Episode 11 : Latihan bersama Drona

455 50 9
                                    

Setelah acara meracuni Bhima gagal,
Sangkuni mencoba cari lain untuk membuat kegagalan Putra Mahkota Duryodhana menghilang.

Muncul ide cermelang di jalan pikir pangeran Gandara yang jahat, ide untuk membuat Yudishtira kehilangan penobatan nya. Yaitu dengan menggunakan Anjani sebagai pemainnya.

Ia tidak bisa merencanakan nya sekarang karena, Anjani akan pergi untuk menjalankan latihannya bersama dengan saudara-saudaranya yang lain, ia harus menunggu beberapa tahun untuk rencananya bisa bekerja dengan baik.

Anjani sedang merapihkan perhiasannya, sekarang Phalguna tidak menggunakan perhiasan apapun, hanya liontin yang ia kenakan dan hiasan yang diberikan oleh ibunya.

Kunti memasuki kamar Anjani, seperti rutinitas hariannya, ia menyisir rambut Phalguna dengan pelan dan penuh kasih sayang. Ia harus menyiapkan dirinya untuk jauh dari anak perempuannya. Parthavi tersenyum membuat Kunti merasa tenang.

***

"

Para hadirin sekalian, generasi baru dari Dinasti Kuru hari ini sedang berada didalam tahap yang penting. Di antara ke 4 tahap, tahap yang paling penting adalah tahap kehidupan dalam pendidikan" Bhisma mulai mengumumkan bahwa para pangeran dan tuan putri akan berguru dengan Drona selama 14 tahun

Para Korawa mulai memasuki ruang sidang dengan pakaian yang sederhana, diikuti dengan para Pandawa di belakang mereka. Semua orang tersenyum kearah mereka. Anjani memasuki ruang sidang membuat mereka terdiam, seorang putri seharusnya tidak ikut untuk belajar selama 12 tahun. Dan bahkan yang isinya hanyalah seorang aank laki-laki. Kunti menatap anak perempuannya, ia sebenarnya takut untuk melepaskan putri untuk berguru dengan Drona.

Kunti merasakan air matanya turun, Phalguna menatap ibunya dan ia menggelengkan kepalanya menyuruh sang ibu untuk tidak menangis sekarang. Kunti mengusap air matanya dan tersenyum menganganguk. Parthavi tersenyum.

"Pangeran Duryodhana, pangeran Yudhistira, atas nama dari para pangeran kau harus meminta izin kepada yang Mulia, untuk memberikan mu Izin dan nasihat darinya" Bhima tersenyum kecil

"Para pangeran dan Tuan Putri ucapkan salam perpisahan untuk ibu kalian, ini sudah saatnya pergi"

Kunti turun kebawah, Arjuna dan Anjani segera menghampiri ibu mereka yang tercinta. Nakula, Sahadev dan Bhima juga menghampiri ibu mereka.

"Minuman ini akan membuat perjalanan kalian menjadi lebih manis, Bhima ayo ulurkan tanganmu sekarang"

"Ibu, berikan dulu kepada adik-adikku" Kunti tersenyum dan memberikan nya kepada adik-adiknya

Kemudian ia mengulurkan untuk Bhima tapi Bhima malah mengambil semuanya dan meminum itu membuat Kunti tersenyum geli yang lain hanya memberikan kekehan kecil untuknya.

"Bhima, Arjuna. Lindungi lah selalu adik-adik kalian dan bertanggungjawablah untuk melindungi mereka. Anjani...putri ku, ibu berpesan pada mu untuk berhati-hati..kita tidak tau apa yang akan terjadi di sana" ucap Kunti sambil menyentuh pipi manis Anjani

"Percayalah padaku, aku lebih kuat dari Hanoman, aku pasti akan melindungi Nakula dan Sahadev, dan juga aku akan selalu melindungi Adik perempuan ku" ucap Bhima membuat Kunti tersenyum mendengarnya

Mereka semua menyentuh kaki Kunti, dan Kunti memberikan mereka berkah. Para Pandawa pergi meninggalkan Kunti tapi Arjuna menghentikan langkahnya membuat Anjani berbalik dan menatap nya. Arjuna menghampiri Kunti dan menyentuh tangannya yang mulus.

"Ibu...ayah selalu bilang, apapun yang kita lakukan..harus dilakukan sebaik mungkin, aku akan selalu mengikuti nasihatnya...aku pasti..akan dapatkan pengetahuan yang terbaik dan dengan ke ahlian memanahku...aku pasti akan sellau melindungi adik-adikku. Kau tidak perlu khawatir tentang adik perempuan, Phalguna akan baik-baik saja. Selama aku ada bersama nya" ucap Arjuna membuat Kunti tersenyum, Kunti membelai pipinya

"Ibu punya keyakinan penuh anakku" Kunti memeluk Arjuna, Anjani menghampiri nya dan ikut memeluk mereka

Ia pasti akan sangat merindukan Ibu Kunti. Arjuna dan Anjani memberikan penghormatan terakhirnya untuk Kunti. Bhisma memberikan doa kepada para Pandawa dan Korawa. Mereka semua pergi, Anjani berbalik dan menatap Kunti. Arjuna ikut berbalik, mereka berdua sangat menyayangi Kunti. Kunti menggangguk, Anjani dan Arjuna pergi meninggalkan ruang sidang.

Seorang anak laki-laki dengan bulu merak tengah memainkan seruling, bunyi yang di hasilkan oleh tiupan seruling nya sangat merdu membuat semua binatang merasakan ketenangan.

Govinda menghentikan seruling nya, mata teratai nya tertutup, is sedang merasakan angin sepoi-sepoi yang menerpa wajah dan rambutnya. Ia tersenyum tipis.

"Perjalanan yang sebenarnya baru akan dimulai, Parthavi" Madhava tersenyum sambil mengucapkan nama gadis kecil itu dengan senyuman yang lebar

"Setelah kau selesai dalam masa pendidikan kan mu, maka perjalanan yang sebenarnya akan dimulai. Maka saat itu tiba aku akan datang, aku akan menunggu kalian berdua Partha dan juga Parthavi"

Para pangeran dan Anjani sudah datang ketempat Guru Drona. Mereka melihat tempat yang akan mereka tempati untuk di jadikan pembelajaran. Meraka semua memasuki tempat itu.

Semua orang melihat-lihat tempat yang sedang mereka pijak ini. Anjani melihat banyaknya senjata yang akan di gunakan oleh para pangeran. Tentu saja, Anjani tidak akan menggunakan senjata apapun, ia mewarisi kekuatan ayahnya. Jadi ia akan berlatih untuk mengusai kekuatan itu dengan baik dan benar.

Tinggal 1 Episode lagi, maka masa kecil Partha dan Parthavi selesai. Aku berterimakasih kepada kalian yang telah mengikuti masa kecil Partha dan Parthavi dengan senang hati.

Aku juga minta maaf karena tidak memberikan foto-foto tentang Deskripsi. Maybe, Aku akan berikan foto-foto Anjani saat ia sudah sampai di Hastinapura. Untuk wajahnya mungkin tidak akan Aku kasih, kalian pikirkan saja bagaimana wajah Anjani dalam pikiran kalian.

Oh ya, kalian juga jangan terlalu berharap dengan romance dalam cerita ini, author terlalu cupu untuk membuat adegan Romance.

See You Next Time.

Mahabarata FanficTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang