#Sebelum berangkat
Nathan masuk ke dalam mobil nya ia memandang reina yang masuk kedalam mobil justin. Fikiran nya menjadi tidak tenang. Manda yang melihat Nathan terdiam pun menyentuh lengan nya "ayo nath"
Nathan tersadar dan langsung mematikan mobil nya. Manda heran dengan sikap Nathan yang tiba tiba saja ingin keluar mobil. Manda buru buru mencegah nya "nath mau kemana? Biarkan adikmu bersama kekasih nya"
Nathan mendengus mendengar manda menyebut Justin kekasih reina. Ia pun menghempas tangan manda dan langsung keluar. Nathan berjalan cepat ke arah mobil Justin. Ia pun membuka pintu mobil itu dengan kasar membuat kedua orang yang berada di dalam menoleh. Nathan sadar reina sedang menatap nya sekarang. Nathan pun mengalihkan pandangannya kepadea reina "ayo jalan"
Justin hanya pasrah mendengar penuturan Nathan dan melajukan mobil nya.
Di mobil lain Bernice menahan tawa nya melihat Nathan pindah mobil. Ivar bingung melihat kekasih nya yang sedang menahan tawa nya. "ada apa babe?"
Bernice menoleh menatap ivar "adik mu pasti akan badmood seharian Nathan benar benar mengganggu nya. Nathan baru saja pergi ke mobil Justin"
Ivar dan rafa kompak menoleh kebelakang, benar saja mobil Nathan masih terparkir di garasi. Ivar dan rafa pun tertawa melihat itu. "kasian reina"
Bernice mengangguk setuju menanggapi ivar. "kau tidak membawa kekasih mu raf?"
Tiba tiba saja ivar bertanya pada Rafael, Rafael aja mendengus "aku tidak punya kekasih"
Ivar menatap rafa tidak percaya "reina bilang kau adalah playboy mana mungkin kau tidak mempunyainya"
Rafa hanya memutar bola matanya malas dan memilih tidur tidak menanggapi ivar.
.
.
Mereka pun sudah sampai di taman hiburan itu. Reina dan Justin sudah keluar dari mobil nya. Justin langsung memutar dan menggenggam tangan reina. Reina tersenyum dan mengikuti Justin yang akan pergi membeli tiket. Nathan yang melihat itu pun melepas tangan manda yang sejak tadi menggelayut di lengannya. Nathan langsung berdiri di tengah reina dan Justin.
"kau tunggu sini saja biar aku yang beli dengan reina"
Nathan langsung menarik tangan reina menjauh. Justin dan manda hanya menatap kepergian mereka berdua. Sedangkan ivar rafa dan Bernice menyembunyikan tawa mereka yang tertahan Nathan benar benar sangat overprotektif.
Di saat sedang mengantri dengan Nathan bahu reina ada yang menepuk. "rein, kau disini juga?"
Reina kaget melihat noa yang berada disana "kau? Dengan siapa kau disini?"
Noa tersenyum malu "aku menunggu kekasih ku rein"
Reina mengerutkan kening nya pasalnya noa tidak pernah bercerita tentang kekasih nya "kau harus menceritakan nya padaku nanti no"
Noa pun tertawa dan mengangguk ia melihat Nathan yang menghampiri mereka berdua. Ia menyerahkan satu tiket untuk noa. "untuk mu tunggu lah kekasihmu di dalam nanti"
Noa terlena dengan perlakuan Nathan yang tiba tiba, reina juga heran padahal kakaknya dari tadi terlihat cuek namun diam diam ia mendengarkan pembicaraan kedua gadis itu.
"ayo mereka sudah menunggu" Nathan berjalan lebih dulu. Noa menarik lengan reina untuk mundur.
"rein kalau Nathan tidak mempunyai kekasih tolong kabari aku"
Reina hanya memutar bola matanya malas dan berjalan mendahului noa. Noa pun berlari mengejar reina. Nathan sudah membagikan tiketnya pada yang lain. Mereka pun pergi ke gate masuk.
Rafael menarik kuncir rambut noa. Noa pun menghentikan langkah nya "kau!!"
"kenapa kau disini?"
