30

178 10 5
                                    

pesta ulang tahun jhors pun mulai di persiapkan. Keluarga besar semua sudah hadir mereka tampak rapih dan elegan. Jhors merupakan orang yang terpandang di kota tersebut. Pesta tersebut banyak di hadiri oleh sahabat serta kerabat terdekat jhors dan romeo.

Mereka semua sibuk menyambut tamu yang sudah datang. Hiasan gemerlap memnuhi ruangan.

"selamat ulang tahun tuan jhors, maaf ayah tidak bisa hadir karena ada tugas"

Jhors menoleh ia memeluk gadis yang berada di depan nya. "manda... aku senang kau datang"

Jhors cukup mengenal manda. Ayah manda merupakan teman baik jhors di kantor nya. Ya alasan manda tidak di tahan malam itu adalah karena jhors lah yang mencabut tuntutan tersebut.

"dimana Nathan kek?"

Jhors menatap sekeliling "mungkin di kamar nya kau tunggu saja ya"

Manda mengangguk menatap jhors dan tersenyum. Romeo dan Melinda memandang tidak suka manda dan memilih menjauh dari mereka.

.

Di kamar reina terdiam di depan cermin ia memandang dirinya. Air matanya menetes mengingat ia harus membuat keputusan untuk romeo.

Pintu kamar reina terbuka. Reina langsung menghapus air matanya dan menoleh. Ia melihat ivar disana. "kak kenapa kesini?"

Ivar berdiri di depan reina. "kau sangat cantik rei, untung saja kau sudah memilih Nathan untuk menjadi kekasih mu"

Reina tertawa mendengar nya dan memukul bahu ivar. "jangan coba coba menyakiti Bernice ka, aku akan memukul mu kalau sampai itu terjadi"

Ivar merangkul bahu reina "tidak akan sayang, tenang saja."

Reina menoleh menatap ivar. "kak kalau aku pergi apa kakak akan sedih?"

Ivar melepas rangkulannya dan menatap reina "kau mau kemana rei?"

Reina tersenyum, "aku hanya bertanya lagi pula aku kan mengambil beasiswa di Harvard aku sedang menunggu hasil siapa tau aku ke terima tentu aku harus pergi kan?"

Ivar menatap reina dalam. Reina Nampak ceria namun sorot matanya tidak. ivar langsung memeluk reina "aku akan bersedih pasti, tapi jika itu untuk kebahagiaan mu aku akan mendukung mu"

Reina tersenyum dalam pelukan ivar. "lepaskan pelukan mu var!"

Reina dan ivar menoleh kearah pintu. Mereka berdua tersenyum menatap tajam Nathan yang berdiri disana. Nathan masuk dan langsung membawa reina ke samping nya. "aku tidak akan mengambil kekasih mu nath, tapi ingat dia adikku juga"

Nathan membuang nafasnya kasar. Ia menatap ivar sebal. "ayo kita turun"

Reina mengangguk. Nathan menggandeng tangan reina. Mereka melihat di bawah sudah ramai. Reina menggenggam tangan Nathan erat Nathan menoleh dan tersenyum menatap reina. Ivar langsung berjalan ke samping reina dan merangkul nya "ada aku nathan dan Rafael jangan takut."

Reina tersenyum menatap ivar. Di bawah sudah ada Rafael yang menunggu mereka bersama noa. "kau cantik rein"

Reina maju memeluk noa "kau juga sama"

Mereka berjalan menghampiri kakek nya. "selamat ulang tahun kek" Nathan mengulurkan tangan nya pada jhors. Jhors tersenyum dan menjabat tangan Nathan.

"nath, manda sudah menunggu mu temui dia"

Nathan ingin menjawab kakek nya namun Melinda memperingati dari jauh untuk menuruti kakeknya karena sedang banyak orang disana. Nathan menghela nafasnya dan pergi menggandeng reina. "reina tetap disini nath, aku ada perlu dengan nya"

Nathan menatap jhors tajam. Reina menyentuh tangan Nathan dan tersenyum mengangguk seolah berkata ia akan baik baik saja.

Dengan berat hati Nathan pergi meninggalkan reina. Reina melihat manda yang langsung merangkul lengan Nathan. Hatinya sangat sakit melihat nya.

