08

194 18 1
                                    

Rafa dan Reina berlari keluar ketika mendengar mobil nathan menyala. Rafa langsung berhenti di samping jendela nathan. Nathan bingung melihat kedua adik nya.

"Ada apa?"

Nathan melihat Reina yang mengatur nafasnya sambil memegang perut nya. Nathan langsung keluar dari mobil. "Kenapa kau berlari rei? Kau bisa menelfon ku"

Reina langsung tersenyum melihat Nathan. "Aku dan Rafa ingin ikut. Aku ingin jalan jalan boleh ya? Ada Rafa yang akan menjagaku disana"

Reina menunjuk Rafa. Nathan langsung menoleh menatap rafa, Rafa mengangguk meyakin kan Nathan. Nathan pun menghela nafas nya. Manda sebal melihat kedua adik kakak itu.

"Kenapa kau tidak membawa mobil mu sendiri raf?"

Rafa melihat ke arah manda. Ia melihat ketidaksukaan manda karena kehadirannya. "Hemat bensin lagian mobil ini juga punya ka Nathan"

Rafa langsung masuk ke dalam kemudi nya. Reina pun masuk ke bangku penumpang sebelah Rafa namun Nathan menarik nya. "Duduk bersamaku"

Reina hanya menurut pada Nathan. Manda yang melihat itu benar benar sebal. Sepanjang jalan Rafa memperhatikan gerak gerik manda. Manda terlihat merengut Rafa yang melihat itu tertawa sinis.

Reina duduk di belakang bersama Nathan, ia memeluk lengan Nathan. Nathan heran melihat kelakuan adik nya yang tiba tiba manja pada nya.

Tak lama mobil pun sampai di salah satu mall di Rotterdam. Mereka semua turun dari mobil. Manda langsung menggandeng Nathan pergi meninggalkan adik adiknya. Nathan heran dengan sikap manda. Ketika sudah jauh Nathan melepaskan tangan nya. Ia menoleh ke belakang "Rafa dan Reina tidak ada"

Manda menghela nafasnya kasar "nath mereka sudah dewasa lagi pula kan mereka bilang mau jalan jalan"

Nathan sedikit kesal dengan jawaban manda. "Cepat pilih buku mu kita pulang setelah itu"

Manda pun berjalan menarik tangan Nathan yang terlihat malas malasan. Ia berkeliling sebenarnya tidak ada buku yang ingin dia beli itu hanya alibi manda saja.

Rafa dan Reina mengikuti Nathan pergi namun mereka tidak ingin kelihatan jelas mengikuti mereka. Rafa mengajak Reina membeli eskrim. Mereka duduk di bangku depan toko buku. Sesekali mereka bercanda dan tertawa.

Nathan memperhatikan kegiatan itu. Ia sangat ingin menemani Reina disana. Nathan menoleh melihat manda yang masih bingung "kau sebenarnya tidak ingin membeli buku kan?"

Manda panik Nathan mengetahui gerak gerik nya. Manda bingung tidak bisa menjawab. "Nath maaf aku hanya ingin pergi dengan mu kau pasti akan menolak jika aku bilang ingin pergi"

Nathan menghela nafas nya kasar. Ia pergi meninggalkan manda. Manda mengejar Nathan dan menahan tangan nya "nath aku minta maaf aku tidak akan mengulangi nya lagi"

Nathan pun berhenti "aku benar-benar akan marah jika kau seperti ini lagi man"

Manda mengangguk dan tersenyum ia langsung memeluk Nathan. Nathan kaget tiba tiba manda memeluknya. Reina melihat itu ia langsung terdiam. Air matanya seolah mengembang di kelopak mata nya.

Rafa yang baru saja kembali dari toilet pun heran menatap Reina "rein kau kenapa?"

Reina langsung mengelap air matanya dan pergi dasar sana. "REINA!! "

Nathan menoleh ketika Rafa berteriak memanggil nama Reina. Nathan melepas pelukan manda. Ia berlari menghampiri Rafa. "Kemana Reina?"

Rafa melihat Nathan "dia pergi aku akan mengejarnya"

Rafa berlari dan Nathan mengikutinya namun Reina sudah lebih dulu naik ke taxi. Nathan dan Rafa berhenti.

"Ambil mobil raf, kita kejar dia"

Rafa menuruti Nathan dan pergi mengambil mobil nya. Manda mengikuti Nathan di luar "ada apa nath?"

Nathan menggeleng ia terlihat sangat cemas. Sedangkan tanpa di ketahui Nathan manda tersenyum sinis mengingat ia sengaja memeluk Nathan di depan Reina.

.
.

Sampai di rumah Reina langsung masuk ke kamar nya Melinda heran melihat anak nya tiba tiba berlari. Reina mengunci pintu kamar nya.

Melinda panik melihat hal itu. Ia menelfon Rafa dan Nathan namun tidak mengangkat nya. Melinda menghampiri kamar Reina. "Rein ada apa sayang?"

Melinda tidak mendapatkan jawaban apapun dari Reina. Tak lama Rafa dan Nathan pun datang bersama manda. Nathan mencoba mengetuk pintu kamar itu.

"Rei ini aku buka pintunya"

Reina tidak menjawab. "Rei aku akan mendobrak nya jika kau tidak keluar"

Teriakan Rafa membuat Reina kesal. Reina pun bangkit dan membuka pintu nya "aku lelah tolong jangan ganggu aku. Biar kan aku istirahat boleh kan?"

Melinda maju dan mengangguk "kami khawatir padamu sayang, kau baik baik saja"

Reina memeluk Melinda "aku baik baik saja mom aku lelah"

Melinda melepas pelukan nya "iya istirahat lah nak"

Reina pun kembali masuk ke kamar nya Nathan menahan pintu kamar itu dan mendorong nya masuk. Rafa dan Melinda kaget melihat Nathan.

Rafa menggedor pintu kamar Reina. "Aku akan menyelesaikan masalah dengan nya mom"

Melinda tersenyum dan membawa Rafa turun. Melinda melihat ada manda disana. "Kau disini nak?"

Manda mengangguk "Nathan dimana tante? "

Melinda tersenyum melihat manda "Nathan sedang membujuk adik nya. Hanya Nathan yang bisa membuat Reina kembali seperti semula jika Reina marah"

Manda mengangguk ia pun pamit pulang kepada Melinda. Ketika keluar rumah manda berpapasan dengan Ivar. Manda tersenyum di depan Ivar namun Ivar hanya diam dan langsung masuk.

"Mom dimana Reina? Kata Rafa dia sudah pulang"

Melinda mengangguk dan membawa Ivar masuk. "Ia sedang marah sepertinya Nathan sedang membujuknya di kamar"

Ivar hanya menoleh ke kamar Reina dan melihat beberapa koper ada di sana "kau akan kembali pergi bu?"

Melinda mengangguk "ya begitulah ayahmu sudah lebih dulu berangkat dan besok pagi pagi aku menyusul"

"Mau ku antar bu?"

Melinda tersenyum ke arah Ivar "ya tentu saja aku ingin semua anak ku mengantar ibu"

Ivar tersenyum menggenggam tangan ibu nya.
.
.
.
.

3 Brother'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang