Dan setelah kami selesai sarapan bubur. Kami pun bergegas untuk pulang. Dan Sesampainya di depan pintu rumah. Kami pun beranjak menuju ruang keluarga
Dan Sesampainya di sana. Tak mungkin bergabung dengan yang lain
Ayah
Kalian baru datang. Emang kalian ke mana aja gitu
Indira
Iya yah soalnya kami tadi main dulu sekalian jalan-jalan
Ayah
Oh di dikirain ayah ke mana dulu
Oh iya. Ayah ingin mengatakan sesuatu pada kalian. Lebih tepatnya kamu Indira. Kapan kamu akan nikahin pacar kamu. Jangan terlalu lama menungguIndira
Iya ayah
Kami sibuk rencananya
Untuk menunda nanti
Soalnya kan kita lagi sibuk ekskul masing-masingAyah
Iya ayah tahu kalau sedang sibuk
Tapi kalian juga harus memikirkan masa depan kalian. Ayah nggak mau ya. Kalau masalah kalian terdengar sama orang tua DianIndira
Ya udahlah ini aja lah sekarang
Terserah ayah aja mau kapan
Aku mau ikut ajaAyah
Nah gitu kan enak
Ya udah sekarang kalian istirahat ke kamar masing-masing. Nanti setelah menjelang sore. Kita akan makan di luar. Dan untuk kamu Dian. Kamu telepon kedua orang tuamu. Untuk datang ke restorannya ayah telah siapkan nanti. Untuk membicarakan pernikahan kalian. Ayah nggak mau ya. Kalau anak ini berbuat lebih jauh lagi daripada sebelumnya. Karena ayah tahu betul. Zaman sekarang pergaulannya. Seks bebas terusDian
Ya ayah
Nanti aku kasih tahu kedua orang tuakuIndira
Nggak ada yang mau ayah omongin lagi kan. Kalau begitu kita berdua masuk ke kamar ya. Karena aku ingin mandi. Badanku sudah terasa lengket
Ayah
Nggak cuman itu doang. Ya udah sana kalian pergi ke kamar. Dan ingat Indira. Jangan kamu macam-macam min. Mantu kesayangan ayah ini
Indira
Iya ayah. Lalu aku akan berjalan ke arah kamarku yang di atas. Dan Sesampainya di sana. Aku pun mendorong dia ke atas kasur. Lalu mencium bibirnya secara perlahan dan lembut aku pun . Mencium bibir atas dan bawahnya secara bersamaan. Lalu tangan aku pulang. Memegang kedua payudaranya. Dan meremasnya. Lalu tangan dia pun melingkar di leherku. Sambil aku mencium bibirnya. Perlahan tanganku turun ke bawah. Menuju ke arah kewanitaannya. Lalu perlahan-lahan aku pun membuka celana dalamnya. Sambil terus menciumnya. Dan setelah berhasil membukanya. Lalu aku bisa jajajarkan kepalaku dengan kewanitaannya. Kalau aku pun menjilat m*******. Sejarah perlahan-lahan semakin dalam. Lalu dia pun hanya bisa menghimpit kepalaku dengan kedua kakinya. Dan meremas-remas kepalaku. Untuk memperdalam. Jilatanku. Ke dalam lubangnya. Lalu aku pun memasukkan jari tanganku secara pelan-pelan. Ke arahnya. Aku pun mengangkat kepalaku dan melihat bahwa dia sedang memeras payudaranya sambil mendesah ahhhhhhh ahhhhhhh ahhhhh ah ah ah ah sayang ahh ahh ahhhhhh ahhhhh sayang ini terlalu dalam untukku ahh ahh ahh ahh ahhhhhh sayang jangan terburu-buru untuk untuk malam ini aku milikmu. Dan setelah selesai aku menjilat lubangnya. Aku pun menurunkan celanaku. Dan mengeluarkan juniorku di dalam celana dalam. Lalu aku memegang tangannya. Dan menyerahnya untuk mengocok milikku. Lalu aku pun menganggap erat tangannya sambil terus mengocok milikku ahh ahh ahhhhhh ahhhhhh ahhhhhh ahhhhh ahhhhhhh ohhhhhh ahhhhhh ahhhhhh ahhhhh sayang ohhhhhh ohhhhhh ahhhhhh sayang aku mau keluar ahhhhh ahhhhhhh ahhhhhh ahhhhhh. Lalu aku pun menyusun Junio. Ke dalam lubangnya secara brutal. Lalu aku pun memajukan mengganggu. Sambil merebus kedua payudaranya. Dan menciumnya. Lalu pinggangku maju mundur secara brutal lalu dia berkata hanya bisa mendesah.. sambil menutup kedua matanya untuk merasakan organ pertama kalinya
Ahh ahh ahhhhhh ahhhhh ahhhhhhh ohhhhhh ohhhhhh sayang aku mau keluar ahhhhh ahhhhhhh ahhhhhhh ahhhhhh terima ini spermaku dan aku pun muncrat dalam lubangnya secara perlahan ahh ahhhhhh ahhhhh ahhhhhh ahhhhhh ahhhhh ahhhhhhh ahhhhhh ahhhhhh ahhhhh ahhhhhh Dan Aku pun mengeluarkannya ya rahimnya. Dan setelah aku organ. Aku pun jatuh di pinggir badannya. Tanpa melepas alat kelamin kita
KAMU SEDANG MEMBACA
99 cara untuk mendapatkannya
General Fictionmenceritakan perjuangan seorang siswa untuk mendapatkan gurunya peringatan cerita ini mengandung kekerasan peleceha (gxg) # futa