Episode 23 : Kegagalan yang memalukan

564 67 7
                                    

Anjani melihat dirinya dari balik cermin, ia nampak cantik dengan Saree merah, hiasan-hiasan yang begitu rame membuat nya pusing. Dan rambutnya yang sudah di ikat menjadi kepangan yang indah.

Kemarin Arjuna mengirimkan surat tentang hal ini kepada Yudhistira, dan Yudhistira tentu saja marah dengan keputusan Maharaja. Ia kemudian mengirim Kunti dan Nakula ke sana untuk melihat acara Swayamwra.

Tidak ada siapapun yang menyisir rambut Anjani, Anjani hanya memperbolehkan Kunti dan saudara-saudaranya yang boleh menyentuh rambutnya yang indah. Kunti melihat putri yang berbalut kan baju pengantin, sedih, senang, kesal, amarah bercampur menjadi satu.

"Sudah saatnya acara dimulai, Anjani ayo.." Bhisma yang agung mempersilahkan Anjani untuk pergi ke tempat duduknya. Dia duduk di kursinya, di sebelah nya ada Maharaja, Arjuna, Duryodhana

Sebuah bulu merak jatuh di pangkuan nya, Anjani melihat bulu merak itu dan mengambil nya. Akhir-akhir ini setelah bertemu dengan Madhava Anjani selalu melihat bulu merak yang jatuh ke dirinya.

Ia kemudian melihat kesampingnya dan melihat Krishna yang tersenyum dengan senyuman jahilnya.

"Ada apa?"

"Apa kau tidak sedih melihat ku bersama orang lain, Govha?" Tanya Anjani sambil melihat Govha

"Aku? Sedih? Heh, tentu saja tidak! Karena aku yakin kau tidak akan dimiliki oleh orang lain"

"Kau percaya diri sekali, bagaimana jika dengan melihat nya saja aku langsung jatuh cinta? Hm!"

"Tentu saja aku percaya diri!, karena..pernikahan kita sudah terdengar di langit.."

Anjani terkejut dengan ucapan Madhava, ia menatapnya lekat-lekat, kemudian memalingkan wajahnya dari Krishna. Lelaki ini selalu saja membuat Anjani salah tingkah.

"Kau tau Parthavi, dewa Indra bahkan telah menyetujui tentang pernikahan kita" orang ini terlalu Blak-blakan tentang menyampaikan sesuatu

"Aku tidak mengetahui itu.."

"Itulah kenapa aku memberitahu mu" ujar Madhava

"Pernikahan kita mungkin terdengar di langit, tapi aku tidak akan menikahimu Govha.." Anjani berucap

Parthavi hanya mengangap Madhava sebagai sahabat nya, tidak lebih tidak juga kurang. Mungkin pernikahan mereka terdengar di langit, tapi mereka tidak akan menikah.

Kakek Bhisma memulai pidato nya, sekali lagi semua orang terharu dengan pidato yang di sampaikan oleh kakek Bhisma. Kemudian setelah berpidato, Mahamahim menyuruh Krishna untuk menjelaskan tentang apa yang akan mereka lakukan untuk acara Swayamwra ini.

Govinda menjelaskan, siapa yang bisa memecahkan kendi yang berisi mentega dengan ketapel maka dialah yang memenangkan Swayamwra ini. Anjani menatap nya, dia tersenyum kecil. Para raja mulai terkekeh, ini adalah lelucon yang mengelikan.

"Siapapun bisa memecahkan kendi dengan ketapel itu!" Ucap Raja 1 ia kemudian berdiri dan mengambil ketapel, membidik kendi dan melepaskannya. Batu yang membidik kendi itu meleset melewati kendi

Raja itu terkejut, bagaimana bisa sasarannya meleset. Ia menatap Vasudev Krishna yang tersenyum penuh kejahilan. Ini pasti perbuatan nya. Raja itu menuntut Krishna, Anjani berdiri.

"Ini bukanlah perbuatan Vasudev Krishna! Tapi ini adalah janjiku! Siapapun dari kalian semua tidak akan memenangkan Swayamwra ini jika aku tidak mencintai kalian!" Anjani berucap membuktikan tentang ucapannya

Mereka mulai saling bertatapan dan membicarakan tentang ini membuat Maharaja menekuk wajahnya. Ia marah sekaligus malu dengan semua ini.

Perkataan Anjani terbukti benarnya, dari semua Raja yang ada tidak ada satupun yang bisa mengenai sasaran nya, hal itu membuat Kunti, Nakula, Arjuna dan Krishna tersenyum.

Anjani kemudian melihat seseorang maju dengan gagah dan berani, matanya yang tajam memancarkan aura Ksatria, badannya yang kekar. Ia benar-benar mempesona, mata mereka bertemu. Anjani bisa melihat mata nya berwarna merah yang indah.

Krishna melihat mereka berdua saling bertatapan, Govind tidak akan membiarkan ksatria itu mendapatkan hati dari Indra Putri, ia tidak akan membiarkan nya.

"Salam tuan putri! Izinkan aku untuk membidik kendi itu..izinkan aku untuk melengkapi hidupmu, Indra Putri" tutur katanya begitu sopan dan menyentuh hatinya

"Izinkan aku memperkenalkan diri ku! Namaku Dyarani, namaku memiliki arti, hadiah berupa Maharani!"

"Tapi aku bukan seorang Maharani, aku hanyalah seorang Tuan Putri.." Ujar Anjani, Arjuna menatapnya apakah ia akan jatuh cinta dengan orang itu

"Maka dari itu, aku akan membuat mu menjadi seorang ratu dalam kehidupanku! Aku akan hanya akan mencintai mu, aku tidak akan menikah dengan wanita lain! Hidup ku hanya sepenuhnya milik mu, Tuan Putri" ucapan nya begitu tulus dan sopan

Anjani menatap nya tidak berkedip, mungkin mata nya akan kemasukan sesuatu nanti. Anjani terdiam, laki-laki ini adalah Raja yang penuh dengan cinta, Anjani bisa melihat banyaknya cinta di mata nya. Jika mereka menikah mungkin saja Anjani akan bahagia.

"Parthavi" Madhava berucap membuat nya terbangun dari lamunan nya, ia menatap Govinda yang menggelengkan kepalanya, Anjani menghela nafasnya dan menatap Dyarani

Maharaja yang mengerti tentang tatapan itu pun, menanggukan kepalanya. Anjani menatap nya, matanya berkaca-kaca, mengapa orang ini begitu tulus?

Raja Ksatria ini membidikan kendinya, tangannya bergetar, lelaki ini sangat tulus untuk mencintai Gadis Bermata Hijau ini. Sudah sangat lama ia menunggu acara Swayamwra Anjani, dan hari ini ia berpikir bahwa ia bisa memenangkan nya dan menjadikannya sebagai istri nya.

Ia menatap Madhava dan tersenyum seolah mengatakan. 'Hari ini Aku akan mengalah...tapi nanti. Entah itu di kehidupan selanjutnya, Gadis ini hanya akan menjadi milikku, jaga Gadis Bermata Hijau ini..terimakasih Vasudev Krishna..'

Krishna menganggukan kepalanya seolah mengatakan. 'Aku tidak bisa berjanji untuk mu tentang ini, tapi aku berjanji bahwa aku akan tetap menjaga Parthavi. Terimakasih karena sudah mengalah'

Dyarani menembakan bidikan nya, untuk membuat Anjani tidak menjadi miliknya, tembakkannya meleset. Anjani menatap nya, tak disangka ia akan mengalah demi semua ini. Dyarani terlihat begitu kecewa, ia berbalik dan melihat Anjani, kemudian menyatukan kedua lengannya.

"Mengapa..." Anjani bergumam, suaranya terlalu kecil untuk bisa di dengar oleh semua orang tapi Govha nya bisa mendengar suara Parthavi nya

"Mungkin hari ini aku tidak mendapatkan dirimu..tapi lain kali, entah itu di kehidupan selanjutnya..kau akan menjadi milik ku, Indra Putri.." Ia tersenyum tegar dan kembali ketempat nya

Kata-kata itu membuat hatinya tersentuh, ia mengusap pipinya yang basah karena air mata. Madhava menggelengkan kepalanya, Anjani menatap nya dalam diam. Disaat dirinya mengucapkan janji dan tidak ingin untuk menikah, mengapa Mahadeva malah mengirimkan seseorang yang begitu tulus untuk mencintai nya.

Dyarani menatap Anjani, mata mereka bertemu kembali, lelaki itu tersenyum dan menganggukan kepalanya. Membuat Anjani memiringkan kepalanya. Sebuah bunga merah jatuh di atas kepala nya, Anjani mengambil bunga merah itu dan menatap Pria yang sesaat membuat nya jatuh cinta. Ia tersenyum membuat Anjani ikut tersenyum.

Terkadang cinta bisa menjadi sangat sulit.

♡Partha♡
♡Parthavi♡

Mahabarata FanficTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang