Anjani berada didepan pintu kamar Ibu Ratu Kunti, ia tadi melihat bagaimana Kunti yang pingsan karena melihat Karna yang memperlihatkan sebuah perisai emasnya. Setelah pertandingan selesai Anjani hendak menemui ibunya dan terkejut mendengar sebuah kebenaran yang menggemparkan jiwanya.
Sekarang semuanya jelas, kenapa ibunya pingsan tadi. Dan semuanya jelas bagaimana ia seperti memiliki ikatan dengan orang itu. Ia menyentuh dadanya, kebenaran ini membuat nafasnya tidak beraturan. Ia kemudian pergi dari sana.
Kunti berjalan di lorong dan terkejut ketika Bhima yang tiba-tiba menggendong nya dan pergi dari sana. Apakah baru saja putranya menculiknya? Lelucon bagus.
"Bhima?"
"Aku sengaja menculik mu ibu, agar aku yang pertama kali menyentuh kakimu" kata Bhima
"Tapi jika kau ingin menyentuh kaki ibu, kau harus menurunkan ibu dulu" Saran Nakula
Bhima meletakkan Kunti di tempat duduk, saat ia hendak menyentuh kaki ibunya, Nakula backflip dan segera menyentuh kaki Kunti. Ups, seperti orang yang pertama kali menyentuh kaki Kunti adalah Nakula.
Ketiga saudara nya yang lain juga datang, mereka ber4 menyentuh kaki Kunti dan memberi kan salam untuk nya. Ia tersenyum kearah putra-putranya, Ia kemudian mencari keberadaan Anjani. Dimana gadis itu?
Anjani menghela nafasnya, ia membuat senyuman dan datang dengan kebahagiaan yang berlimpah, Anjani menyentuh kaki ibunya dan memeluk nya. Kunti menyentuh pipinya, ia sangat merindukan anak perempuannya. Hari ini ia melihat Anjani dengan mata kepalanya, ia begitu cantik.
"Melihat kalian di luar sana tadi, aku sangat senang sekali...dan bisa melihat mu kembali membuat ku merasa senang" ucap Kunti dengan senyuman
Kunti merentang tangannya, mereka saling memandang dan segera memeluk Kunti, Bhima yang tidak mendapatkan pelukan pun segera menenggelamkan mereka dengan lautan kasih sayang nya.
Mereka semua melepaskan pelukan nya dan duduk disana. Anjani duduk di kursi bersama dengan Kunti. Ia selalu senang bisa duduk bersama dengan ibunya.
"Sahadeva, bagaimana kau bisa menjadi sehebat itu?" Tanya Kunti sambil membelai pipinya kemudian Bhima mengambil tangan Kunti
"Kalau aku?!" Tanya Bhima, Ia selalu ingin menjadi pusat perhatian dari ibunya
"Waktu bumi bergetar saat kau datang kesini, hatiku pun ikut bergetar" timpal Kunti melihat putra keduanya
"Apa kau mengerti itu?" Kunti bertanya kemudian tertawa kecil
"Tapi kami tadi kalah ibu.." Ucap Sahadev membuat mereka semua menurunkan senyuman nya
"Aku tidak tau hal itu, tapi hari ini kalian telah membuat ibu kalian menjadi pemenang nak" ujar Kunti membuat mereka menaikan kembali senyuman nya
Arjuna menyentuh Kaki Kunti dan memijat nya, Kunti membelai Arjuna.
"Arjuna, hari ini semua leluhur pasti sedang menyiramkan bunga-bunga yang indah untuk ayahmu"
"Artinya, busurku adalah senjata yang hebat sekarang? Aku sudah mengatakan itu kepada kak Bhima dan Anjani!" Ia menatap kakak dan adik perempuan nya, Anjani hanya memberikan muka malasnya, setiap saat Arjuna selalu mengatakan bahwa busurnya adalah senjata terhebat
"Busur itu memang cocok untuk mu dan Gada memang cocok untuk Bhima" kakak tertua Yudhistira memuji adik-adiknya
"Lalu aku? Kakak tertua kau tidak mau memuji ku?" Anjani sedikit merengek dan membuat wajah sedih
"Adik perempuan, tanpa perkataanpun kau sudah tau bahwa aku akan selalu memuji mu" ucap kakak tertua membuat Anjani mengembangkan senyumanya dan menatap Arjuna menaikan turunkan alisnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Mahabarata Fanfic
RandomHanya Fanfic dan karangan semata, tidak ada sangkut pautnya dengan cerita Aslinya. Aku mungkin mengikuti beberapa bagian yang ada di TV series ANTV. Ingat. Serial TV tidak mungkin 100 % benar! Aku mengikuti serial TV karena tidak semua yang ada di S...