Anjani berada di taman sambil melihat bunga-bunga yang indah. Sudah sekitar 9 bulan lalu mereka berdua menikah lalu hamil keturunan pertama Dinasti Kuru. Usia kandungan Anjani sudah mencapai usia 9 bulan yang artinya sebentar lagi dia akan melahirkan.
Anjani berdiri dan ia merasakan keram pada perutnya. Anjani berteriak memanggil nama kakaknya. Arjuna dengan sigap datang dan memapah adiknya pergi ke tempat tidur.
Rasa sakit menjalar keseluruhan tubuhnya, Anjani menutup matanya erat-erat. Ini menakutkan. Parthavi memegang tangan Partha dengan kencang menyebabkan tangan Arjuna berdarah akibat kuku adik perempuan nya.
Ini menakutkan.
'Ya dewa..tolong selamatkan adikku dan keponakan ku..aku mohon..' Arjuna berdoa dalam hatinya
Maharaja Dyrani baru saja tiba, ia menunggu diluar bersama, perdana menteri, pengawal setianya dan ibunya. Mereka berharap ibu dan anaknya selamat di dalam sana.
Harus selamat.
Sakit. Hanya itu yang ada di pikiran Anjani. Nafas Anjani terengah-engah, air mata mengalir di ujung matanya. Kemudian sebuah bulu merak jatuh diatas perut Anjani, gadis bermata hijau ini menatap bulu merak itu.
'G-govha..' Sekilas bayangan Krishna muncul di samping nya
Bayangan Madhava mengelus pucuk kepala Anjani mencoba membuat nya tenang. Anjani menutup mata nya dan berteriak.
Suara seorang bayi terdengar dari balik ruangan. Dyrani menatap pintu yang menghalangi jarak pandang nya dengan Istrinya, ia tersenyum dan berterima kasih karena Anjani selamat. Perdana Menteri dan Pengawal setia melakukan selebrasi atas terlahir nya penerus tahta baru.
Dyrani dengan cepat memasuki kamar Istrinya dan melihat Arjuna yang sedang memangku anak nya. Dyrani mendekati Arjuna dan melihat wajah Damai anaknya. Dia menatap Arjuna.
"Anakmu laki-laki, saudara ipar.." Dia mendapatkan seorang putra? Dyrani tersenyum dengan lembut dan memangku putranya
Dia tampan. Wajahnya begitu Damai dan tenang. Dyrani menatap istrinya yang tertidur, dia tersenyum.
"Terimakasih karena telah berjuang Indraputri..Putra kita, akan menjadi pewaris terbesar dalam Dinasti ini. Dia akan ku beri nama Arya Cakra!" Dia mengangkat tubuh anaknya seolah mengatakan seorang pewaris baru saja lahir
Berita lahirnya putra Anjani dan Dyrani tersebar dengan luas ke daerah Arya. Indraprastha mendengar tentang kelahiran Arya Cakra, mereka tersenyum dan merayakan kelahiran putra pertama Dinasti Kuru.
Hastinapura, Duryodhana jelas tidak suka dengan kelahiran Arya Cakra jadi terlintas pikiran jahat di jalan pikirnya yang licik.
"Kita harus memberikan sesuatu yang baik untuk Adik kita!" Duryodhana tersenyum, jelas ini bukan sesuatu yang baik
Duryodhana dengan segala caranya akan selalu menghalangi anak-anak dari saudara nya memiliki tahta Hastinapura.
Arjuna melihat bagaimana Dyrani memperlihatkan Arya Cakra pada pengawal dan perdana menteri setianya, dia juga melihat Ibu Ratu Darmastuti yang mengelus pucuk kepala Anjani dengan kasih sayang.
Ia akan selalu berterimakasih kepada Mahadev.
Anjani membuka matanya dan pandangan pertama yang ia lihat adalah Arjuna dan Ibu Mertuanya. Mereka berdua tersenyum lebar ketika Anjani membuka matanya.
Anjani sedikit mengerang, Arjuna kemudian membantunya untuk duduk. Gadis bermata hijau ini melihat perutnya yang mengecil, ia kemudian melihat kearah suaminya.
Dyrani berbalik dan Anjani bisa melihat seorang bayi dalam dekapan Dyrani. Lelaki dengan mata merah ini menghampiri Istrinya dan memperlihatkan Arya Cakra. Tangan Anjani gemeter, ia menggendong Putra nya dan melihat lekat-lekat wajahnya yang begitu Damai seperti Dyrani.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mahabarata Fanfic
AcakHanya Fanfic dan karangan semata, tidak ada sangkut pautnya dengan cerita Aslinya. Aku mungkin mengikuti beberapa bagian yang ada di TV series ANTV. Ingat. Serial TV tidak mungkin 100 % benar! Aku mengikuti serial TV karena tidak semua yang ada di S...