkhawatirkan Reina di RS. Ia sangat gelisah.

Beberapa saat kemudian ia bersiap untuk kembali ke RS.

Nathan membuka ponsel nya dan mengetik sesuatu pada Reina.

Nathan:
"Ada yang mau kau makan sekarang?"

Tak lama ponsel Nathan kembali berdering.

Reina:
"Aku mau sushi ada rafa dan noa disini"

Nathan tersenyum dan memasukan ponsel nya kembali. Baru saja ia mau mengeluarkan mobil. Sebuah mobil putih berhenti di depan rumahnya. Nathan melihat orang itu. Ia melihat manda turun dari mobil.

Nathan langsung turun dari mobil nya. "Man, kenapa kau kesini?"

Manda tersenyum "ingin mengajakmu pergi"

Nathan menggeleng. "Tidak bisa man aku sibuk aku harus pergi sekarang"

Nathan langsung masuk kembali ke mobil nya. Manda berlari masuk ke dalam mobil Nathan. Nathan kaget melihat manda yang tiba tiba masuk. "Kau mau apa man? Aku mau ke RS"

"Ya aku ikut" Nathan menghela nafasnya pasrah.

Nathan melajukan mobil nya. Ia mampir sebentar ke restoran sushi manda masih setia menemani Nathan.

Setelah memesan apa yang di sukai Reina Nathan kembali masuk ke mobil nya dan melanjutkan perjalanan nya. "Kau sangat perhatian dengan adik mu nath"

Nathan menoleh sejenak "tentu dia adikku"

"Tapi dia sudah dewasa nath"

Nathan menghela nafasnya ia sedikit sensitif mendengar omongan manda. "Bagiku dia tetap adik kecil ku"

Manda yang melihat Nathan mulai emosi memilih diam.

3 Brother'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang