18

251 14 4
                                    

Nathan dan rafa baru saja selesai mengurus laporan ke kantor polisi. Rafa langsung masuk ke kamar nya. Nathan melihat kesekitar sudah tidak ada reina dan ivar disana. Nathan pun pergi naik ke kamar nya untuk mengganti pakaian dan bersih bersih.

Setelah selesai Nathan duduk di tepi ranjang nya ia melihat foto mereka berempat sebelum Nathan pergi untuk masuk ke sekolah bola nya. Nathan sedikit tidak menyangka ternyata di moment ini reina sudah mengetahui kalau mereka bukan saudara kandung.

Nathan bangkit dan keluar kamar nya ia masuk ke kamar reina. Ia melihat reina yang sedikit gelisah dalam tidur nya. Nathan pun menghampiri nya dan duduk di samping reina. Ia mengelap keringat yang ada di dahi reina.

"kau mimpi apa rein?" Nathan hanya mampu menggumam melihat reina. Nathan pun mengguncang pelan tubuh reina.

Mata reina seketika terbuka ia kaget melihat Nathan yang berada di depan nya. Reina langsung memeluk Nathan erat. Nathan mengelus punggung reina. "ada apa rei? Mimpi buruk?"

Reina melepas pelukan nya. Ia mengangguk menjawab Nathan. "sudah selesai laporan nya nath?"

Nathan mengangguk ia menyeka keringat di kening reina. "jangan khawatir besok polisi akan memproses nya"

Entah keberanian dari mana reina menyentuh wajah Nathan. "aku khawatir nath"

Nathan menyandar kan pipi nya pada tangan reina. Ia menyentuh tangan reina yang berada di pipi nya "aku akan baik baik saja aku janji rei"

Reina menatap dalam Nathan, begitu pun juga Nathan. Ia menyentuh wajah reina disana. Nathan memajukan kepala nya menyatukan kening mereka.

"aku sempat berfikir aku berasa salah karena mencintaimu rei. Namun mendengarkan kau mengungkap kannya kemarin membuat ku sadar. Aku mencintaimu lebih dari seorang adik. Sudah lama aku memendam perasaan ini. Rei boleh kah aku egois untuk bisa mencintai mu? Aku ingin kau jadi milikku."

Reina meneteskan air matanya. Ia sangat bahagia karena ia juga sudah tidak dapat menahan perasaan nya pada Nathan. Reina mengangguk ia menatap mata Nathan "aku berharap kau selalu egois untuk mencintaiku nath"

Nathan tersenyum ia langsung menyatukan bibir nya dengan reina. Reina tersenyum dalam ciuman lembut tersebut.

Nathan melepas ciuman itu dan memeluk reina. "so, its our first day?"

Reina tertawa kecil dan mengangguk di bahu Nathan. "boleh aku tidur disini?"

Reina langsung melepas pelukan Nathan. Ia menatap Nathan tajam dan memeluk dirinya sendiri.

Nathan yang melihat itu tertawa "aku tidak akan melakukannya sebelum kita menikah rei"

"janji?" reina menjulurkan kelingking nya pada Nathan. Nathan pun tersenyum dan menautkan kelingking nya. "aku janji rei"

Reina pun menggeser tidur nya Nathan merebahkan diri di samping reina dan memeluk nya. Reina menjadikan lengan Nathan sebagai bantal nya. Mereka tidur dengan nyenyak mala mini.

.

.

Keesokan hari ini reina bangun dari tidur nya ia tidak melihat Nathan di samping nya. Reina pun langsung besiap siap mandi untuk kesekolah.

Di bawah Nathan sudah rapih dan membuat sarapan untuk adik adik nya. Sebenarnya ada pelayan di rumah tersebut namun Nathan sedang merasa bahagia jadi ia membuat semuanya.

Ivar dan rafa turun dan duduk di meja makan. Ia menatap kakak nya aneh "kau menyiapkan ini nath?"

Ivar melihat makanan sudah ada di meja dan minuman nya. Nathan mengangguk disana. Rafa menatap aneh Nathan. "kau baik baik saja nath?"

Nathan meletakan pasta yang baru saja ia buat dan duduk di sana. "aku baik baik saja, apa salah memasakan makanan untuk adikku?"

Rafa menatap Nathan geli. Sedangkan ivar hanya tertawa melihatnya. Reina baru saja ikut turun bersama mereka. Reina langsung memeluk ivar disana.

Nathan yang melihat itu sedikit cemberut. Ivar yang melihat itu malah sengaja makin memeluk mesra adik nya "pagi sayangku"

Reina tersenyum mendengar ucapan ivar. "pagi cintaku" reina terkekeh membalas candaan ivar. Nathan yang kesal melihat itu pun menendang kursi reina. Reina kaget kenapa Nathan seperti itu.

"ayo rein aku harus berangkat pagi sekarang"

Reina menatap rafa heran "tumben"

Rafa menghela nafas nya "aku lupa mengerjakan tugas cepatlah"

Nathan dan ivar seketika menatap rafa tajam, rafa yang menyadari itu pun menoleh. "kalian yang membuat ku tidak mengerjakan tugas semalam"

Mereka mau marah pun tidak jadi karena memang semalam keadaan sedikit kacau. Reina pun bangkit dari kursi nya "ayo"

Namun ivar ikutan berdiri dan menahan reina ia mencium kening reina sejenak reina langsung menatap Nathan yang juga menatap nya tajam. "hati hati di jalan"

Reina pun mengangguk, ia menghampiri Nathan dan mencium pipi nya ia mendekat ke teling Nathan "aku mencintaimu"

Nathan pun tersenyum. Ia mengangguk menjawab reina seketika senyum nya tidak bisa luntur.

Rafa dan reina sudah pergi menyisakan ivar dan Nathan yang berada di meja makan. "kau tidak ada niat bilang ke ayah soal kau dan reina nath?"

Nathan sedikit terkejut, bagaimana ivar bisa tahu. "jangan bohong aku sudah mengetahui nya tanpa kalian memberi tahu ku. Saran ku kau lebih baik jelaskan pada ayah sekarang nath sebelum ayah dan ibu mengetahui nya lebih dulu"

Nathan pun Nampak berfikir ia menghela nafasnya sejenak "apa menurutmu ayah dan ibu akan marah?"

Ivar mengangguk "ya mungkin di awal, tapi aku akan membantu mu"

Nathan tersenyum ivar memang bisa di andalkan. "namun aku akan menghajar mu jika kau sampai menyakitinya meskipun kau kakak ku nath"

Nathan mengangguk "aku tidak akan menyakiti nya aku janji"

Ivar pun tersenyum "aku memegang janji mu nath"

.

.

.

.

3 Brother'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang