Hari sudah gelap dan para Pandawa sudah tertidur, para pengeran kurawa tidak bisa tidur karena nyamuk yang terus mengigit mereka. Anjani dan para saudara nya tidur terpisah, Anjani yang totalitas bahwa dirinya seorang Gadis maka ia tidur di tenda dengan keamanan ketat. Arjuna mengatakan kepada Guru Drona untuk membuat penjagaan untuk adiknya ketat, karena ia takut bahwa Anjani akan. Ya You Know lah.
Pagi hari menyambut mereka semua, para Pandawa bangun awal hari ini. Arjuna menghampiri tenda adik perempuan nya dan melihat nya yang duduk di pinggir tempat tidur, sepertinya gadis ini baru bangun. Arjuna menghampiri Anjani dan duduk di samping nya.
"Apa kau tidur dengan nyenyak Anjani?" Tanya Arjuna
Anjani mengangguk dan berdiri ia merenggangkan tubuh nya, Arjuna melihat kearah lain. Arjuna dan Anjani berjalan pagi, matahari masih terlalu dini untuk membangunkan para Pandawa dan Anjani.
Guru Drona datang ke tempat tidur pangeran dan melihat 100 Korawa yang masih tertidur dan para Pandawa yang sudah tidak ada di samping nya. Dronadev mencoba membangunkan Korawa, tetapi Dursasana malah mengangapnya pelayan, alhasil Guru Drona malah memukulnya dengan menggunakan tongkat.
Setelah acara dimarahi selesai, semua orang berkumpul membuat setenga lingkaran dan mendengarkan penjelasan yang di berika oleh Guru Drona. Mereka memegang busur, Guru Drona menjelaskan bahwa mereka harus mengenai mata burung itu dengan panah nya. Guru Drona memanggil Yudhistira.
Yudhistira mulai mengunakan busur dan panahnya. Ia membidik burung KW itu tetapi tidak melepaskan pernya.
"Apa yang kau lihat?" Tanya Dronadev
Yudhistira menjelaskan dengan detail, kakak tertua begitu teliti, ia bisa melihat semua yang ada didepan nya dengan penglihatannya yang tajam. Anjani tertegun dengan penjelasan kakaknya.
Drona menyuruh Yudhistira untuk kembali ketempat karena ia beranggapan bahwa kakak tertua tidak akan bisa menjadi pemanah yang hebat. Ia kemudian menyuruh Bhima untuk maju kedepan dan membidik burung KW itu.
"Apa yang kau lihat?"
Bhima menjelaskan sedikit dan Vrokodra bilang bahwa ia melihat apa yang kakak tertua lihat. Guru Drona kemudian mengejeknya dan mengatakan bahwa ia bisa melihat semuanya tetapi ia tidak melihat apalah tapi busur nya sudah terikat apa belum.
Guru Drona menyuruh Bhima untuk mengelilingi lapangan sebanyak 100 kali (sesarok wak). Kemudian ia menyuruh Duryodhana untuk maju, Duryodhana membidik burung KW itu.
"Apa yang kau lihat?"
Kemudian ia memanggil Anjani. Anjani maju dan membidik sasarannya, saat ditanya oleh guru Drona ia tidak tau harus menjawab apa, menjadi seorang pemanah bukanlah ke ahlinya.
"Aku...aku...aku"
"Aku tidak tau guru" pftt mereka semua tertawa karena ucapan Anjani
"Bagaimana bisa kau tidak tau?" Tanya Guru Drona
"Aku bukanlah pemanah yang ahli, jika kau ingin seorang pemanah yang hebat..maka kau harus mencoba untuk kakakku Arjuna" ia menunjuk Arjuna
Guru Drona melihat Phalgun, dan menyuruh nya untuk maju ke depan. Arjuna maju, memberi sama kepada Guru Drona, ia kemudian membidik burung KW itu. Ketika di tanya ia menjawabnya.
"Au hanya melihat mata burung itu Guru" kata Arjuna sambil menutup sebelah matanya
Guru Drona menyuruh Arjuna untuk melepaskan panahnya, ketika Arjuna melepaskan panah itu. Mereka semua terkejut karena panahnya tepat menusuk mata burung itu, dan burung KW itu tidak terjatuh dari dahannya. Arjuna menyentuh kaki Guru nya. Drona tersenyum kepada Arjuna. Anjani menghampirinya dan memberikan nya tos 5 jari.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mahabarata Fanfic
RandomHanya Fanfic dan karangan semata, tidak ada sangkut pautnya dengan cerita Aslinya. Aku mungkin mengikuti beberapa bagian yang ada di TV series ANTV. Ingat. Serial TV tidak mungkin 100 % benar! Aku mengikuti serial TV karena tidak semua yang ada di S...