Ivar dan rafa mendampingi reina di depan kakeknya. "kalian pergi lah aku ada perlu dengan reina"

Ivar menggeleng "kami akan disini bersama reina"

Rafa menggandeng tangan reina. Reina mencoba melepaskan tangan nya dari rafa. Reina menatap ivar dan rafa. "aku akan baik baik saja pergilah noa dan Bernice sendiri disana"

Rafa dan ivar melihat kekasih mereka. Mereka berdua menghela nafas dan pergi dari sana. Reina langsung menatap jhors di depan nya. "apa keputusan mu?"

Reina menarik nafasnya "aku akan pergi, tapi aku minta jangan pernah nikahkan Nathan dengan wanita itu"

Jhors menatap manda dan kembali menatap reina. "itu urusan ku kalau kau lupa, lebih baik kemas barang barang mu. Pergilah sebelum mereka menyadari kepergianmu"

Reina mengangguk "biarkan aku memberi salam perpisahan untuk mereka"

Jhors mengangguk "setelah itu pergi"

Reina langsung pergi ia menghampiri romeo dan Melinda reina memeluk mereka berdua bersamaan. "ada apa nak?"

Reina melepas pelukan nya dan tersenyum. "tidak ada apaapa. Aku hanya senang. Bu ayah terima kasih karena sudah menolongku dan mengadopsi ku bahkan membesarkanku dengan baik"

Romeo mengelus wajah reina. "aku bersyukur pernah menemukan mu nak aku merasa sangat beruntung"

Reina tersenyum dan kembali memeluk mereka air mata nya menetes namun ia buru buru menghapus nya. "aku pergi menemui ivar dan rafa ya"

Romeo dan Melinda mengangguk melihat kepergian reina. Reina berjalan menghampiri ivar dan rafa.

Reina tersenyum melihat mereka. Bernice maju memeluk reina "kau sangat cantik rein"

Reina membalas pelukan Bernice. "kau juga kak, kak tolong jaga ivar untuk ku ya"

Bernice melepas pelukan nya dan menatap reina heran. Reina tersenyum lebar dan mengalihkan pandangan nya memeluk noa. "aku akan sangat merindukan mu no. tolong jaga Rafael ya"

Noa terdiam dalam pelukannya. "kau akan pergi rein?"

Reina terdiam noa berbicara agak berbisik. Reina mengangguk "tolong jangan beritahu mereka"

Seketika noa memeluknya erat. Noa adalah satu satumya orang yang reina ceritakan tentang pilihan kakaknya. Noa sempat menangis mendengar cerita reina. Namun keputusan reina sudah bulat. Reina melepas pelukan nya.

Reina menghampiri ivar dan juga Rafael. "aku menyayangi kalian"

Ivar dan rafa tersenyum membalas pelukan reina. "kau sangat manja di depan banyak orang rein"

Reina melepas pelukannya dan tertawa "aku ingin menunjukan kalau kalian adalah kakak ku"

Ivar dan rafa tertawa. Ivar mengelus kepala reina "pergilah Nathan menunggumu pisahkan dia dari wanita itu"

Reina mengangguk dan pergi dari sana. Reina menatap noa dan tersenyum. Noa berusaha menahan air matanya matimatian.

"bisa kau pergi? Aku ingin bersama kekasihku"

Manda menatap reina kesal, ia melihat kearah jhors seolah meminta bantuan namun jhors malah menganggukan kepala nya menyuruh manda pergi. Manda pun pergi dengan kesal meninggalkan mereka berdua.

"maaf aku telat menyelamatkan mu dari wanita itu"

Nathan tersenyum dan mengelus surai reina. Reina mentap mata Nathan dalam. "nath aku mencintaimu"

Nathan memajukan badan nya meletakan tangan nya dipipi reina. "aku tau setelah ini kita pergi ke rumah kita ya?"

Reina tersenyum ia maju menyatukan keningnya dengan Nathan. Nathan menatap dalam reina. Wajah nya mendekat menyatukan bibirnya dengan reina. Beberapa orang menatap mereka namun mereka berdua Nampak tidak perduli.

Sepasang mata menatap nya mereka tajam. "jhors sialan, seharusnya ia bisa memisahkan reina dan Nathan. Lihatlah apa yang akan aku lakukan"

.

.

.

.

.

.

3 Brother'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang