FYI : Tidak terlalu ingat adegan anak-anak pandu dihutan. Dan aku tidak bisa membedakan Sahadev dan Nakula kecil.
Seseorang yang memiliki kaki teratai berlari dan menginjak Air yang membuat kakinya basah dan sekitarnya terciprat Air.
Kemudian dibelakang nya seorang wanita cantik dengan senyuman yang menungging tengah berjalan santai dengan kakinya yang diwarnai pewarna merah.
Bocah laki-laki itu melompat dan mengambil busur dan panahnya membidik sesuatu dengan mata tertatainya. Kemudian ia melepaskan panahnya dan panah itu menyasar sebuah embun dan tertanpa di atas pohon.
Seorang anak laki-laki dengan memegang sebuah nampan berisi makan melihat keatas pohon.
Itu panah adiknya.
"Arjuna!!" Teriakan nya mengema keseluruh hutan
Nama bocah laki-laki itu mengema keseluruh hutan, ia mendarat dan berbalik menatap wanita cantik dan menawan di hadapan nya dengan senyuman yang menungging.
Arjuna.
Anak yang mendapatkan ramalan kejayaan dihari kelahirannya, anak yang berhati lembut dan penuh dengan kasih sayang menatap adik perempuan nya dengan senyuman yang indah.
"Kau selalu pamer Kakak" Gadis itu menaruh kedua tangannya yang diwarnai pewarna merah di pinggangnya dan menatap datar ke arah kakak laki-laki yang
"Tidak ada hari yang tidak bisa aku pamer tau" Ia mengusap kepala adik perempuan nya
"Sadewa!!" Arjuna berteriak
Hutan begitu luas, ia berteriak memanggil nama adik bungsunya.
"Sadewa, aku sudah menemukan kakak Bhima!" Arjuna berteriak sambil tersenyum penuh semangat
"Dimana Kakak Bhima!"
Si bungsu tersenyum dan melihat kebelakang, Sahadeva. Anak dari dua dewa kembar. Madri mendapatkan berkah dari dewa dan melahirkan dua anak kembar.
Sahadeva melompat turun dari pohon dan berlari mengikuti instruksi dari kakak ketiganya.
Arjuna di ikuti oleh gadis dibelakang nya berlari. Bocah perempuan itu berhenti dan berbalik arah. Dua orang bocah saling bertemu.
Sahadeva dan Arjuna.
"Dimana kakak Bhima, dan dimana kak Anjani" Ucap Sahadeva memandang Arjuna dengan expresi bingung
Arjuna melihat kebelakang, Gadis itu sudah tidak ada.
Di tempat lain, seorang anak bertubuh besar tengah memindahkansebuah batu besar dari satu tempat ke tempat yang lain menggunakan satu tangan, karena tangannya yang lain tengah memegang nampang yang berisi makanan.
Bocah itu kemudian duduk di balik batu besar dan menyembunyikan tubuhnya di balik sana.
Kembali di tempat Arjuna dan Sahadeva bertemu.
"Anjani tadi ada dibelakang ku" Arjuna menjeda kalimat nya dan memandang Sahadeva kemudian kembali melanjutkan Kata-katanya
"Hanya Nakula yang tau di mana kak Bhima. Nakula!!" Ia berteriak memanggil nama Nukula
Seorang bocah tengah meniup tanganya dan membuat suara seperti burung yang berkicau. Tak lama kemudian sebuah burung berhingap ditangan nya.
Ia tersenyum dan mendekat kupingnya ke arah burung itu, konon katanya bahwa bocah laki-laki yang bernama Nakula ini bisa mengerti bahasa binatang.
Ia kemudian tersenyum.
"Sahadeva!! Kakak Bhima ada di dekat batu besar itu!" Teriaknya sambil menunjuk batu besar yang terlihat mencolok itu
KAMU SEDANG MEMBACA
Mahabarata Fanfic
AcakHanya Fanfic dan karangan semata, tidak ada sangkut pautnya dengan cerita Aslinya. Aku mungkin mengikuti beberapa bagian yang ada di TV series ANTV. Ingat. Serial TV tidak mungkin 100 % benar! Aku mengikuti serial TV karena tidak semua yang ada di S...