Noa menatap malas Rafael "aku ingin berkencan dengan KEKASIHKU!"
Noa pun langsung pergi meninggalkan Rafael disana. Rafael hanya diam memandang noa yang sudah pergi.
.
Reina dan Justin menikmati berbagai macam wahana disana. Sesekali mereka tertawa bersama. Nathan yang duduk tidak jauh dari mereka pun menatap tajam kedua nya. Manda tersenyum melihat Nathan yang kesal karena adiknya itu.
"nath apa kita akan duduk saja disini? Aku bosan aku mau pulang jika kita hanya diam"
Nathan langsung menoleh ke arah manda, ia tidak bisa membiarkan manda pergi begitu saja. "ayo"
Nathan pun berdiri manda sangat senang ia pun mengampit lengan Nathan dan mengajak nya bersenang senang. Sejujurnya Nathan amat sangat terpaksa melakukan hal ini.
Reina yang sedang Justin tiba tiba saja mengalihkan pandangannya ia melihat Nathan dan manda yang menikmati wahana. Sesekali Nathan Nampak tertawa. Reina merasakan nyeri di dada nya. Justin yang merasa reina terdiam pun mengalihkan pandangannya ia melihat reina yang sedang menatap seseorang disana.
Justin mengikuti arah pandang reina. Ia melihat Nathan dan juga manda yang berada disana. Justin menatap reina heran. "rein kau baik baik saja?"
Reina pun sadar ia mengangguk. "ayo kita main lagi"
Justin tersenyum dan menggandeng tangan reina untuk berjalan lagi ke wahana yang lain.
.
Di tempat lain
Noa berusaha menelfon kekasih nya berkali kali. Ia mondar mandir melihat jam yang berada di tangan nya. Noa melihat ke belakang ada Rafael di sana yang sedang memperhatikannya. "tak bisa kah kau pindah? Kenapa kau mengikutiku?"
Rafael menoleh ke belakang dan menunjuk dirinya "aku?"
"ya tentu saja kau! Siapa lagi"
Rafael langsung berdiri menghampiri noa "kau lihat ini adalah bangku untuk menunggu? Seharusnya kau sadar dimana kau berdiri sekarang. Kau bolak balik di depan ku benar benar merusak pemandangan"
Noa ingin sekali mencakar muka Rafael sekarang juga baru saja ingin mengeluarkan kata kata ia melihat sepasang kekasih yang tengah berkencan disana. Noa mengenali laki laki itu. Noa pu perlahan berjalan mendekati mereka.
"kevin..."
Laki laki bernama kevin itu pun menoleh "noa??'
Kevin panic melihat noa yang berada disana. Wanita yang bersama kevin pun bergelayut manja di lengan kevin "siapa dia babe?"
"babe?"
Noa seperti kehilangan kata katanya. Kevin sedikit panik namun ia mampu mengendalikannya. "dia teman ku"
Bagai tersambar petir kevin tidak mengakui nya. Wanita itu pun menarik kevin untuk pergi. Noa masih terdiam disana. Air matanya menetes.
Rafael yang sedari tadi memperhatikan pun menghampiri noa. "hey kau baik baik saja?"
Noa menatap Rafael, tiba tiba saja noa menangis kencang disana membuat Rafael kaget . "hey hey jangan menangis disini kau membuat ku malu"
Noa semakin mengencang kan tangisannya Rafael melihat sekitar yang mulai memperhatikan mereka berdua. Rafael hanya bisa tersenyum kikuk dan melambaikan tangan nya "bukan aku pelakunya"
Rafael kembali menatap noa ia menyentuh kedua bahu noa. "noa please berhenti"
Noa tidak bisa menahan tangis nya Rafael pun bingung akhirnya ia menarik noa kedalam pelukannya untuk meredam tangisannya. Noa pun membalas pelukan Rafael disana.
.
.
.
.
Semoga kali ini ga double yaa sumpah nyesek banget keapus gitu aja bab 14 nya tadi
KAMU SEDANG MEMBACA
3 Brother's
RandomCerita tentang kehidupan 3 saudara bersama 1adik perempuan nya. begitupun sebaliknya hidup bersama 3 kakak laki laki yang mempunyai banyak sifat.