Episode 6 : Makan malam Hastinapura

565 62 3
                                    

Anjani menatap dirinya di cermin, menyentuh setiap hiasan yang berada di tubuh nya. Rambutnya masih tergerai.

Ibu Ratu Kunti menghampiri nya dan menyentuh rambutnya. Ia menyisiri rambut anaknya.

"Putriku, kau ingin rambut mu di gerai atau di ikat?" Ucap Kunti tersenyum sambil menyisir rambutnya yang lembut

Kunti menatap wajah indah Anjani dari balik cermin. Ia mengenakan Saree bewarna hijau, abu-abu atau mungkin putih? Tanpa penghalang rambut di belakangnya.

"Ibu, kau lebih menyukai rambutku yang seperti apa?" Anjani bertanya kepada ibunya dan Kunti tersenyum

"Aku lebih menyukai rambut mu yang tergerai, rambut mu yang tergerai membuat mu menjadi lebih cantik nak" ucap nya selesai dengan menyisir rambut Anjani

Ibu Ratu Kunti mengikat rambut Anjani, menjadi kepangan yang indah. Anjani berdiri. Oh. Gadis dengan garis keturunan Indra ini terlihat sangat cantik dengan pakaian bangsawan nya.

Matanya, rambutnya yang terkepang rapih, Tangannya yang di hena dan gelang indah, kakinya yang diwarnai pewarna merah dan hiasan-hiasan kecil di anggota badannya membuat nya tampak seperti sempurna.

Kunti mengambil hiasan rambut yang sebelumnya ia berikan, memakaikannya di rambut nya yang terkepang itu. Ibu dari 6 Orang anak ini menatap Parthavi nya. Ia sangat cantik. Anjani tersenyum ramah.

"Anjani" Anjani menoleh keasal suara dan mereka berdua melihat Arjuna yang sudah menggunakan pakaian bangsawanannya

Arjuna mengajak Anjani untuk ikut dengan mereka ke dapur, melihat makanan-makanan enak yang akan di siapkan untuk makan malam.

Ibunya menggangukan kepalanya, Anjani dan Arjuna pergi meninggalkan Ibu mereka.

Para Pangeran dan Tuan Putri melihat-lihat makanan yang akan di sajikan oleh pelayan. Bhima melihat banyaknya makanan dan membuat perutnya menjadi lapar.

"Wah, kak. Untuk siapa makan besar ini di lakukan?" Bhima mulai bertanya kepada kakak tertua Yudishtira

"Bukan seperti yang kau pikir, Bhima. Jadi ini adalah rutinitas yang dilakukan istana. Untuk pelayan, pengawal, para menteri dan keluarga kerajaan, makanan seperti ini memang di siap kan setiap hari" Jelas Yudishtira

Ia mengetahui ini karena Ayah mereka memang sering memberitahu mereka tentang rutinitas kerajaan.

"Ingat tidak, ayah dulu pernah bilang. 'Sebuah kerajaan dengan para pelayan yang kelaparan hanya akan mengalami masalah saja"

"Jadi...itu artinya aku bisa makan setiap hari kak!"

"Kau dimanapun kau berada pasti mencari cara memuaskan rasa lapar mu" goda Arjuna, Anjani terkekeh

"Kita semua sekarang bisa menikmati makanan sebanyak mungkin!" Kata Nakula sambil tersenyum menampakkan giginya

"Bicara seperti itu, bukankah aku sudah izinkan kalian makan?" Nakula menundukkan kepalanya geli

"Nakula jangan membuat ku marah" ancam Bhima

"Pergi dan lihat saja sendiri ada berapa makanan nya" anak ke 5 dan ke 6 berjalan menjauh dan menghitung banyaknya makanan yang ada

Para Korawa datang, Dursasana menyuruh mereka semua untuk diam dan mengamati anak-anak Pandu yang menghitung makanan.

Bhima mengambil makanan dari pelayan dan mencoba memakannya, tapi Dursasana menghentikan.

"Berhenti!!!" Teriak Dursasana menghentikan Bhima dan membuat anak-anak Kunti menatap ke arah Korawa

"Apa yang kau lakukan?! Bagaimana bisa kau makan tanpa minta Izin!!" Hardik Dursasana

Mahabarata FanficTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang