Episode 22 : Swayamwra ?

596 63 12
                                    

Anjani bersiap-siap untuk pergi ke Istana Hastinapura, dengan memakai saree Hijau mint dan mahkota hijau dengan rambut terurai, ia siap untuk pergi ke Istana yang menyedihkan itu.

"Arjuna akan menemani mu adik perempuan" ucapan kakak tertua tidak bisa di bantah oleh Anjani dan Anjani hanya menganggukan kepalanya, Anjani dan Arjuna menyentuh kaki Kunti dan kaki kakak tertua

"Semoga kalian berhasil" doa Kunti selalu ada untuk aanak-anaknya

"Kakak perempuan!" Sahadev memanggil, Anjani menoleh kebelakang

"Ada apa adikku?" Tanya Anjani sambil tersenyum madu

"Aku..punya Firasat yang buruk tentang ini..kakak perempuan apakah kau yakin akan pergi?" Sahadev bertanya

Firasat buruk dari adik bungsunya tidak akan pernah salah, itu selalu benar. Hal buruk apalagi yang akan di lakukan oleh Duryodhana dan saudara-saudaranya kepada nya. Senyuman Anjani berubah menjadi lebih lembut. Anjani membelai pipi Sahadev.

"Kau tenang saja sayangku, Duryodhana tidak akan melakukan hal buruk padaku, Arjuna ada bersama ku. Hm.." Sahadev menganggukkan kepalanya

"Kau tidak usah khawatir Sahadev, aku akan melindungi adik perempuan" tambah Arjuna ia tersenyum pada adik bungsunya

Kata-kata Arjuna memang lah di lakukan, kapanpun dan dimanapun dia selalu bisa untuk melindungi adik perempuan nya dari marabahaya, seperti Duryodhana. Ia tidak akan mengulangi kesalahan yang sama seperti saat itu.

Arjuna membantu Anjani naik ke kudanya. Arjuna naik ke kuda putih dan tersenyum kemudian meninggalkan kerajaan Varna Vrata.

Malam hari tiba, Arjuna dan Anjani sedang beristirahat. Arjuna sedang membuat kayu bakar agar mereka tidak kedinginan, Anjani ia sedang menyiapkan makanan untuk mereka santap. Selesai dengan tugasnya masing-masing, Anjani dan Arjuna duduk berdampingan melihat api yang menyala terang.

Api itu begitu terang dan berkobar dengan besar, seolah-olah seseorang akan lahir ke dunia ini. Arjuna menyuapi Anjani dengan buah yang enak. Anjani tersenyum dan memakan buah itu.

Pagi hari tiba, Arjuna sedang menemani Anjani yang sedang mencuci tangannya. Sebuah bulu merak jatuh ke saree hijau mint milik Anjani tanpa mereka sadari. Duo A ini melanjutkan perjalanan dan sampai ke Hastinapura dan di sambut hangat. Anjani juga melihat Govha yang tersenyum ke arahnya.

Arjuna dan Anjani turun dari kudanya dan menghampiri kakek Bhisma lalu menyentuh kaki nya. Bhisma yang agung memberikan mereka berdua berkah. Arjuna dan Anjani beralih pada Maharaja, Maharani dan yang lainnya.

Anjani memasuki kamarnya dan tersenyum, tata letak kamarnya masih sama seperti saat ia pertama kali dan menempati kamar ini. Ia kemudian melihat dirinya dari balik cermin, kemudian melihat kain Orange Madhava yang masih di pake di lengannya. Ia membuka kain itu dan tersenyum. Anjani kemudian mengikatkan kain Orange itu di Sareenya.

Anjani berjalan menuju ruang sidang dan berhenti di dekat sana, ia mendengar Arjuna sedang berdebat dengan Maharaja Drestrasa dan yang lainnya, ia samar-samar mendengar tentang sebuah Swayamwra.

Anjani terkejut mendengar ucapan pamannya, Maharaja Drestrasta. Gadis pemilik mata hijau ini mengepalkan kedua telapak tangannya. Apa yang di pikirankan oleh Raja buta itu? Menikah? Ia..ia belum siap untuk hal ini.

Subadra dan Durshala sedang berjalan bersamaan. Mereka berdua menghentikan langkah kakinya dan melihat Anjani yang terdiam di dekat ruang sidang istana Hastinapura. Subadra dengan cepat menghampiri nya dan hendak menyentuh pundak Anjani, tetapi ia mengurungkan niatnya.

"Anjani?" Sahut Subadra, Anjani terkejut dengan suara lembut itu, sontak ia kemudian menoleh kebelakang

"Subadra?" Anjani tidak merasa heran dengan keberadaan Subadra, adik Krisna ini pasti ikut dengan kakak nya ke sini

Mahabarata FanficTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang