12

198 12 1
                                    

Rafa sudah sampai di sekolah nya ia langsung mencari keberadaan reina. Namun rafa tidak menemukan reina di kelas nya. Saat di koridor rafa bertemu dengan Noa.

"dimana reina?"

Noa menatap heran rafa, "dia tidak bilang? Ada turnamen basket hari ini di sekolah lain"

Rafa menghela nafas nya ia menarik noa dan membawa nya ke mobil. "antar aku bertemu reina"

Noa panik rafa menarik nya begitu saja, padahal jam pelajaran sudah hampir dimulai. Rafa langsung memasukan noa kedalam mobil ia pun berputar ke arah bangku kemudi. Niken menatap sebal noa yang melihat mereka pergi bersama.

Rafa mengendarai mobil nya mengikuti instruksi noa. Noa sangat sebal pada rafa yang membuat nya bolos sekolah. "kau harus menjelaskan pada pihak sekolah besok karena membuat ku harus bolos"

Rafa menoleh dan mengangguk "apa kau kenal Justin?"

Noa melihat rafa dan menatap nya heran, ia mengingat nama itu "ya dia lelaki yang sedang dekat dengan reina kan? Dia anak yang baik, di ikut klub bola di kampus yang sama dengan kakak mu tapi mungkin beda jurusan"

Rafa menatap noa bingung, "kakak ku? Nathan dan ivar?"

Noa mengangguk membenarkan. Rafa langsung meminggirkan mobil nya dan mengetik pesan untuk ivar agar dapat segera mencari tau tentang Justin. Setelah itu ia pun meletakan kembali ponsel nya dan melajukan mobilnya.

.

.

Ivar sedang makan bersama kekasihnya Bernice ia melihat ponsel nya karena ada pesan yang baru saja masuk. Ia membaca pesan itu dan mengkerutkan kening nya.

"babe kau kenal Justin hubner?"

Bernice Nampak berfikir, "aku seperti pernah mendengar nya, seperti nya dia anak dari klub bola disini aku jarang melihat nya. Kenapa babe?"

Ivar menghembuskan nafasnya kasar "adik ku reina sedang dekat dengan nya"

Bernice tertawa "lalu?"

Ivar menatap Bernice frustasi "dia mencoba mendekati reina babe aku takut dia menyakitinya"

Bernice tertawa dan mengelus lengan ivar "babe, reina sudah dewasa sampai kapan kalian akan mengekang nya? Ia juga butuh kebebasan babe. Lagipula Nathan juga suka main bola kan? Apa dia tidak mengenalnya?"

Ivar menepuk kening nya ia baru ingat kakaknya juga lumayan aktif dalam sepakbola "aku akan bertanya pdanya nanti"

Bernice tersenyum dan melanjutkan makan nya.

.

.

Rafa dan noa baru saja tiba di tempat pertandingan reina. Rafa dapat melihat reina yang sedang bermain dengan teman teman nya. Rafa memilih duduk di bangku penonton dan melihat pertandingan nya. Skor tim sekolah reina lebih unggul. Rafa melihat ke sekitar lapangan disana fokus nya terpaku pada seorang laki laki yang berdiri disana dan terus menyemangati reina. Reina pun tak segan untuk tersenyum balik padanya.

Pertandingan usai, tim reina menang. Reina berkumpul dengan teman temannya dan bergembira bersama. Setelah itu reina pergi menghampiri Justin, pandangan rafa tidak beralih melihat hal itu. Ia langsung mengeluarkan ponsel nya dan memfoto reina disana.

Noa melihat kelakuan rafa hanya menggeleng, noa pun pergi ke bawah menemui reina. Reina kaget karena tiba tiba teman nya ada disana "kau tidak sekolah no"

Noa memutar bola matanya malas "ada orang gila yang menyeretku kemari"

Noa melirik rafa di atas, reina pun mengikuti arah pandang noa mata nya terbelak melihat Rafael disana. Ia langsung berlari menghampiri Rafael. Justin bingung melihat reina yang tiba tiba lari mengejar rafa. Baru saja Justin ingin menyusul noa menahan nya. "biarkan dia menyelesaikan masalahnya"

Justin hanya menurut dan melihat kepergian reina.

Reina menarik baju belakang rafa sampai ia harus berhenti. Rafa berbalik dan menunjukan sebuah foto di tangan nya "aku akan menunjukan pada Nathan dan ivar"

Reina melotot foto nya dan Justin yang sedang berpelukan akan ia kirim kan reina pun memohon pada rafa "raf please jangan ya"

Rafa menggeleng "terlambat aku sudah mengirimnya" ia menunjukan ponsel nya yang sudah mengirim foto foto itu. Reina seketika menjadi lemas dan tidak punya tenaga pasti ia akan di sidang di rumah nya.

"bawa tas mu ayo kita pulang"

Reina menatap jengkel rafa "pulang saja sendiri antar noa sana!"

Reina pergi meninggalkan rafa, rafa pun terkejut reina berani menantang nya. Ia langsung masuk kembali mengikuti reina. Reina mengambil tas nya dan pergi dari sana noa yang melihat itu menghampirinya. "kau mau pulang?"

Reina mengangguk "pulang lah dengan rafa dia harus tanggung jawab mengantar mu"

Noa bingung menatap adik kakak itu yang sedang bertengkar. Justin datang mendekati reina "aku akan mengantar mu, ayo"

Justin menarik reina pergi, rafa yang melihat itu langsung menahan salah satu tangan reina. Reina pun berhenti ia melihat tangan nya yang sedang di sentuh rafa. "lepas raf"

Rafa menggeleng "pulang bersamaku rein"

Reina melepas tangan rafa dan menarik Justin untuk pergi dari sana. Reina benar benar jengkel dengan kelakuan rafa.

Rafa pun pergi dari sana dengan noa.

.

.

Di dalam mobil Justin reina hanya diam Justin bingung dengan sikap reina. "rein kau baik baik saja?"

Reina menoleh dan menggeleng "dia benar benar keterlaluan mengirim foto kita ke kakak ku yang lain"

Justin tertawa mendengar itu dari reina membuat reina mengalihkan pandangannya menghadap Justin, " kenapa tertawa?"

Justin menggeleng "tidak hanya lucu saja kakak mu sangat overprotektif nya padamu?"

Reina mengangguk ia sedikit sebal dengan sikap ketiga kakaknya. Justin pun mengelus kepala reina. Reina kaget mendapst perlakuan itu dari Justin. Reina merasa nyaman namun entah mengapa rasanya berbeda jika Nathan yang melakukannya.

Tak lama mobil Justin pun sampai disana. Reina menunduk di jendela mobil Justin "terimakasih udah mengantar dan menjemput ku jusa"

"jusa?" Justin terheran dengan panggilan baru nya.

"ya panggilan baru untuk mu" Justin tertawa kecil mendengar panggilan baru untuk nya.

"so special, thanks untuk nama baru untuk ku. Aku pulang dulu ya"

Reina mengangguk Justin pun pergi dari sana. Reina pun masuk ke rumah nya. Ketika membuka pintu ia terkejut ketiga kakanya sudah berdiri disana.

"baru pulang rein?"

.

.

.

3 Brother'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang