Episode 37 : Perpisahan

176 31 6
                                    

Karna membuka mata nya dan melihat Arya Cakra yang masih baik-baik saja, Karna terkejut karena melihat pedangnya yang patah dan hancur.

"Apa kau akan melakukan ini kepada ponakan mu Raja Angga?" Dewa Indra menatap nya dengan marah

Putra Dewa Surya terkejut melihat dewa Indra, ia menyatukan kedua lengannya.

"Apa maksud mu bahwa dia adalah keponakan ku dewa Indra?" Kata Karna

"Bukankah kau sudah menganggap Anjani sebagai adikmu sendiri, bukankah begitu Raja Angga?" Dewa Indra turun dari langit dan berdiri di hadapan Karna

Karna terdiam kemudian menatap anak yang hendak ia bunuh. Membunuh seorang anak yang tidak berdosa hanya untuk memenuhi ego dari seorang pangeran Mahkota.

Apa yang dia lakukan? Apakah ia harus memenuhi ego temannya dan membunuh anak yang tidak berdosa ini?

Tidak.
Dia tidak bisa.

"Maafkan aku dewa Indra...aku salah mengambil keputusan dengan mengikuti ego teman ku"

"Tapi..aku tidak bisa mengembalikan nya, semua orang akan tau siapa penyusup yang telah menculik Putra Mahkota ini.."

"Aku yang akan membawa anak ini, pergilah Raja Angga" ucap dewa Indra sambil tersenyum

Dewa Indra mengambil Arya Cakra dengan lembut, Karna menatap nya dan menyatukan kedua lengannya, dewa Indra tersenyum dan mengangguk.

karna menatap Arya Cakra lalu tersenyum, dia pergi dari sana. Dewa Indra menatap kepergian Raja Angga, lalu Raja Para Dewa  tersenyum dan melihat cucunya.

Ibu Ratu Darmastuti memasuki kamar Anjani dan melihat gadis itu yang terduduk di kasur nya sambil melihat bulan.

"Putriku" Darmastuti berucap membuat Anjani menatap ke arah nya, gadis dari keturunan dewa Indra tersenyum dengan kedatangan ibu mertuanya

"Ada apa bu?" Anjani tersenyum dengan lembut

"Tidak, aku hanya ingin melihat cucu ku" Ucap Ibu Ratu menghampiri keranjang Arya Cakra

Dia terkejut ketika melihat Arya Cakra yang tidak ada di tempat nya, ia menatap Anjani yang menatap nya bingung.

"Dimana Arya Cakra?" Anjani kebingungan dengan ucapan Ibu mertuanya, ia menurunkan kaki nya dan menghampiri Ibu Ratu

Anjani melihat keranjang yang kosong itu, ia menutup mulutnya dan mundur beberapa langkah kebelakang.

Pintu terbuka menampakkan Maharaja Dyrani bersama pengawal dan Perdana Menteri setia nya. Anjani berjalan mendekati Maharaja memeluk nya dan menangis.

"Tuanku...p-putra..putra kita? Arya Cakra.." Anjani menatap Maharaja Dyrani yang memalingkan wajahnya, dia tidak bisa menatap Anjani

Arjuna datang dan melihat Anjani yang menangis, ia sudah berjanji untuk tidak melihat Wanita itu menangis. Ia menghampiri Anjani dan memeluk nya.

"Arjun...Arya..Arya Cakra.." Anjani menangis dalam pelukan Arjuna

"Aku yakin dia baik-baik saja...pangeran kecil itu pasti baik-baik saja.." Arjuna mencoba menenangkan adik perempuannya

Anjani sudah kehilangan semuanya dan mengorbankan kehidupannya hanya untuk kehilangan, tapi untuk yang satu ini...Arjuna memohon pada Mahadev, untuk tidak mengorbankan Pangeran Kecil itu. Ia memohon..

"Aku tidak suka jika melihat mu menangis Putriku" mereka menoleh ke asal suara itu dan terkejut melihat Raja Para Dewa yang berada di kamar itu, semua orang yang ada di kamar itu (kecuali Arjuna dan Anjani) berlutut sambil mengatupkan kedua lengan mereka.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 3 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mahabarata FanficTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang